Target Sensus Penduduk secara online memang tersegmentasi, yaitu mereka yang punya jaringan telekomunikasi bagus, sekaligus bagi orang-orang yang memiliki kesibukan dan mobilitas tinggi.
Dalam pelaksanaan pendataan di lapangan, BPS akan menerjunkan sekitar 390 ribu petugas sensus. Ini belum termasuk sekitar 1,2 jura pengurus RT. Pendataan di rumah-rumah ini ditujukan kepada warga yang belum mengupdate data secara online.
Sensus penduduk 2020 mendorong implementasi Satu Data, BPS di bawah koordinasi Badan Perencanaan Pembangunan Nasional akan mewujudkan Satu Data seturut beleid Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 39/2019 tentang Satu Data Indonesia. Dengan demikian, pemerintah bisa memiliki data yang akurat dan berkualitas.
Dalam mengatasi hambatan pendataan di tengah kesibukan masyarakat urban bermobilitas tinggi, misalnya juga termasuk mereka yang tinggal di apartemen-apartemen, maka bisa kita pahami bahwa Sensus Online ini juga menjadi cara Pemerintah untuk mengajak masyarakat berpartisipasi aktif membangun bangsa melalui pembangunan satu data kependudukan yang valid.
Proses Satu Data
Perlu dicatat bahwa "Proses Satu Data", tidak bersamaan dengan
Sensus, keduanya adalah proses yang berbeda. Tunggu Dukcapil, baru ada Data Balikan.
Ke depannya satu data kependudukan muaranya ada di Dukcapil. Semua Kementerian/Lembaga termasuk BPS, kalau ingin mengakses data kependudukan adanya di Dukcapil.
Penutup
Penulis mendukung pernyataan pamungkas berikut ini,
"Membangun bangsa bukan hanya tugas pemerintah, tapi masyarakat perlu berpartisipasi juga. (I Gede Suratha)
"Kita sedang edukasi masyarakat, kita sama-sama ciptakan solusi demi membangun Indonesia maju, berawal dari data berkualitas sehingga berdampak pada lahirnya kebijakan pemerintah yang optimal." (Margo Yuwono)
Referensi: fmb9.go.id
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H