Namun ingat, siapa yang bisa menjamin bahwa orang pulang dari ibadah atau belanja di pasar pun tidak berisiko kena serangan seperti yang terjadi pada relawan/ pegiat medsos Ninoy Karundeng, atau insiden penikaman di Pandeglang.
Siapapun yang berpikiran dan beraksi mirip teroris, kemungkinan besar yang ada di kepalanya adalah bagaimana yang bersangkutan berpeluang dan dapat menebarkan rasa takut seviral mungkin. Pantaskah kita sembarangan beropini spekulatif, apalagi bila sampai asal bisa memuaskan emosi, sehingga lupa bahwa bersikap bijaksana itu lebih utama.
Ngomong-ngomong, gara-gara dua orang isteri nyinyir dan berpandangan senada dengan yang saya sesalkan di atas, Â maka suami mereka masing-masing seorang Kolonel dan Sersan TNI-AD orang diberhentikan dari jabatannya, dan ditahan pula. Lagian, menghujat di medsos kok bos suaminya sendiri.
Semoga setiap warga masyarakat yang mengaku mencintai negeri ini, dapat bersatu padu membangun rasa saling mendukung dalam melawan paham dan gerakan radikalisme yang destruktif. :: Indria Salim ::
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H