Mohon tunggu...
Indriatami Suwardi
Indriatami Suwardi Mohon Tunggu... Akuntan - Fulltime wife

....... masi banyak titik-titik yang perlu diisi.... \r\n\r\nwww.wanitakampung.com

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Jelajah Hutan, Pilihan Alternatif Liburan di Batam

17 Agustus 2014   20:10 Diperbarui: 18 Juni 2015   03:19 144
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_319652" align="aligncenter" width="600" caption="Diatas bebatuan sei pancur yang kering di musim kemarau - Simpang Dam"][/caption]

Setelah ngubek-ngubek foto lama dikompi saya menemukan banyak foto-foto kenangan selama tinggal dan bekerja di Batam. Ini saya sempatkan nulis salah satu kisah perjalanan ketika liburan kerja di Batam. Pasti semua sudah pada tahu atau minimal pernah denger tentang Batam. Yah pulau kecil yang berdekatan dengan negara tetangga kita yang maju pesat, Singapura. Tapi wisata alam di Batam masih sangat alami dan menakjubkan dibanding Singapura loh. Contohnya banyak sekali pantai-pantai berpasir putih dan pulau-pulau yang eksotik yang kadang malah tanpa penghuni. Belum lagi bayak resort-resort yang berdiri sekeliling pantai Batam.

Sudah agak bosan tiap liburan ke pantai melulu, maka ketika ada teman yang memposting liburan jelajah alam maka saya pun ikut mendaftar. Dan ternyata yang mengadakan itu mapala dari Universitas Batam dan cumfire Batamindo. Ah biarin aja jalan bareng mahasiswa yg kece-kece toh wajah saya masih imut-imut #eh

[caption id="attachment_319655" align="aligncenter" width="600" caption="Senam Pemanasan dulu biar oto-otot ga kaku yee..."]

14082508952027493052
14082508952027493052
[/caption]

Kami menjelajahi hutan menuju  Pancur Simpang Dam, Muka Kuning. Rute jelajah kali ini mengukuti rutenya mapala Cumfire Batamindo. Start dimulai dari Masjid Nurul Islam Muka kuning-jalan  Simpang Dam- Perumahan Otorita Batam-Bukit Gundul-Dam ATB -Pancur. Biasanya tiap tahun Cumfire ini mengadakan lomba lintas bukit cumfire menjalang 17 Agustusan. Ah saya ga pernah bisa ikutan. Habis syaratnya itu satu tim 3 orang. Dan saya harus mencari 2 teman saya itu yang agak susah. Pada ga mau diajak blusukan, tapi kalau jalan ke mall byuuhh..langsung tancap gas dah hehe

Sebelum berangkat Sang ketua Tim memberi pengarahan kepada para peserta dan juga tidak lupa untuk senam pemanasan biar otot-otot tidak kaku. Maklum kan para kuli dan kuliah yang jarang olahraga hihi. Dan bawa bekal minum dan nasi kotak buat makan nanti setelah sampai di Pancur.

[caption id="attachment_319657" align="aligncenter" width="600" caption="Salah satu rintangan menyerberang, ini kayunya kering jadi aman."]

14082523221747596876
14082523221747596876
[/caption]

Perjalanan diawal tidak ada pemandangan yang menarik karena disisi kiri kanan jalan Simpang Dam banyak berdiri ruli-ruli yang berjualan. Di Batam banyak juga loh ruli (rumah liar) seperti gubuk-gubuk dan bangunan liar yang didirikan diJakarta. Malahan diBatam ruli-ruli yang sudah banyak berdiri ada nama kampungnya seperti ruli di simpang dam ini orang menyebutnya kampung Aceh. Karena banyak orang-orang aceh. Ada juga disebagaian wilayah batam kampung ambon, kampung flores dll. Biasanya para pendatang ini yang tidak memiliki skill ini tinggal didaerah ruli-ruli ini demi bisa bertahan hidup.

Setelah melewati perumahan Otorita Batam maka akan melalui hutan Gundul. Yah bener-bener hutan yang ditebang pohonnya hinga gundul. Mana panas teriknya menyengat pula saya sudah ngulat ngulet kaya cacing kepanasan. Tapi setelah itu dari kejauhan nampak pemandangan Dam Muka Kuning (ATB). Orang Melayu menyebut Waduk dengan sebutan Dam. Ada Dam Muka Kuning, di Muka Kuning, Dam Duriangkang di Tanjung Piayu dan Dam Sei Ladi di Sekitaran Baloi.

[caption id="attachment_319659" align="aligncenter" width="600" caption="Dari Kejauhan nampak Dam Muka Kuning"]

14082527231178773238
14082527231178773238
[/caption]

Setelah memandang Dam itu serasa sejuk sekali, Pemandanganya indah. Masuk kehutan juga adem, banyak pohon menjulang tinggi yang tumbuh liar namun merupakan merupakan kawasan hutan lindung. Masuk hutan trak-trak nya mulai agak curam. Menyerberangi aliran air lewat sebatang pohon yang licin kalau ga hati-hati bisa terpeleset dan kecebur dalam aliran air Pancur.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun