Mohon tunggu...
Indria Salim
Indria Salim Mohon Tunggu... Freelancer - Freelance Writer

Freelance Writer, Praktisi PR di berbagai organisasi internasional (1990-2011) Twitter: @IndriaSalim IG: @myworkingphotos fb @indriasalim

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Manusia dan Semesta

1 Maret 2022   14:44 Diperbarui: 1 Maret 2022   14:45 233
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kala hujan tak henti mengguyur deras,
Akankah burung senyap tertidur?
Bukankah semua ada yang mengatur?
Bahkan mentari tetap menjadi pusat rotasi

Rembulan tidak tampak di siang hari
Bukan pula berarti bumi tidak dikitarinya
Manusia memiliki emosi
Merajuk bila kecewa
Tersenyum saat bahagia
Berpikir jauh akan adanya ancaman bahaya
Terkecoh dan terpikat oleh indahnya bianglala

Ada cinta maka memuja
Walau nestapa serasa surga
Hancur atau mujur itu risiko
Hidup adalah soal pilihan.

Kemarin jumawa, esok menghiba
Terperosok bukan kegagalan
Ajaran budi bisa dari seluruh penjuru
Bila bijak tentu berguru
Tidak gentar angin menderu
Hikmat menjadi batu penjuru.
Kekasihku, ini pantun persembahan untukmu.

Indria Salim 1 Maret 2022

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun