[caption id="" align="aligncenter" width="600" caption="Langit berawan"][/caption]
Segumpal awan …
bergerak di angkasa
ingin sekali turun kebawah
memperhatikan bumi dengan cermat
alam yang indah ...
manusia hidup bahagia ...
ku tak ingin hidup diangkasa sendiri
ku ingin menghirup ...
merasakan ...
menyentuh ...
mendengar ...
melihat ...
dan menjalankan hidup
apa artinya ’cinta’ ?
dan
kapan mereka harus menangis ?
bersinarkah matahari untuk semua ?
mengapa mereka lelah, mengapa mereka perlu uang ?
bagaimana mereka belajar bicara, bagaimana mereka bekerja ?
haruskah manusia meninggal, pernahkah air keruh ?
bisakah burung berkotek, dan sehatkah tertawa itu ?
pertanyaan awan banyak sekali ...
dan menunggu jawaban
tiba-tiba ku dengar burung berkicau
ku buka mataku dan terkejut
manusia atau awankah aku ?
apa yang telah terjadi denganku ?
dapatkah aku melihat langit dan bumi ?
hm ... ku lihat sekelilingku
sekarang, ku rasa jelas ...
bahwa tadi hanya mimpi
apa yang awan inginkan ...
telah diberikan kepadaku
terima kasihku ya Gusti, Maha Pencipta
untuk panca indra dan arti dari hidup ini
Hofheim im Ried, 09 Pebruari 2011
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H