Saat ini puasa hari ke berapakah? Setuju kan, kalau saya bilang "Lebaran Idul Fitri semakin dekat", apapun kondisi yang berpuasa mudah-mudahan tetap sehat, dan semangat. Ah klise! Enggaklah, kesehatan bukanlah hal yang main-main atau bisa diabaikan.
Kita tahu bahwa masa pandemi sudah berlalu, sebaliknya masa libur lebaran 2024 dinanti-nanti dengan banyak rencana dan harapan oleh masyarakat, teristimewa di Indonesia.
Sebuah survei terkini mengungkapkan indikasi bahwa libur panjang dalam rangka lebaran Idul Fitri tahun ini tidak saja dimanfaatkan oleh masyarakat muslim setelah sebulan beribadah puasa Ramadan, namun juga oleh sebagian yang ingin memanfaatkannya untuk bertemu sanak saudara berbeda kota atau provinsi, juga berlibur ke tempat wisata.
Untuk tahun ini jumlah pemudik diperkirakan mencapai sekitar 196 juta atau 71,7 persen dari total penduduk, jumlah yang jelas lebih banyak dari tahun sebelumnya. Hal ini adalah proyeksi oleh Kementerian Perhubungan baru-baru ini.
Tentu ini hal yang fenomenal dan hanya di Indonesia. Di belahan dunia mana lagi yang seperti ini?
Pemudik atau mereka yang melakukan perjalanan itu bisa ke tempat yang agak dekat, agak jauh, jauh, dan sangat jauh. Semuanya perlu mempersiapkan diri agar rencana lancar.
Untuk perjalanan panjang dan pemudik menggunakan kendaraan pribadi, tentu diperlukan persiapan yang baik. Saya kira banyak yang cukup tahu hal-hal pentingnya, seperti misalnya memastikan rumah yang ditinggal terjamin keamanannya, perlengkapan logistik dan lainnya memadai.
Hal penting yang perlu diingat dan diketahui juga adalah kesehatan pemudik. Berbagai kemungkinan akan terjadinya sesuatu yang mengganggu kesehatan -- penyakit kronis, gawat darurat, termasuk kecelakaan di jalan *amit-amit semoga tidak terjadi*, bagaimana dan ke mana kita mendapatkan pelayanan kesehatan terbaik? Informasi dan pengetahuan tentang layanan kesehatan saat hari libur ini perlu, dan penting.
Nah, pada hari Rabu, 19 Maret 2024 yang lalu, Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan mengundang media dan blogger menghadiri Konferensi Pers mengenai Pelayanan Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN): Saat Libur Lebaran 2024.
Saya beruntung ikut langsung mendengarkan penjelasan dari nara sumber yang berwenang, yaitu
Dirut BPJS Kesehatan Ghufron Mukti, Direktur Jaminan Pelayanan Kesehatan dr. Lily Kresnowati, M.Kes., Ketua YLKI Ketua Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Tulus Abadi, dan Ketua Asosisasi Rumah Sakit Swasta Indonesia (ARSSI) drg. Iing Ichsan Hanafi MARS, MH.
BPJS Kesehatan memastikan peserta JKN tetap dapat mengakses pelayanan kesehatan meskipun sedang berada di luar daerah. Hal ini sesuai prinsip portabilitas yang telah diterapkan BPJS Kesehatan.
Direktur Utama BPJS Kesehatan Ali Ghufron Mukti menjelaskan, prinsip portabilitas diwujudkan dalam memberikan jaminan pelayanan kesehatan yang mudah, cepat, dan setara bagi peserta JKN di seluruh wilayah Indonesia.
"BPJS Kesehatan juga menyediakan berbagai kanal layanan seperti pelayanan piket di kantor cabang yang beroperasi dari pukul 08.00 hingga 12.00 waktu setempat," jelas Dirut BPJS Kesehatan Ghufron Mukti
"Layanan yang disediakan bagi peserta JKN mencakup layanan informasi, layanan administrasi, dan layanan pengaduan. Selain itu, peserta JKN juga dapat memanfaatkan layanan administrasi JKN melalui Aplikasi Mobile JKN," jelas Ghufron lebih lanjut.
Saat peserta JKN tidak sedang berada di daerah asal Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FTKP) terdaftar, layanan rawat jalan bisa dimanfaatkan di FTKP lain.
Layanan yang disediakan bagi peserta JKN mencakup layanan informasi, layanan administrasi, dan layanan pengaduan. Selain itu, peserta JKN juga dapat memanfaatkan layanan administrasi JKN melalui Aplikasi Mobile JKN.
Wujud kesiagaan BPJS Kesehatan lainnya, menurut Dirut Ghufron Mukti yaitu akan adanya Posko Mudik mulai dari tanggal 5 hingga 9 April 2024. Purabaya di Sidoarjo, dll. Posko Mudik yang rencananya diluncurkan pada tanggal 5 April mendatang ini, nantinya menyediakan layanan konsultasi kesehatan, fasilitas relaksasi bagi pemudik, pemeriksaan kesehatan, dll.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Jaminan Pelayanan Kesehatan BPJS Kesehatan, Lily Kresnowati menjelaskan bahwa BPJS Kesehatan dalam
rangka Transformasi Mutu Layanan.  sudah menerapkan janji layanan JKN di  fasilitas kesehatan, yang bekerja sama dengan BPJS Kesehatan.
Beberapa Kemudahan Layanan di Faskes
"Dengan adanya janji layanan JKN, peserta JKN dapat merasakan berbagai kemudahan dalam mengakses layanan JKN. Seperti cukup menunjukkan Nomor Induk Kependudukan (NIK) yang terdapat pada Kartu Tanda Penduduk (KTP) untuk mengakses layanan di fasilitas kesehatan, dan
tidak memerlukan fotokopi berkas," jelas Direktur Lily.
Ditegaskan Lily, "Untuk ini tidak ada biaya tambahan bagi peserta JKN saat mengakses layanan di fasilitas kesehatan, asalkan berobat sesuai prosedur, serta dilayani setara tanpa diskriminasi."
Peserta JKN dapat langsung menghubungi BPJS Kesehatan Care Center 165 untuk pencarian informasi fasilitas terdekat bagi yang melakukan perjalanan mudik.
Peserta JKN dapat mengakses melalui Aplikasi Mobile JKN untuk mengetahui lokasi fasilitas kesehatan terdekat.
Untuk pelayanan obat dalam Program Rujuk Balik (PRB) dan obat penyakit kronis, BPJS Kesehatan memberikan relaksasi waktu pengambilan obat, yang disesuaikan menjadi lebih awal maksimal tujuh hari kalender.
Pengambilan obat untuk PRB dan obat kronis di daerah tujuan mudik dapat dilakukan di apotek kerja sama terdekat.
Apabila dalam kondisi gawat darurat, maka seluruh fasilitas kesehatan wajib memberikan pelayanan kepada peserta JKN.
Direktur Lily menjelaskan, "Kini terdapat fitur i-Care JKN yang dikembangkan oleh BPJS Kesehatan. Inovasi ini mempermudah dokter di fasilitas kesehatan mengakses riwayat medis peserta JKN dalam 12 bulan terakhir, yang gunanya memberikan pelayanan yang lebih cepat dan tepat. Peserta JKN pun dapat juga mengakses juga melalui Aplikasi Mobile JKN "
Harapan dan Pesan Ketua YLKI Tulus Abadi
Ketua YLKI Tulus Abadi berharap peserta JKN bisa memanfaatkan kanal pengaduan dan di lain pihak, memastikan agar peserta telah memenuhi kewajiban dan persyaratan administratif.
"Jangan sampai karena syarat administratif yang tidak dipenuhi pengguna, misalnya antara lain ada tunggakan sehingga layanan terkendala," katanya.
"Saat mengendara dan merasa capek mending istirahat dulu. Bila memaksakan diri maka akibatnya bisa fatal. Pertimbangkan untuk keluar dulu dari jalan toll bila rest area penuh," saran Ketua YLKI Tulus Abadi.
Ketua Asosisasi Rumah Sakit Swasta Indonesia (ARSSI) drg. Iing Ichsan Hanafi MARS, MH mengatakan mengakui bahwa rumah sakit swasta masih terus melakukan penyempurnaan layanan, termasuk bagi peserta JKN. "Ada fasilitas untuk mengakses fitur-fitur BPJS Kesehatan yang disediakan oleh faskes. Maka semestinya tidak ada lagi kekhawatiran pengguna bahwa rumah sakit kurang melayani."
Penutup
Pastikan syarat dan ketentuan sebagai Peserta JKN terjaga agar selama perjalanan mudik tetap bisa menggunakan layanan BPJS Kesehatan.
Jangan lupa untuk mengunduh aplikasi Mobile JKN, dan cek info terbarunya agar tahu FKTP mana saja yang beroperasi saat libur lebaran.
Meskipun layanan BPJS bisa diakses, pemudik sebaiknya tetap selalu menjaga kesehatan baik sebelum dan selama perjalanan mudik, misalnya dengan mengasup makanan bergizi seimbang, kurangi makanan tinggi gula, perbanyak asupan air putih,
istirahat cukup, dan usahakan tetap berolahraga ringan.
Jadi mau berlebaran dan atau mudik di mana? Di manapun, BPJS Kesehatan Siaga Lebaran bagi peserta program JKN. BPJS Kesehatan seperti duren, keren! Salam sehat semua.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H