Di zaman serba sibuk dan mobilitas kegiatan tinggi, kesehatan bukan hal yang terjadi dengan begitu saja. Ada usaha yang kita lakukan, dengan menjaga stamina dan mengikuti pola hidup sehat. Menjaga stamina, bagi saya antara lain dengan pola makan sehat dan teratur, tidur cukup dan efektif, menjaga tubuh tetap terhidrasi, dan menjaga diri dari polusi berlebihan, termasuk polusi udara.
Mengenali kelemahan tubuh kita, dan hubungannya dengan kondisi mental atau pikiran misalnya, adalah salah satu cara meminimalisir pemicu terganggunya kesehatan. Saya punya saluran pencernaan yang sensitif, dan itu berbeda lagi dengan penyakit mag kronis atau kumat-kumatan. Namun saya juga pernah mengalami gejala mag, dan itu hasil dari konsultasi dengan dokter. Untuk itu saya harus menghindari pemicunya, misalnya terlambat makan, makan gorengan atau yang sangat berempah dan pedas agak banyak, makan yang terlalu mengandung asam, dan semacamnya.
Selain itu, sejak lama saya diwanti-wanti dokter, agar tidak mengkonsumsi makanan dingin, terlebih bila langsung keluar dari kulkas. Pun soal minuman, bila minum es krim atau jus dingin maka saya harus segera mengimbanginya dengan minum air hangat segera sesudahnya. Dokter menyarankan tips ini berlaku selamanya, karena oleh dokter spesialis HTT, saya didiagnose punya alergi dingin.
Klik Video Ini untuk ceritaku mengatasi batuk dengan minum Tolak Angin
Obat Herbal Tolak Angin, Teman Setia Mengatasi Masuk Angin
Masuk Angin itu istilah umum yang kita kenal sejak kecil. Masyarakat Indonesia menyebut masuk angin itu sebagai gejala kurang enak badan yang tampaknya ringan namun perlu segera ditangani, misalnya perut kembung, mual, pusing kepala, sedikit meriang, badan lesu atau terasa lelah dan lungkrah, kadang keluar keringat dingin -- sangat tidak nyaman tentunya. Saya kadang-kadang mengalaminya juga. Kemungkinan penyebabnya menurut pengalaman pribadi dan juga yang diketahui masyarakat, antara lain karena menurunnya daya tahan tubuh akibat kecapaian, kurang tidur, terlambat makan, bahkan stres.
Sejak mengenal Tolak Angin SidoMuncul, semua gejala masuk angin jarang saya alami lagi. Saya selalu menyediakan Tolak Angin di rumah, buat diri sendiri dan keluarga. Tentu, saat merasa capai setelah aktivitas ekstra, atau saat sedang bepergian jauh, Tolak Angin SidoMuncul menjadi andalan kami sekeluarga, di samping menyempatkan diri untuk beristirahat sejenak, dan melakukan relaksasi -- dari senam kecil, sampai mendengarkan musik favorit.
Catatan pengalaman batuk yang berminggu-minggu, tidak banyak tapi menjadikan saya kapok. Saya ingat kejadiannya saat itu musim flu. Di kantor, di rumah, di pusat perbelanjaan, di kendaraan umum, di mana-mana saya bertemua orang sedang batuk. Sekuat apapun daya tahan tubuh saya, akhirnya tumbang juga. Yang bikin kesal, semua sudah sembuh, saya masih terus beruhuk-uhuk, sampai malu rasanya kalau sedang ikut rapat di kantor. Saat itu saya ke Spesialis HTT dan disuntik vitamin C dosis tinggi plus diberi obat antibiotik. Ya sembuh, tapi sekali batuk datang, perginya lama sekali.
Kejadian berikutnya di tahun berbeda, dan selalu begitu -- saya batuk karena "khilaf". Khilaf makan es krim dan tidak segera menetralisir dengan minum air hangat. Khilaf menikmati berbagai makanan yang sungguh dingin karena memang kelezatannya maksimal saat dingin. Ini misalnya buah-buahan, rujak, kue cheese tart, kue coklat, pokoknya khilaf. Malamnya tenggorokan langsung gatal, paginya langsung batuk dan lanjut sampai dua minggu saja, kadang lebih lama. Minum ini, minum itu semua tidak segera menghentikan batuk saya.
Mengenal nama Tolak Angin sudah agak lama, namun saya benar-benar menjadikannya obat untuk mengatasi batuk ya baru saat saya pulang dari sebuah trip bersama komunitas blogger. Ketika itu saya sedang dalam puncak kesibukan, maka saya berupaya mencari obat yang bukan seperti biasanya. Adik saya datang, mengingatkan, "Coba Tolak Angin, terus istirahat dan usahakan jangan makan yang manis-manis, dingin atau gorengan."
Kedengarannya mungkin agak lebay, namun ini fakta empiris dan pengalaman pribadi. Saya sangat berharap Tolak Angin membantu saya tetap bisa melaksanakan kegiatan sesuai jadwal. Maka saya minum obat herbal ini tiga (3) sachet sehari selama 2 hari. Hari ke-tiga, batuk saya nyaris tidak berjejak. Saya sungguh gembira. Sesederhana itu saya melawan serangan batuk?
Kegiatan saya beragam, dari ngepel lantai, berkebun, mencuci pakaian, menulis, berbelanja, sampai meliput acara blogger. Iya, itu semua saya lakukan sendiri. Kadang saya berkomuter dengan busway Trans-Jakarta yang menempuh jarak antar provinsi, dari Tangerang (Banten) tempat tinggal saya menuju ke Jakarta dan kembali setelah seharian di kegiatan luar rumah. Bagaimana saya tetap sehat dan bugar bila tanpa pendukung setia, Tolak Angin yang kebetulan saya sukai cita rasanya yang sedikit manis, hangat, semriwing, dan pas di lidah. Lho, obat kok enak ya? Enak dan manjur pula. Enak dan berkhasiat, tanpa efek samping bagi pencernaan sensitif dan gejala mag saya. Waktu minumnya kadang sebelum makan, kali lain sesudah makan, aman-aman saja.
Tolak Angin adalah Obat Herbal Terstandar, yang diproduksi oleh PT. SidoMuncul di pabrik Standar GMP (Good Manufacturing Practice). Meskipun terkesan obat herbal dan bernuansa "tradisional", obat ini telah melalui uji toksisitas subkronik dan uji khasiat yang terbukti efektivitasnya dalam menjaga daya tahan tubuh.
Sebagai konsumen yang mendapatkan manfaat dari produk racikan tradisional ini, saya bangga dengan berkembangnya Tolak Angin SidoMuncul sehingga dipercaya oleh masyarakat di negara lain, seperti Amerika Serikat, Arab Saudi, Malaysia, Inggris, dan negara lainnya.
Tolak Angin Obat Masuk Angin, Plus Madu: Membantu mengatasi masuk angin yang ditandai dengan gejala seperti mual, kembung, lemas, badan meriang, pusing, demam, tenggorokan kering, badan terasa dingin, dan mata berair. Komposisinya yaitu Daun Mint, Adas, Cengkeh, Jahe, plus Madu.
Tolak Angin Flu: Berbahan baku Foeniculli Fructus (Adas), Isorae Fructus (Kayu Ules), Caryophylli Folium (Daun Cengkeh), Zingiberis Rhizoma (Jahe), Menthae arvensitis Herba (Daun Mint), Amomi Fructus (Kapulaga), Myristicae Semen (Pala), Burmanni Cortex (Kayu Manis), Centellae Herba (Pegagan), Parkiae Semen (Biji Kedawung), Usneae Thallus (Kayu Angin), Valerianae Radix (Valerian), Echinacea, Panax Radix (Ginseng), Phyllanthi Herba (Meniran), dan Mel depuratum (Madu). Sebagai catatan, Tolak Angin Flu memberikan efek rasa kantuk, karena mengandung valerian. Bagi saya, varian ini efektif mencegah gejala Flu berkepanjangan.
Tolak Angin Bebas Gula, Mengandung Royal Jelly
Tolak Angin Bebas Gula berkhasiat membantu mengatasi masuk angin juga, namun khusus dibuat bagi orang yang tidak suka manis ataupun membatasi konsumsi gula. Jadi bila kita ingin mengurangi zat gula, varian inilah pilihannya.
Komposisi Tolak Angin Bebas Gula antara lain yaitu Oryza Sativa (beras), Foeniculli Fructus (Adas), Isorae Fructus (Kayu Ules), Caryophylli Folium (Daun Cengkeh), Zingiberis Rhizoma (Jahe), Menthae arvensitis Herba (Daun Mint), Amomi Fructus (Kapulaga), Myristicae Semen (Pala), Burmanni Cortex (Kayu Manis), Centellae Herba (Pegagan), Parkiae Semen (Biji Kedawung), Usneae Thallus (Kayu Angin), dan Royal Jelly. Rasanya? Enak juga!
Tolak Angin Anak -- untuk masuk angin pada anak usia 2-6 tahun; Permen Tolak Angin -- permen herbal pelega tenggorokan; Tolak Angin Care -- minyak angin aromatherapy berbentuk roll on yang mengandung zat aktif minyak jahe dan minyak Peppermint, berkhasiat mengatasi mabuk perjalanan.
Penutup
 Menutup cerita pengalaman saya dengan Tolak Angin SidoMuncul, saya sampaikan harapan saya agar obat herbal kebanggaan Indonesia ini tetap menjadi sahabat semua, baik dewasa maupun anak-anak di segala cuaca dan dinamika beragam kegiatan. Sudah sejak lama saya ingin berbagi pengalaman menyenangkan, menjadikan Tolak Angin sebagai pendamping kegiatan di rumah, di jalan, di tempat kerja, demi mendukung terjaganya kesehatan, kebugaran, dan semangat keseharian saya dan keluarga.
Tolak Angin bukan hanya mengatasi gejala masuk angin. Tolak Angin menolak kedatangan batuk dan gejala Flu saya. Tolak Angin berguna untuk menjaga kebugaran stamina, dan dapat diminum secara rutin sesuai aturan minum yang tertera pada setiap kemasannya. Tolak Angin pelindung fluktuasi suhu udara dan perubahan cuaca yang tidak menentu. Tolak Angin teman perjalanan dalam kegembiraan penuh.
Salam Kompasiana Beyond Blogging |Indria Salim |
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H