Mohon tunggu...
Indriatami Suwardi
Indriatami Suwardi Mohon Tunggu... Akuntan - Fulltime wife

....... masi banyak titik-titik yang perlu diisi.... \r\n\r\nwww.wanitakampung.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

"Wage" Film Sejarah yang Sepi Penonton

4 Maret 2018   15:06 Diperbarui: 4 Maret 2018   15:10 1199
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber : koranmetro.com Lagu Indonesia Raya berkumandang di saat Sumpah Pemuda.

Disaat itulah ia tertarik dan ingin bergabung secara diam-diam untuk organisasi pemuda itu.  Hampir ia selalu memberikan sebagian gajinya untuk mendanai gerekan  pemuda itu.

Kucing-kucingan dengan pemerintah Belanda akhirnya organisasi pemuda itu diketahui oleh Belanda karena mereka takut terjadi pemberontakan Kemerdekaan bagi bangsa Indonesia maka dibubarkan. Kakak iparnya Van Eldik juga di beri peringatan agar hati-hati karena Wage ikut dalam  pergerakan pemuda itu. Akhirnya Wage remaja merantau ke Jawa dan menjadi  seorang wartawan.

Kehidupan di Jawa berbanding terbalik dengan Makassar. Ia mulai hidup  dari nol. Gaji kecil sebagai wartawan kadang kurang dan belum lagi untuk  mendanai pergerakan pemuda yang ada di Tanah Jawa. Tepatnya Jakarta.  Bahkan sempat menjual barang-barang yang ada di rumahnya kecuali Biola.

Wage juga ikut sebagai anggota pemuda yang akan melahirkan Sumpah Pemuda  nantinya. Dan wage di tunjuk untuk menciptakan lagu Kebangsaan yang nantinya akan digunakan sebagai penutup Konggres Pemuda. Saya baru tahu  Lagu Indonesia Raya ternyata merupakan lagu pertama dan terakhir yang di  ciptakan oleh WR Supratman.

Ada kalanya lagu Indonesia Raya itu dinyanyikan tanpa teks hanya melalui  instrumen gesekan Biola saja. Karena memang di larang oleh Pemerintah  Belanda saat itu.

Sejak lagu Indonesia Raya pertama kali dikumandangakan  banyak rakyat pribumi menyanyikannya hingga menimbulkan berbagai  pergolakan dan menimbulkan semangat juang untuk Indonesia Merdeka.  Belanda berkali-kali ingin menangkap Wage karena lagunya dab ikut dalam  organisasi pemuda itu dimana tercium pergerakan Kemerdekaan bagi Bangsa  Indonesia.

Selain menciptakan lagu , Wage juga sempat membuat novel dengan nama  samaran namun lagi-lagi ketahuan oleh Belanda dan semua semua hasil  karya Wage dilarang keras beredar di pasaran.

Dengan susah payah  akhirnya Pemerintah Belanda menangkap Wage. Sejak ditangkap banyak  protes keras yang dilakukan oleh pemuda-pemudi Indonesia agar Wage di  bebaskan namun hasilnya nihil. Hingga Wage sakit dalam penjara. Walaupun  badan Wage di penjara namun jiwa Wage bebas.

Wage akhirnya meninggal dunia setelah beberapa minggu di bebaskan dari penjara. Tepatnya tahun 1938 sebelum Indonesia Merdeka. Namun ia sangat  yakin bahwa Indonesia pasti Merdeka.

Di akhir film ini saya sempat mewek karena saya benar-benar baru tahu  bahwa Pencipta Lagu Indonesia Raya ini wafat sebelum Indonesia Merdeka.

Saya kira ia sempat bangga dalam beberapa tahun setelah Kemerdekaan Indonesia  karena lagunya kini jadi lagu Kebangsaan yang dikumandakan  dimana-mana bahkan di dunia ketika ada kejuaraan dunia. Dan lagi kisah  hidupnya yang sendirian dan belum menikah. Kisah cintanya pilu, lalu  dipenjara dan sakit.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun