Siapakah di antara pembaca Kompasiana yang hari ini merayakan ulang tahun? Selamat ya, semoga panjang umur, sehat, bahagia dan sukses selalu. Sukses, tidak selalu berkorelasi dengan materi, lho ya. Ini menurut saya. Bagaimana menurut pendapat seorang pengarang kaliber dunia, Napoleon Hill? Ya, saya menyebut namanya, karena hari ini adalah tanggal kelahirannya.
Oliver Napoleon Hill (lebih dikenal dengan Napoleon Hill) adalah seorang warga negara Amerika, yang lahir pada tanggal 26 Oktober 1883. Meskipun Napoleon Hill sudah meninggal (8 November 1970), namanya melekat di benak saya karena kutipan-kutipan dan buku-bukunya yang sering menjadi rujukan banyak motivator dan pengarang dunia.
Dia sendiri adalah pengarang dari sejumlah buku best seller yang mendunia, di antaranya: The Law of Success (1928); The Magic Ladder To Success (1930); Think and Grow Rich (1937); How to Sell Your Way through Life (1939); Success Through a Positive Mental Attitude (1960); You Can Work Your Own Miracles (1971); Napoleon Hill's Keys to Success: The 17 Principles of Personal Achievement; The Master-Key to Riches; Succeed and Grow Rich Through Persuasion; dan Outwitting the Devil .
Buku paling terkenal dan terlaris karya Napoleon Hill yaitu "Think and Grow Rich" (1937). Saat Hill meninggal, buku ini sudah terjual sebanyak 20 juta kopi. Napoleon Hill pernah menjadi penasihat Presiden Amerika Serikat, Franklin D. Roosevelt sejak 1933 sampai 1936.
Dikenal luas sebagai pengarang buku-buku "Self-Help", karya-karya Hill sebagian besar menekankan pentingnya harapan yang kuat untuk meningkatkan kehidupan seseorang. Selain itu, dalam buku-bukunya itu, Hill membagi gagasan dan prinsip yang mendetail tentang usaha untuk mencapai "kesuksesan". Hill mengajak orang-orang untuk mempelajari dan memahami kekuatan dari keyakinan pribadi, dan peran pentingnya dalam kesuksesan pribadi.
Selama sepuluh tahun, Hill menjadi dosen dan memberikan kuliah tentang Philosophy of Personal Achievement bersama-sama dengan W. Clement Stone (1952-1962). Sebagian Kompasianer kemungkinan belum lahir, ya? Nah, pada tahun 1960, Hill dan rekan dosennya menulis buku bersama, berjudul "Success Through A Positive Mental Attitude". Dari karya ini, Norman Vincent Peale yang dikenal sabagai "Bapaknya Ide Berpikir Positif" menyatakan kira-kira begini, "Kedua orang ini (Hill dan Stone) memiliki talenta dalam menginspirasi dan menolong orang lain, suatu hal yang langka. Sesungguhnya, saya pribadi berterima kasih pada kedua orang ini atas bimbingan yang saya dapatkan dari tulisan-tulisan mereka."
Sebagai catatan, Norman Vincent Peale sendiri adalah salah satu pengarang favorit Penulis, dan sejak dulu suka membaca buku-bukunya baik banyak kita dapatkan di toko buku di sekitar kita. Sejak kecil, Penulis kebetulan suka banget membaca "Kata-kata Mutiara" yang ada di majalah Intisari, majalah langganan ibunda.
Penulis tidak ingat pemahaman tentang "Kata-kata Mutiara" itu, namun kenangan kesukaan dan kesan di benak masih melekat sampai kini. Begitulah sebuah tulisan dan pemikiran yang tertuang sebagai buku atau bacaan yang terbit sukses, memberi pengaruh positif bagi pembacanya, tidak lekang oleh perkembangan zaman.
Keinginan yang lemah membawa hasil yang lemah, seperti api yang kecil yang menghasilkan sedikit panas." Tentunya hal ini saya pahami sebagai hal yang positif, dan tidaktanpa banyak melakukan usaha yang baik. Bagi saya pribadi, inilah "api" yang terus-menerus perlu diupayakan tetap menyala, agar hidup terus bergerak maju menuju perkembangan yang semakin baik.
Pada saat masih kuliah, Penulis bercita-cita ingin bisa bekerja di kantor organisasi internasional. Satu demi satu, pekerjaan demi pekerjaan mengarah pada pemenuhan cita-cita itu. Selama karir bekerja kantoran, Penulis mendapatkan pengalaman di tiga kantor regional dan internasional, dan satu perusahaan multinasional terkemuka.Â
Penulis cenderung mendapatkan pekerjaan yang tidak pernah sama dengan tugas sebelumnya, namun membuat diri seakan terus belajar hal yang makin tinggi tingkat kompleksitas dan kesulitannya, makin memerlukan tanggung jawab, makin menuntut profesionalisme sesuai tuntutan organisasi, dan "dengan sendirinya" lumayan bisa melaksanakannya dengan memuaskan sesuai konteksnya.Â
Ukuran pencapaian relatif, memang, namun itu juga terindikasikan dengan raihan pada posisi profesional (Managerial Level) dan imbalan yang relatif sepadan dan konkrit. Sungguh, ini bukan untuk berbangga diri, sama sekali tidak. Ini lebih untuk memberi gambaran bahwa "Kata-kata Mutiara" itu membekas di hati dan pikiran, menjadi penggerak yang terus menuntun pada pencapaian cita-cita. Mungkin itu juga yang kita kenal dengan "kekuatan pena" oleh mereka yang benar-benar melaksanakannya, bukan sekadar blah-blah-blah.
Pagi sampai pukul 18.00 wib, saya bekerja penuh. Dari Senin sampai Jumat, setiap pukul 19.30 sampai pukul 21.30, kuliah di salah satu kampus Pasca Sarjana di Salemba.Â
Sampai di rumah biasanya sudah lewat pukul 22.00wib. Makan cepat, memeriksa dan menyiapkan bahan tugas kuliah, baru tidur. Begitu setiap hari sampai enam semester, dan perpanjangan satu semester karena kesibukan pekerjaan kantor. Nyaris menyerah saat harus menyelesaikan tesis, lalu ngobrol dengan sahabat. Mengikuti saran teman, "Ini saat terakhir dan hampir tuntas, selesaikan kuliah. Kalau perlu ambil cuti panjang tanpa gaji, atau resign sekalian." Insya'Allah pekerjaan akan didapatkan lagi.
Pelajaran dari Buku Karya Napoleon Hill
Secara ringkas, berikut ini adalah sebagian prinsip-prinsip yang dibagikan oleh Napoleon Hill dalam bukunya, "Think & Grow Rich".
Cita-Cita atau Keinginan
Bagi siapapun yang ingin mencapai kesuksesan, memiliki cita-cita atau keinginan itu awal yang menentukan. Tanpa keinginan ini, tidak akan ada motivasi atau alasan untuk bertindak.Â
Keinginan sesederhana apapun tidak akan membuahkan hasil bila berhenti sebatas pada angan-angan. Yang dibutuhkan adalah hasrat yang membara yang memberi dorongan kuat untuk bertindak. Sebuah keinginan atau cita-cita mendorong Anda keluar dari zona nyaman. Anda tidak cukup hanya duduk manis tanpa melakukan usaha.
Keyakinan Diri
Keyakinan kita memberi banyak kekuatan sehingga apa yang kita mimpikan besar kemungkinan bisa menjadi kenyataan. Kita harus benar-benar percaya bahwa kita berhak mendapatkan apa yang kita inginkan.
Jika kita merasa sulit meyakinkan diri sendiri atas keinginan ini, Napoleon Hill menyarankan agar kita melakukan penegasan diri atau afirmasi, intinya menyatakan bahwa keinginan itu akan menjadi kenyataan. Jika ini intens dilakukan, maka cita-cita semakin menguat terdengar benar dan segera gagasan itu tidak akan terdengar "aneh" bagi Anda.
Pantau keyakinan kita, dan ketika kita tergoda dengan pola pikiran yang membatasi diri, maka kembali mempraktikkan afirmasi diri melawan "sabotase" keyakinan kita.
Pengetahuan yang Spesifik (Spesialisasi)
Jika memperoleh pengetahuan memastikan kesuksesan, maka para profesor akan menjadi yang terkaya di antara sebagian besar orang. Namun bukan begitu faktanya. Memiliki pengetahuan saja tidak membuat orang pintar atau bahkan sukses. Ini dibuktikan dengan fakta bahwa informasi tersedia untuk semua orang hari ini.
Semua pengetahuan tentang dunia bisa kita dapatkan tidak jarang hanya dengan sekali klik tombol pencarian, dan kita amati tidak semuanya menjadi orang sukses. Lantas bagaimana penjelasannya? Penggunaan pengetahuan khusus yang tepat dapat membuat seseorang berhasil, itulah sebabnya daripada berfokus untuk mendapatkan pengetahuan, fokuslah pada pengetahuan yang lebih spesifik, yang mendukung pada arah pencapaian keinginan.
Rencana yang Baik
Agar berhasil, kita memerlukan rencana konkrit. Rencana ini harus menjadi cara untuk mencapai cita-cita. Luangkan waktu kita untuk menyusun rencana dan kemudian menuliskannya. Setelah Anda menuliskannya, kemungkinan pelaksanaannya akan semakin mendekati arah pencapaian. Sebenarnya saya mengalami perbedaan antara "hidup mengalir saja" yang dulu sempat saya percayai menjadi prinsip hidup yang keren. Pada perkembangannya, saya melihat kiri kanan, hanya yang merencanakan tahapan menuju cita-citalah yang lebih berhasil. Ini tentu terlepas dari aspek spiritual, atau bila dihubungkan dengan keyakinan kita, tentu akan "nyambung" juga.
Sebenarnya masih ada lebih banyak lagi prinsip-prinsip mencapai kesuksesan yang disarankan oleh Napoleon Hill, namun tentu akan lebih mantap bila kita sendiri membaca juga buku Napoleon Hill.
Penutup
Dimulai dengan sebuah mimpi, mulai melakukan usaha ke arah pencapaian, terus fokus, penuh antusias, penuh keyakinan diri, dan melakukan apa yang dapat dimulai saat itu juga -- tanpa menunggu "berpikir inilah saat yang tepat itu". Memulai dari posisi kita berada, bekerja gigih dan tekun, dan tidak mudah menyerah. Tidak ada keberhasilan instan yang langgeng. Keberhasilan adalah hasil usaha keras, cerdas, dan dalam proses konsistensi tanpa kenal menyerah.Â
Salam Kompasiana Beyond Blogging. | Indria Salim |
Referensi: 1Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H