Mohon tunggu...
Indria Salim
Indria Salim Mohon Tunggu... Freelancer - Freelance Writer

Freelance Writer, Praktisi PR di berbagai organisasi internasional (1990-2011) Twitter: @IndriaSalim IG: @myworkingphotos fb @indriasalim

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Keseruan Tiba di Stasiun Gambir Persis Menjelang Malam Tahun Baru

31 Desember 2019   21:00 Diperbarui: 31 Desember 2019   21:37 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebelum membagi pengalaman balik dari liburan, menuju ke Jakarta, berikut sekilas video perjalanan naik kereta Argo Lawu jadwal pagi, Solo-Jakarta. Sebuah perjalanan yang sangat nyaman, dengan kereta apik dan semua serba bersih, dari toilet sampai jadwal  pengambilan "sampah" oleh petugas yang dilakukan sekali setiap melewati dua stasiun perhentian. Di kereta tersebut menyediakan menu makanan yang sedap, khas kota yang stasiunnya disinggahi. Kita benar-benar menikmati liburan santuy deh.

Silakan klik video di sini (durasi 1 menit 9 detik).

Namun ada pelajaran bagi saya, sebaiknya tidak memilih jadwal balik ke Jakarta pada jam tiba sore hari, apalagi tepat pada hari menjelang tahun baru. Tahun lalu saya memilih jadwal tiba dini hari tepat pada tanggal 1 Januari. Meskipun jalanan diguyur hujan, menumpang taksi relatif lebih nyaman karena jalanan sungguh sepi.

Puji Tuhan ketegangan dari Gambir ke rumah sudah usai. Ceritanya saya harus memaklumi sopir yang kurang paham rute jalan, sementara penglihatan saya tidak begitu awas dalam keremangan malam plus kaca mobil yang kehujanan.

Walaupun sopir berpedoman pada google map, saya tetap memandu sopir, dan karenanya harus duduk di tengah agar melihat jalan di depan dengan lebih jelas. Akhirnya sampailah kami dengan selamat tanpa nyasar. Maklumlah, lewat jalan toll itu kalau lengah sedikit, lalu salah ambil jalur bisa jadi malah menjauh dari tujuan.

Begitu sampai rumah,  saya periksa foto ID Sopir, ternyata dia seorang Trainee yang kartunya akan habis masa berlakunya pada bulan Desember ini. Kasihan juga sih.

Tarif normal sesuai argo.
Bandingkan "Si burung biru" sesuai argo resmi, tarifnya seratus enam puluh tujuh ribu rupiah ( belum termasuk  tol dan tips) Vs goc** tarif di sistem kena empat ratus empat puluh ribu rupiah (hampir setengah juta rupiah sendiri, dan tentunya belum termasuk ongkos tol).

Moral cerita: setelah turun dari kereta, jangan panik karena hujan, atau di tengah kerumunan orang yang riuh cari taksi, juga berita semua jalan ditutup. Dengarkan saja radio di HP, cari yang penyiar dan programnya update tapi santai, apalagi kalau banyak lagu favorit.

*Saya sudah siapin mental menginap di Gambir pulang subuh. Sopir-sopir taksi konon juga pada pulang sore karena takut terjebak perayaan Tahun Baru.*

Penutup
Dalam kesempatan ini saya ingin mengucapkan "Selamat Tahun Baru 2020" kepada semua pembaca Kompasiana, penulis Kompasiana, serta COO Kompasiana dan seluruh jajaran tim-nya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun