Saat ini kita masih dalam suasana tahun baru imlek, tahun macan. Saya tidak pernah melewatkan suasana Imlek dari tahun ke tahun. Tahun ayam jago (rooster), tahun naga (dragon), dan seterusnya.
Setiap tahun bagi saya ada kenangan unik dan berbeda. Menyaksikan aksi barongsai beberapa kali, ikut menikmati kue keranjang jangan ditanya, saya sering hoki menerima hantarannya -- entah dari tetangga, famili, juga teman.
Saya tidak memiliki kostum model Cheongsham yang menjadi ciri khas untuk merayakan hari raya imlek, namun setidaknya saya menyukai berswafoto dengan ornamen dan dekorasi bernuansa Imlek.
Selintas, memori tentang Imlek terasosiasikan dengan makanan tertentu selain kue keranjang. Ya, itu antara lain adalah hantaran atau sajian buah-buahan -- khususnya buah jeruk, dengan aksen keindahan bunga warna-warni, atau cukup serangkaian bunga sedap malam yang tidak terpisah dari cerita Imlek. Ada juga ikan bandeng, khas hidangan imlek.
.
Untuk tahun macan ini, di kompleks saya tampak ada beberapa keluarga yang menerima serombongan tamu berbaju merah, mungkin itu adalah keluarga besar dan kerabat para tetangga itu. Banyak anak-anak muda juga yang berkunjung, kata kuncinya angpau mungkin, dan silaturahmi. Semoga pengamatan saya lumayan cermat, ya.
Buah-buahan dan Menu Keseharian Saya
Kebetulan saja Februari ini bulannya Imlek, dengan tradisi mengirim hampers termasuk buah-buahan.
Waktu saya tanyakan pada seorang teman yang Tionghoa, pada intinya buah-buah itu dimaknai sebagai sumber kesatuan, kerukunan, sumber rezeki dan kemakmuran, dan semacamnya.Â
Apa saja misalnya?
Menurut teman saya, buah-buahan itu antara lain jeruk, anggur, pamelo (semacam jeruk bali), delima, nanas, juga semangka.
Nah ini, pas banget dengan kebutuhan yang berujung pada kebiasaan dan kewajiban. Iya, untuk menjaga pola makan berimbang, saya wajib mendisiplinkan diri konsisten mengonsumsi buah beragam setiap harinya.
Bukan suatu kebetulan bila buah-buahan simbolik untuk merayakan Imlek itu semuanya adalah buah favorit saya, terkecuali buah delima yang saya kurang terbiasa.
Buah jeruk, nanas, semangka, anggur, plus tidak terkecuali pisang. Pisang Cavendish yang pertama kali saya kenal  dari Sunpride. Sejak itu saya paling sering mengonsumsi buah pilihan tepercaya ini. Dari tekstur, kesegarannya yang bisa diandalkan, cita rasa dan tingkat kemanisannya, banyaklah alasan mengapa saya menyukainya.
Kadang saya belanja khusus buah di lapak langganan yang berlokasi di dekat rumah. Di lapak itu saya ketemu nanas honi, guava kristal, dan pisang cavendish berstiker Sunpride.Â
Sesekali saya ke supermarket, tentu tidak lupa membeli buah segar yang menjadi pilihan tepercaya.
Hampers Buah-buahan untuk Famili yang Sedang Isoman karena Covid-19
Sebagai netizen pengunyah buah yang punya akun instagram, saya suka mengikuti tips terkait buah-buahan. Boleh ditebak akun apa yang postingannya seputar buah -- ya betul, inisialnya "S" -- satu-satunya pemegang sertifikat GAP (Good Agricultural Practices -- suatu perangkat lunak pertanian modern).
.
Bulan ini di lini masa instagram saya melihat ada postingan Sunpride yang menyediakan hampers buah. Ya sudah, ada famili yang saat inipun belum selesai isoman, ada juga yang sukses isoman. Mereka saya kirimi paket buah ini. Simpel saja alasannya, buah identik kesegaran, nutrisi, vitamin, dan penyemangat atau pendongkrak mood. Itu menurut saya.
.
Mengirimi mereka dengan buah-buahan tentu dengan harapan agar mereka menyukainya, bersemangat makan bergizi, dan lekas sehat dan bugar kembali.
Akhir kata, khusus kepada yang merayakannya -- saya mengucapkan selamat menjalani Tahun Baru Imlek. Bagi kita semua, semoga tahun 2022 ini memberikan banyak hal yang baik dalam kehidupan kita, sehat, makmur sejahtera, rezeki lancar, dan bahagia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H