Mohon tunggu...
Indria Salim
Indria Salim Mohon Tunggu... Freelancer - Freelance Writer

Freelance Writer, Praktisi PR di berbagai organisasi internasional (1990-2011) Twitter: @IndriaSalim IG: @myworkingphotos fb @indriasalim

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama FEATURED

Suhu Panas Ekstrem, Praktikkan Tips Ini demi Menjaga Kesehatan

26 Oktober 2019   16:14 Diperbarui: 11 Mei 2022   06:13 5103
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Waspada info hoaks |SS dokpri-kompascom

Sekitar lima minggu lalu saya sempat masuk IGD. Mendadak diare dan muntah-muntah hebat, padahal seingat saya tidak makan dan minum aneh-aneh beberapa hari sebelumnya. Lalu dehidrasi hingga mulut nyaris nggak bisa dibuka buat berbicara.

Gangguan kesehatan itu terjadi sejak pukul 21.00 WIB, berlanjut sampai saya merasa perlu penanganan dokter, ke IGD dini hari pukul 02.00 WIB (hari berganti).
Jantung sempat dicek, puji Tuhan baik.

Trauma di IGD, seminggu makan menu lunak |Foto: Indria Salim
Trauma di IGD, seminggu makan menu lunak |Foto: Indria Salim
Selama satu minggu saya trauma kejadian berulang, maka saya sangat menjaga makanan dan libur minum kopi. Tiap ingin minum yang menyegarkan, saya bikin air hangat campur madu, no tea, no milk, no coffee, apalagi minuman bersoda.

Telur rebus sehat bila sesuai porsi |Foto Indria Salim
Telur rebus sehat bila sesuai porsi |Foto Indria Salim

Bukan mie instant, usahakan makanan sehat |Dokpri
Bukan mie instant, usahakan makanan sehat |Dokpri

Meskipun sebelumnya sudah lama saya memang nyaris enggak makan gorengan, menu makin saya jaga, termasuk makanan dengan cabe atau sambal, makanan bersantan, ya semacam itulah.

Makan banyak buah & sayur itu sehat |Foto: Indria Salim
Makan banyak buah & sayur itu sehat |Foto: Indria Salim
Saya makin berhati-hati melakukan kegiatan di luar rumah, karena dua minggu terakhir ini menurut pengalaman saya, cuaca ekstrem panas, bahkan sampai malam pun tingkat kelembaban udara tinggi. Beberapa hari cek cuaca dari BMKG dan accuweather.com, valid bahwa suhu udara di Jabodetabek rata-rata 33 sampai 36 derajat Celcius.
Bikin jus buah segar, sehat |Foto: Dokpri
Bikin jus buah segar, sehat |Foto: Dokpri
Saya sendiri mengalami perubahan pola dan selera makan. Selama periode itu saya jarang makan nasi. Kalau lapar, saya memilih menu ringan dan yang cepat dikunyah. Kalau ada istilah "mager", saya merasakan fenomena "manyah" (malas mengunyah). Sup bening dan pasta atau roti hangat (panggang langsung makan) lebih menarik selera.

Lambat laun saya lebih suka air hangat rasa madu, jus jeruk peras dingin bikinan sendiri, coklat dingin racikan sendiri, atau coklat kotak yang dingin.

Selalu melengkapi diri dengan air minum |Foto: Dokpri
Selalu melengkapi diri dengan air minum |Foto: Dokpri
Ternyata, kondisi terkait cuaca panas ini dimanfaatkan oleh penebar hoaks yang memberitakan bahwa konsumsi minuman dingin pada saat cuaca panas bisa mengakibatkan pembuluh darah pecah!

Lalu setelah itu sumber pemberitaan mainstream memuat tajuk yang isinya klarifikasi hoaks. "Minum dingin saat cuaca panas berbahaya itu hoaks".

Waspada info hoaks |SS dokpri-kompascom
Waspada info hoaks |SS dokpri-kompascom

Apapun itu, yang penting kita memahami dan melakukan beberapa saran para pakar demi menjaga kesehatan dan daya tahan sebagai berikut ini:

  • Minum cukup air putih.
  • Memastikan kita cukup beristirahat dan tidur efektif.
  • Menjaga kebersihan badan, makanan, tempat tinggal karena cuaca panas dan kering meningkatkan paparan debu. Saya di rumah harus menyapu teras tiga kali sehari, karena volume debu halus sangat menyolok.
  • Jaga stabilitas suhu tubuh, bila dari paparan panas di luar, normalkan suhu tubuh terlebih dulu sebelum masuk ruangan berpendingin (AC). Akibat kurang memerhatikan ini, efeknya juga terjadi pada hari saya sebelum masuk IGD.
  • Minum vitamin penunjang, yang meningkatkan stamina, misalnya Vit C, atau madu.
  • Tetap menyempatkan diri berolahraga ringan dan teratur. Tetap beraktivitas dengan bijaksana.
    Berkegiatan saat cuaca ekstrim panas, siapa takut? |Foto: dokpri
    Berkegiatan saat cuaca ekstrim panas, siapa takut? |Foto: dokpri
    Dengan memperhatikan tips di atas, mudah-mudahan kita terhindar dari efek berlebihan cuaca panas, dan ini mencegah kita dari fenomena heat stroke. Heat stroke ditandai dengan rasa haus berlebihan, fisik lelah dan lemah, sakit kepala, dan hal lainnya.

Kembali ke topik cuaca panas ekstrem, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menginformasikan penyebabnya, yaitu posisi matahari yang lebih dekat dengan wilayah Selatan khatulistiwa.

Kondisi itu menyebabkan radiasi matahari yang diterima oleh permukaan bumi di wilayah tersebut relatif menjadi lebih banyak, sehingga akan meningkatkan suhu udara pada siang hari.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun