Maka saya hanya bisa berharap, mudah-mudahan KITA semua yang mencintai Indonesia sebagai rumah jiwa kita, selalu sehat, yang sakit tersembuhkan, dan semua sukses melewati krisis dampak pandemi corona.
Oh, merasa di rumah aja, tapi malah boros? Menurut saya, itu bagaimana kita menyiasatinya, juga bagaimana kita memandang atau menyikapi masa-masa harus bekerja dari rumah (WFH).Â
Kedua faktor itu menjadi paradigma, yang pada praktiknya mendasarkan tindakan kita.Â
Contohnya, kita sedang berlibur, hampir otomatis benak kita melonggarkan banyak hal yang intinya "semua biaya, waktu, dan pengalaman kita maksimalkan untuk kepuasan berlibur".Â
Hal yang sama berlaku juga terkait dengan penerapan situasi yang mengharuskan orang lebih banyak bekerja dari rumah. Bukankah alokasi biaya transportasi bisa dialihkan untuk hal lain yang bukan semata konsumtif? Itu satu contoh saja.
Di rumah saja, bukan berarti rebahan sia-sia, berleha-leha sambil makan-tidur sepuas-puasnya. Bekerja dari mana saja, kita tentu perlu memikirkan penyediaan dan ketersediaan biaya untuk memenuhi kebutuhan hari esok.Â
Hayo pilih mana, "Besok makan apa?" atau "Besok apa makan?"
Mudah-mudahan kita bisa lebih bijaksana daripada sebelumnya.
[Indria Salim - 29.03.2020]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H