Mohon tunggu...
Indriati See
Indriati See Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

WNI bermukim di Jerman

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Nahkoda Biduk Cinta

4 Juni 2011   02:35 Diperbarui: 26 Juni 2015   04:53 249
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Delapan belas tahun yang lalu

ketika kita ikrar janji

di depan altar yang suci

dengan restuNya, aku untukmu

dan kau untukku

.

Duhai belahan jiwaku

katamu:

”temanilah aku menyeberangi samudra cinta,

dan aku menjadi nahkoda biduknya”

.

Berbekal keberanian dan cinta

badai dan topan kita hadapi

pasang dan surut kita lewati

suka dan duka kita nikmati

.

Wahai ayah dari ketiga buah hati

mereka, karunia Sang Ilahi

tanggung jawab kita sampai mati

.

Kau sebagai guruku yang terbaik

kau tunjukkan padaku,

bagaimana memelihara biduk,

yang kau buat dengan kedua tanganmu

.

Kau berperan sebagai ayahku

melunakkan kepalaku

membimbingku,

mengajarku dengan kesabaranmu

yang sangat luar biasa bagiku

.

Duhai nahkodaku, hadiah Sang Gusti

hampir setengah perjalanan kita lalui

jangan biarkan badai menerpa lagi

agar kita selamat sampai ke tepi

dengan bimbingan dan restu Sang Ilahi

Hofheim im Ried, 04 Juni 2011

...

tuk M ; suamiku, belahan jiwaku ... "Selamat Ulang Tahun sayang, semoga kau panjang umur, sehat selalu dalam lindunganNya" dari cintamu: J,A,M & G

Image

Musik

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun