Fotografer Kompas -- Arbain Rambey mengatakan bahwa gawai adalah segalanya bagi kita di era digital dan mobile ini. Suka duka menggunakan beragam kamera dalam menjalankan tugas sebagai fotografer Kompas sejak beberapa dekade yang lalu, membuatnya sangat paham perkembangan teknologi fotografi dan perlengkapannya. Dari kamera analog yang menyimpan hasil bidikan dalam bentuk film, juga kamera saku baik yang zaman dulu maupun kamera saku digital, serta kamera dari handphone (saya sebut saya HP untuk singkatnya), pengalaman itu dan seluk-beluk detilnya dibagikannya kepada Kompasianer pada acara Kompasiana Nangkring (30/V/2018), dengan topik "Easy On. Easy Off - Free Up Your Phone and Make Room for More Memories".
Bang Arbain Rambey mengungkapkan keunggulan kamera HP dibandingkan dengan kamera digital maupun yang saku (digital), sambil menunjukkan contoh-contoh dan fakta unik memakai kamera HP. Kamera HP bisa menciptakan keajaiban, karena tidak memiliki rana. Maka saat menangkap obyek bidikan, kamera ini berbeda dengan kamera yang bukan digital. Itu sebabnya kadang terjadi hasil foto yang mencengangkan, misalnya -- memotret seorang anak di kaca. Anaknya melek, bayangannya menunjukkan sebaliknya. Seseorang sedang memegang benda, misalnya. Begitu dipotret dengan kamera digital, orangnya masih berpose memegang benda namun bendanya sudah "terlepas" dari tangan.
Namun demikian, seorang fotografer/videografer profesional manapun kini mengandalkan kamera HP sebagai perlengkapan utamanya. Kameranya semakin canggih, semakin memudahkan dengan banyak hal yang bisa dikerjakan dengan otomatis, pun kelengkapan HP-nya sendiri, misalnya charger batereinya, serta hal yang penting yaitu memori penyimpanan datanya.
Walau begitu, ada satu "ruang" penyimpanan data terbaik, teruji, dan tercanggih di antara lainnya -- dan itu adalah produk-produk Sandisk.
Sejarah SanDisk dimulai sejak 27 tahun lalu, ketika orang masih memakai kamera analog dan film. SanDisk merupakan pionir, menemukan SD Card yang merevolusi penyimpanan memori. Saat ini SanDisk memproduksi SD Card, Micro SD, Flash Disk, dan aplikasi (perangkat lunak) bernama SanDisk Memory Zone.
Produk SanDisk sendiri menjual flash disk mulai dengan 8GB, sampai produk yang berkaitan dengan kebutuhan perusahaan e-commerce dalam hal penyimpanan data ekstra besar (data center) dengan nilai satu kali transaksi saja sampai milyaran Rupiah. SanDisk merupakan brand inovatif. Di seluruh dunia, SanDisk yang menjadi bagian dari Western Digital (WD) menjadi perusahaan besar -- setelah Amazon, Google, dan Apple. Maka tidak mengherankan bila kapasitas micro SD terbesar di dunia, pertama kali diluncurkan oleh SanDisk. Micro SD berkecepatan tertinggi di dunia, itu juga diproduksi oleh SanDisk. USB pun begitu.
Satu hal yang membedakan SanDisk dengan kompetitor, yaitu terletak pada perkembangan kecanggihannya. SanDisk terinovasi secara vertikal. Dari hulu sampai hilir semua proses penciptaan produk diusahakan sendiri. Ini mulai dari pabrik wafer, yaitu bahan bakunya. Outputnya seperti wafer. Wafer dipotong-potong menjadi SD. Di dunia hanya ada 5 pabrik wafer atau chip (antara lain Samsung, Sandisk, Micron). Investasi pembuatan memori penyimpanan data itu sangat besar -- sekitar sepuluh milyar dolar Amerika yang kira-kira setara dengan Rp 140.000 Trilyun.
Akan halnya Sandisk, bahan baku produknya dibuat sendiri, packaging dikontrol oleh Sandisk meskipun lokasi pabriknya di Shanghai, SSD-nya dibikin di pabrik di Malaysia. Kontrol dari hulu ke hilir dilakukan sangat ketat langsung oleh SanDisk. Hal inilah yang menjamin risiko kerusakan chip sangat kecil. Ini penting!