Mohon tunggu...
Indria Salim
Indria Salim Mohon Tunggu... Freelancer - Freelance Writer

Freelance Writer, Praktisi PR di berbagai organisasi internasional (1990-2011) Twitter: @IndriaSalim IG: @myworkingphotos fb @indriasalim

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Hikmah dari Skandal Hoaks Ratna Sarumpaet

11 Oktober 2018   08:46 Diperbarui: 16 Oktober 2018   11:16 1257
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gimik di tengah pemanggilan polisi |Skrinsyut dokpri

Kutipan dari Viva.co.id (09/X/2018) -- [Wakil Ketua DPR, Fahri Hamzah, memohon kepada kepolisian agar menghentikan penyidikan kasus kebohongan Ratna Sarumpaet hanya pada Ratna.  

 "Saya mohon kepada kepolisian kasus ini dihentikan kepada Ibu Ratna, dan minta kepada negara agar menolong Ibu Ratna, jangan-jangan dia membutuhkan psikolog," katanya dalam perbincangan di program Indonesia Lawyers Club di TvOne, Selasa 9 Oktober 2018.]

Kita semua tahu , siapa pun wajib menghormati prinsip kesetaraan secara hukum.

"Sekretaris Kompolnas Bekto Suprapto mengatakan, diprosesnya kasus penyebaran berita bohong yang diduga dilakukan oleh Ratna Sarumpaet menunjukkan penerapan prinsip kesetaraan di hadapan hukum atau equality before the law." (Kompas, 11/X/2018)

Masih banyak hal lain yang kalau dielaborasikan, akan memunculkan fakta kemunafikan, sikap kekanak-kanakan, dan egoisme yang menyedihkan rakyat, dilakukan oleh mereka yang mengklaim diri sebagai oposisi calon pemimpin masa depan asalkan presidennya ganti. Wacana besar tidak sebanding dengan karya dan pencapaiannya yang nyaris nol.

Semoga warga negara bisa lebih cerdas memaknai ini semua, dan tetap optimis menyongsong Indonesia lebih baik setiap harinya. Bagaimanapun saya percaya bahwa "manusia bisa berubah", dan harapannya semua tokoh di atas pun berubah semakin bijaksana, dan lebih memikirkan kepentingan Indonesia dan rakyatnya, bukan kepentingan kelompok, koalisi, bahkan sebatas keluarga. | Indria Salim -- Kompasianer, dan bukan tim sukses atau buzzer |

Referensi: satu,dua, tiga, empat, lima, enam, tujuh, delapan, sembilan, sepuluh, sebelas, duabelas, tiga belas

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun