Dalam kesempatan konferensi pers tentang Jakarta New Year's Concert 2019 (18/XII/2018), yang dihadiri oleh Ananda Sukarlan, Nita Kartikasari (CEO dari Lumina Kaya Indonesia), Charles Bonar Sirait (Moderator), dan ibu Rachmi Aziah, puteri semata wayang komponis Ismail Marzuki yang wafat ketika ibu Rachmi berusia 8 tahun. Ibu Rachmi menyampaikan terima kasih kepada Ananda Sukarlan, dan berharap konser tersebut akan sukses.Â
Sebagai putrinya, dia mengaku paling menyukai lagu "Sampul Surat", yang mengisahkan cerita cinta tentang mantan pacar Ismail Marzuki. Mantan yang berkirim surat ke Ismail Marzuki yang sudah menikah dengan ibundanya bu Rachmi, mengirimkannya ke alamat ibunda. Saat dibuka, ternyata amplopnya kosong, hanya tertulis alamat saja. Suatu kisah unik di balik terciptanya sebuah lagu, ya.
Ibu Rachmi berharap bahwa Indonesia akan tetap sejahtera dan damai, sementara karya ayahanda Ismail Marzuki terangkat kembali. Beliau tidak keberatan bila lagu-lagu Ismail Marzuki ditampilkan diluar negeri bila itu demi kebaikan, asalkan semua dilaksanakan sesuai peraturan termasuk soal hak cipta.Â
"Semoga pemerintah juga memberi perhatian kepada ahli waris ayahanda Ismail Marzuki," ungkap putri Sang Maestro musik. Kini Ibu Rachmi yang tinggal di Depok memiliki sepuluh orang cucu.
Saat ditanya apa pesan Ismail Marzuki kepada keluarganya terkait karya dan musik, begini jawabannya, "Anak kita jangan sampai ada yang seperti saya, karena dunianya akan sudah lain lagi. Karena nanti jangkauan zaman sudah lain lagi. Yah, saya sendiri juga tidak sepenuhnya paham tentang pesan Bapak. Itu adalah yang disampaikan oleh Ibu saya."
Lumina Kaya Indonesia (Kaya.ID)
Berkolaborasi dengan Kaya.ID, Jakarta New Year's Concert membawa visi mempromosikan produk Indonesia agar dikenal secara global sebagai pemilik aset Indonesia. Itu sebabnya, Kaya.ID berani mengambil terobosan memasarkan musik klasik yang menampilkan karya musik komponis era sebelum kemerdekaan Indonesia.
Visi dari Nita Kartikasari (CEO, Lumina Kaya Indonesia) ini mendapatkan respon Ananda Sukarlan, yang jauh lebih baik dari ekspektasi "sekadar mengadakan konser". Nita memandang Ananda Sukarlan dan Ismail Marzuki adalah aset Indonesia, yang melahirkan lagu dan musik Indonesia terkenal, dan dimainkan di luar negeri sebagai milik Indonesia.
Ananda Sukarlan sangat terkenal, bervisi sama, mengusung musik Indonesia sebagai brand Indonesia agar semakin bisa go internasional. Ananda Sukarlan melihatnya sebagai momen untuk membawa musik sastra (klasik) Indonesia menjadi cara masyarakat global mengenal Indonesia.
Perlu diketahui bahwa Lumina Kaya Indonesia (Kaya.ID) adalah perusahaan yang baru dirintis pada tanggal 14 Februari 2018. Ini merupakan bisnis inkubator alih-alih promotor. Kaya.ID berfokus pada UMKM, mempertimbangkan bahwa Indonesia memiliki banyak harta karun tersembunyi (hidden treasures), yang berupa beragam produk -- dari musik, budaya dan sebagainya. Kolaborasi perusahaan ini dengan UMKM bertujuan menguatkan branding mereka agar semakin besar.