Apa saya bisa mengolah atau menyajikan hidangan lezat dari sayur-sayur segar ini? Bisa pakai banget. #provenclaim
Oh ya, "lezat" itu relatif. Dalam hal ini konteksnya adalah kuliner khas Jawa (Solo). Walau begitu, selera umum Indonesia tidak suka yang manis berlebihan. Proporsional, itu baru asik.
Ini cara mengungkapkan bahwa ibundalah yang berjasa mengajari saya memasak dan mengenali satu persatu jenis dan karakter setiap sayuran.
Saya nggak merasa membantu Ibu di dapur atas dasar perintah. Naluri menuntun saya nimbrung saja di dapur saat Ibunda sedang memasak.
Pada usia 6 tahun saya sudah membantu Ibu belanja sayur di warung dekat rumah.
Dibentak-bentak penjual sayur yang galak, saya pernah. Gara-garanya karena saya minta dipilihkan daun pisang yang nggak banyak robekannya.
Hasilnya, saya tahu daun pisang seperti apa yang bagus untuk membuat lontong. Ibu agak idealis soal detil begini. Buat lontong, daun pisang kluthuk is the best, tekstur dan warna hijau solid berbeda dengan sembarang daun pisang jenis lain.
Daun pisang kluthuk itu bagus buat membungkus bakal lontong, karena teksturnya tidak getas (mudah patah atau robek). Ini penting agar bungkusan lontong tidak ambyar saat dalam proses merebus.
Muda lebih empuk, tidak makan waktu dalam mengukus atau merebusnya. Ini termasuk daun pepaya, daun kacang panjang, bayam, kacang panjang, daun kenikir, daun belinjo, daun singkong. kangkung.
Contohnya antara lain daun selada, daun seledri, daun bawang, kol (kubis), tauge, kecipir, bunga kol, daun kemangi, daun basil, daun kencur, daun ketumbar, kacang panjang, mlanding (petai cina), bunga turi, segala jenis cabe, dan paprika.
Buah yang terenak dimasak kalau sudah tua (ranum) antara lain, sukun, pisang, talas, belinjo, nangka, dll.
Ada lagi yang banyak penggemarnya, yaitu jengkol dan petai. Sayangnya untuk keduanya saya kurang pasti, sebaiknya dikonsumsi yang tua ataukah yang muda.
Bukan apa, tidak semua orang dewasa (kita) tahu membedakan mana yang mana, serta guna dan rasanya, walaupun mungkin pernah menikmatinya sebagai hidangan.
Pengalaman pergaulan, saya menjumpai beberapa teman perempuan yang tidak bisa membedakan atau mengidentifikasi camilan yang disajikan saat piknik bersama. Contohnya, keripik gadung dikira keripik kentang, sementara teman lain keliru mengira keripik kentang sebagai keripik singkong.
Apakah ada Pembaca Kompasiana yang mengetahui masak-memasak, sayur-mayur yang tidak terceritakan dalam tulisan ini? Bagaimanapun, lain ladang lain belalang, lain lubuk lain ikannya.
Silakan berbagi.
Salam sehat! ::: Indria Salim :::
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H