Mohon tunggu...
Indria Salim
Indria Salim Mohon Tunggu... Freelancer - Freelance Writer

Freelance Writer, Praktisi PR di berbagai organisasi internasional (1990-2011) Twitter: @IndriaSalim IG: @myworkingphotos fb @indriasalim

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Terobosan Layanan Kependudukan: Anjungan Dukcapil Mandiri

7 Desember 2019   13:35 Diperbarui: 7 Desember 2019   13:46 271
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

I Gede Suratha (Sekretaris Ditjen Kependudukan) |Dokpri
I Gede Suratha (Sekretaris Ditjen Kependudukan) |Dokpri
Tujuan Sensus OnlineMenurut Deputi Bidang Statistik Sosial -- BPS, Margo Yuwono, Sensus Online bertujuan untuk memberikan kemudahan bagi orang-orang yang tinggal di wilayah perkotaan, yang karena kesibukan mereka yang padat, agar tetap bisa berpartisipasi dalam Sensus Penduduk.

Target Sensus Penduduk secara online memang tersegmentasi, yaitu mereka yang punya jaringan telekomunikasi bagus, sekaligus bagi orang-orang yang memiliki kesibukan dan mobilitas tinggi.

Dalam pelaksanaan pendataan di lapangan, BPS akan menerjunkan sekitar 390 ribu petugas sensus. Ini belum termasuk sekitar 1,2 jura pengurus RT. Pendataan di rumah-rumah ini ditujukan kepada warga yang belum mengupdate data secara online.

Penulis, pada sesi Tanya-Jawab |Foto: Dokpri-Wawan
Penulis, pada sesi Tanya-Jawab |Foto: Dokpri-Wawan
Misi Mendasar, Strategis, dan Krusial
Sensus penduduk 2020 mendorong implementasi Satu Data, BPS di bawah koordinasi Badan Perencanaan Pembangunan Nasional akan mewujudkan Satu Data seturut beleid Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 39/2019 tentang Satu Data Indonesia. Dengan demikian, pemerintah bisa memiliki data yang akurat dan berkualitas.

Dalam mengatasi hambatan pendataan di tengah kesibukan masyarakat urban bermobilitas tinggi, misalnya juga termasuk mereka yang tinggal di apartemen-apartemen, maka bisa kita pahami bahwa Sensus Online ini juga menjadi cara Pemerintah untuk mengajak masyarakat berpartisipasi aktif membangun bangsa melalui pembangunan satu data kependudukan yang valid.

Proses Satu Data
Perlu dicatat bahwa "Proses Satu Data", tidak bersamaan dengan
Sensus, keduanya adalah proses yang berbeda. Tunggu Dukcapil, baru ada Data Balikan.

Ke depannya satu data kependudukan muaranya ada di Dukcapil. Semua Kementerian/Lembaga termasuk BPS, kalau ingin mengakses data kependudukan adanya di Dukcapil.

Penutup
Penulis mendukung pernyataan pamungkas berikut ini,
"Membangun bangsa bukan hanya tugas pemerintah, tapi masyarakat perlu berpartisipasi juga. (I Gede Suratha)

"Kita sedang edukasi masyarakat, kita sama-sama ciptakan solusi demi membangun Indonesia maju, berawal dari data berkualitas sehingga berdampak pada lahirnya kebijakan pemerintah yang optimal." (Margo Yuwono)

Referensi: fmb9.go.id

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun