Mohon tunggu...
Indria Salim
Indria Salim Mohon Tunggu... Freelancer - Freelance Writer

Freelance Writer, Praktisi PR di berbagai organisasi internasional (1990-2011) Twitter: @IndriaSalim IG: @myworkingphotos fb @indriasalim

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Koleksi Buku dan Resolusi Tahun Baru

29 Januari 2020   12:23 Diperbarui: 29 Januari 2020   12:18 216
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Books are my best friends | Foto: Indria Salim

Bulan pertama tahun baru 2020 akan segera berakhir. Siapa yang berhasil melaksanakan resolusi tiga puluh hari pertama tahun baru?

Bagaimana denganku? Bagaimana denganmu?
Ada rencana yang mau nggak mau harus selesai sesuai jadwal, ada yang selesai dalam tahapan tertentu, namun masih perlu dituntaskan.

Penuntasan inilah yang kalau tidak serius, berpotensi menjadi sandungan kebahagian menjalani hari-hari mendatang. Kedengarannya mungkin normatif, namun memang faktanya sebuah niat akan tetap abstrak tanpa tekad kuat, fokus total, dan implementasi terukur dan realistis. Halah!

Dokpri
Dokpri
Koleksi Buku, Berkat atau Beban?

Satu kamar berisi kontener dan lemari yang penuh buku. Semula kupikir dengan berhenti bekerja kantoran, aku akan membaca dan membaca, lalu menulis dan menulis.

Buku-buku itu kubeli dengan mengabaikan tips pakar keuangan yang menekankan pentingnya menabung dan berinvestasi demi tercapainya  "financial freedom".

Beli, baca dikit atau baca tidak tuntas lalu tumpuk. Ada sekian persen yang kubaca sampai tamat, dan ada juga yang kubaca berulang.
Ada yang kupakai buat bahan mengajar mahasiswa, namun jauh lebih banyak yang kubaca untuk belajar.

Pernah merasa seperti punya dua kepribadian, aku terombang-ambing antara membaca dan melakukan hal lain. Terselip rasa bersalah saat aku dedikasikan waktu untuk fokus membaca. Saat itu juga aku beranjak meninggalkan buku-buku itu untuk melakukan hal lain. Lalu saat menengok tumpukan buku, rasa bersalah muncul dan seterusnya.

Sesekali puas dan lega bila sempat membuat resensi dan mengunggahnya secara publik, atau menceritakan ulang kepada beberapa orang yang kutemui, dan mendapatkan momen tepat membagikan pada mereka.

Majalah itu bikin kepo! | Foto: Indria Salim
Majalah itu bikin kepo! | Foto: Indria Salim
Majalah dan tabloid beda lagi. Sebagian dan 100 persen majalah dengan beragam kategori telah kubagikan gratis ke beberapa orang.Ada pemulung, tukang loak, dan teman yang pengin membaca. Buku anak-anak sudah menemukan penerima dan pembacanya.

Habis dibagi, muncul kardus-kardus baru berisi majalah baru. Aku baru berhenti membeli majalah dan tabloid sekitar ... hmmm .. mungkin lima tahun lalu.

Untuk buku yang "kupertahankan lama" saat ini aku belum mampu menjadi penderma, maka aku akan menjual sebagian buku-buku itu.

Salam Kompasiana Optimis!

:: Indria Salim ::

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun