Mohon tunggu...
Indria Salim
Indria Salim Mohon Tunggu... Freelancer - Freelance Writer

Freelance Writer, Praktisi PR di berbagai organisasi internasional (1990-2011) Twitter: @IndriaSalim IG: @myworkingphotos fb @indriasalim

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | [Luka] Sang Elang

10 November 2018   19:40 Diperbarui: 10 November 2018   20:41 577
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Elang perkasa | pixabay.com

Luka? Aku pernah melumpuhkannya. Luka itu fantasi jiwa lemah. Siapa pun, apa pun, tidak akan kubiarkan melukaiku. Aku seekor elang yang memandang lurus ke depan, naluriku tajam melawan kuatnya angin dari ketinggian. Aku elang perkasa di udara. Aku melayang ringan merengkuh badai kehidupan. Sayapku kuat menembus desakan arus bawah lautan.

Semesta mengingatkanku, semua memiliki banyak kesempatan untuk terluka. Pikiran menjadi kendalinya, atau pembisik manja dan cengeng. Menikmati luka dan memeliharanya, itu candu. Luka itu tipu daya yang bermuara pada terowongan terdalam sumber bencana.

Aku elang sejati, yang memilih perjalanan bahagia dan nyaman, pun seandainya aku seakan terluka. Waktu adalah sahabatku. Dengan caranya, dia membuat luka berlalu dan menguap. Kau tidak percaya? Langit biru, bunga-bunga yang bermekaran, dan ombak laut yang berkejaran riang menjadi saksinya. | Indria Salim |

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun