Mohon tunggu...
Indria Salim
Indria Salim Mohon Tunggu... Freelancer - Freelance Writer

Freelance Writer, Praktisi PR di berbagai organisasi internasional (1990-2011) Twitter: @IndriaSalim IG: @myworkingphotos fb @indriasalim

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

7 Cara Mengatasi Bete

30 September 2018   19:39 Diperbarui: 1 Oktober 2018   07:45 754
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Makanan bergizi berpengaruh pada mood dan kesehatan |@IndriaSalim

Pernah bete, atau malah sering bete? Jangan biarkan itu mendominasi waktu kita yang berharga. Banyak macam penyebab bete, yang seringnya tentu adalah alasan subyektif. Misalnya saja, merencanakan mau pergi sama pacar makan siang di restoran favorit, ternyata ada hal lebih penting yang bikin rencana batal. Kalau bisa ikhlas menerima pembatalan, biasanya itu tidak masalah. Tapi faktanya nggak selalu begitu, kan?

Kangen jalan-jalan ke mall, apa daya tugas freelancing harus diselesaikan dulu karena DL sudah mepet. Ini ibaratnya melihat gelas setengah penuh, atau gelas setengah kosong. Nah kalau di otak kita melihatnya sebagai yang kedua, maka ada konflik batin. Ego, bagian diri kita yang bertindak "rasional" menyarankan agar kita menyelesaikan kewajiban lebih dulu. Akhirnya keputusannya ya menahan diri nggak jalan-jalan dulu. Kalau kebetulan bobot kesulitan pekerjaan itu lumayan berat, memerlukan rentang fokus yang panjang, ini butuh energi mental yang ekstra. Pernah? Bilang aja pernah hehe.

Bete, bisa disebabkan oleh rasa jenuh, rasa lelah, bosan, tidak terpenuhinya keinginan tertentu, kesal yang tidak tersalurkan pada suatu hal atau orang lain, butuh variasi warna kehidupan -- ya gitu deh. Perlu cara mengatasinya, jangan sampai malah jadi penghambat energi pendorong produktivitas.

Bete, kadang bikin yang mengalaminya jadi sendu, melo, atau bawaannya pengin marah-marah haaha. Wajarlah. Yang penting jangan sampai depresi aja, karena depresi itu "hitungannya" lain lagi --.makanan berat buat psikiater tuh. Gawat kan? Depresi, sayangnya kadang tidak terdeteksi oleh orang lain, pun tidak disadari oleh penderita. Oh, ini saya bahas soal kebetean ya, batasi tulisan jangan sampai ngalor ngidul, ah.

Sebenarnya banyak cara menuju ceria, dengan kata lain -- ada cara mengatasi bete. Menurut saya, setiap individu punya pengalaman masing-masing. Namun ada juga yang sampai mengurung diri di kamar, malas makan, malas ngomong, malas sisiran rambut, malas mandi haaha. Pernah?

Ini 7 cara yang saya sarankan, boleh ditambahi dengan cara Anda, lho.

1. Nonton Film Kartun

Di Youtube banyak banget, dari yang klasik sampai kontemporer dan kekinian -- dari Disney sampai Doraemon. Jadul ya? Pilih aja lainnya yang asik-asik menurut Anda.

Petik Bunga buat mewarnai meja kerja | @Indria Salim
Petik Bunga buat mewarnai meja kerja | @Indria Salim
2. Posting foto karya sendiri di Instagram, atau di Youtube

Mengunggah foto-foto hasil jepretan sendiri, dari bunga sampai makanan, bahkan foto wefie atau selfie itu sah-sah aja. Saya suka memotret, jadi Instagram memberi hiburan tersendiri, selain juga bikin saya melihat banyak postingan menarik lainnya yang memanjakan mata. Tanpa sadar kebetean akan terlupakan, itu sih saya haha. Bila tidak posting di Instagram, ngevlog di youtube juga asik. Dalam hal ini saya pakai jurus nekad, karena fasilitas dan kemampuan sangat basic. Klik contoh hasil saya ngevlog ya? Ini tautannya: 

Gardening to Relax by Indria Salim

3. Makan yang enak dan Bergizi

Larinya kok makanan? Maksud saya, kadang makanan itu berpengaruh besar dalam mood kita. Kurang asupan zat besi, bikin anemia -- nah bawaannya lesu. Itu kan larinya ke bete juga, menurut saya sih. Makanan yang enak tentu relatif, tapi setidaknya membuat kita menikmati dengan suka cita. Es krim, coklat, roti keju, bakso langganan, mie ayam sedap, rujak -- berjibunlah. Minum jus juga menyegarkan dan itu bikin badan nyaman dan pengaruh ke mood juga. Yang jelas makanan seimbang itu bagus.

Mendoan dan Kopi, Asik kan | @Indria Salim
Mendoan dan Kopi, Asik kan | @Indria Salim
4. Membaca Buku, Baik yang Baru atau Yang Pernah Dibaca

Ada beberapa buku yang memberi efek positif, saya biasanya membacanya beberapa kali dan bila perlu, seperti obat ya, "diminum bila perlu" hehe.

5. Menikmati masakan sendiri, dan khususnya bila masakan itu menebar aroma wangi dan harum makanan di seluruh dapur dan rumah. Cobalah. Yang sederhana, bikin aja the tubruk, kopi panas. Kalau agak rempong dan butuh modal misalnya masak nasi goreng ikan asin, bikin ikan salmon dengan menggorengnya dengan sedikit minyak zaitun atau minyak Canola (saya suka minyak ini karena termakan saran para ahli kuliner dan gizi), aromanya harum banget dan lama hilangnya! Hidung gembira, otak pun mengabarkan ke seluruh indera, "Feel good about it".

6. Keluar sebentar lihat kebun depan, atau taman mini depan rumah. Menanam dan merawat sendiri, tanaman memberikan aura positif, bisa kita ajak "bicara", ya itu sih ibaratnya saja.

7. Kalau pas pagi hari, pergi ke pasar dan beli bunga yang murah meriah, taruh di vas dan pasang di tempat yang "strategis" buat diri sendiri. Kadang malah saya petik aja beberapa bunga soka di depan rumah, taruh di mangkuk putih bening, meriah dan mempengaruhi mood juga.

Oh ya, mengapa sarannya hanya 7? Itu karena saya ingin mendengar saran lainnya versi Anda, jadi nulisnya sekian dulu ya. Salam Ceria buat semua pembaca. | www.instagram.com/myworkingphotos |

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun