Mohon tunggu...
Indria Salim
Indria Salim Mohon Tunggu... Freelancer - Freelance Writer

Freelance Writer, Praktisi PR di berbagai organisasi internasional (1990-2011) Twitter: @IndriaSalim IG: @myworkingphotos fb @indriasalim

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Ungkapan Duka Cita atas Berpulangnya Sutopo Purwo Nugroho

7 Juli 2019   12:40 Diperbarui: 8 Juli 2019   08:52 110
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Siapa bisa melawan takdir yang bernama kematian?

Mengingatkanku pada cerita pendek karya seorang sastrawan dunia, yang kuat berpesan bahwa bila "saatnya tiba", tak seorang pun makhluk bumi mampu menghindarinya.

Tokohnya dikisahkan sudah mendapat pesan bahwa malaikat maut akan menemuinya. Dia pindah dari satu tempat dan kota ke tempat lainnya demi  menghindar dari kejaran Sang malaikat. Akhir cerita, Sang Tokoh justru pergi ke kota di mana malaikat itu siap melakukan tugasnya, menuntaskan takdirnya di bumi.

#RIPPakSutopoPurwoNugroho
Kita tidak saling mengenal secara pribadi, namun memikirkan sedikit saja tentang semangat Anda, pengabdian dan semua yang Anda lakukan untuk Indonesia, tenggorokan jadi tercekat sehingga mata ini panas membasah

Pada tanggal 15 Mei, seorang remaja tampan tampak duduk berdampingan dengan ayahnya. Ini tertampilkan di sebuah video pendek di akun Instagram Sutopo Purwo Nugroho. Pak Topo -- demikian dia dipanggil, sedang membagi cerita dan doa khusus untuk Wikan, putra ke-2 yang hari itu berulang tahun. Kesan saya, Wikan sangat kalem dengan senyumnya yang menawan.

Tergerak melihat lagi videonya beberapa kali, menurut penglihatan saya Wikan justru sedang menahan tangis. Begitu doa Sang Ayah selesai diucapkan, meskipun video itu terpotong, sempat saya tangkap adegan Wikan yang cepat-cepat membungkuk dan menutupi wajahnya karena menangis. Berikut ini link postingan video Pak Topo, kurang dari dua bulan menjelang hari kepergiannya yang abadi, Minggu, 8 Juli 2019. Sampai detik ini tidak diketahui, tangis tertahan Wikan itu keharuan, kesedihan, atau kepasrahan. 


https://www.instagram.com/p/BxCj6d_gcE4/?igshid=555w2syio5uy

Kabar duka menghentak dada.
Kepala Pusat Data dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho berpulang dini hari ini, Minggu, 7 Juli 2019, di Guangzhou, China sekitar pukul 02.00 waktu berjuang melawan kanker paru sejak diagnosa dokter dua tahun yang lalu.

Penerima anugerah Asian Of The Year 2018 itu mengunggah video di akun IG-nya, sebelum beliau bertolak ke Guangzhou pada bulan lalu, untuk pengobatan. Saat itu, Pak Topo mengatakan bahwa kankernya sudah menyebar.

"Hari ini saya ke Guangzhou untuk berobat dari kanker paru yang telah menyebar di banyak tulang dan organ lain. Kondisinya sangat menyakitkan sekali," kata Sutopo pada Sabtu, 15 Juni 2019.

Berikut ini ungkapan duka saya, persembahan kepada Almarhum Pak Sutopo.

Minggu pagi ini sejuk dan tenang.
Hanya angin yang berhembus lebih kencang daripada biasanya.
Cuma sesekali saja.
Seakan sebuah ucapan.
"Selamat Jalan, putra terbaik Ibu Pertiwi.
Tak akan kami lupakan, jasa dan pengabdianmu untuk negeri."

Semakin terasa kini
Ketika kau kembali menghadap Sang Ilahi
Rentang usia hitungan waktu
Amal baik terpateri di relung hati
Sesiapa yang tertinggal di bumi
Ada kepedihan rasa kehilangan
Penyintas tragedi tanda zaman
Gempa bumi, tanah longsor, gunung meletus
Menghempas asa
Namun kau melawan duka
Demi penghuni Nusantara senantiasa berjaga
"Adios, Amigos," pesanmu pada kami.

Ini kata pamitan beliau di akun pribadi Instagram Pak Topo, tertanggal15 Juni 2019.

https://www.instagram.com/p/BythTq1A_oj/?igshid=yha96nfs9ggf

Sosok tangguh itu telah menghadap Sang Pencipta.
Saya turut berduka cita. Semoga keluarga yang ditinggalkan mendapat penguatan, diberi ketabahan dan kesabaran oleh Tuhan Yang Maha Kuasa.  |Indria Salim|

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun