Saat suasana petang meremang, kerlap-kerlip lampu dari Gedung bertingkat itu menambah keindahan ekstra pada suasana di kawasan GO-FOOD Festival. Intinya, banyak sekali hal yang membuat pikiran terinspirasi positif karena suasana yang mendukung sekali, santai, meriah namun tidak bikin gerah, sosial namun juga bisa hening di pojok kursi. Wuih dan wuah banget, kan ya?
Makanan pedas ya mBah Jingkrak |Foto: Indria Salim
Bollo, salah satu daya tarik bagi pengunjung |Foto: Dokpri
Ragam Makanan dan Kualitas serta HarganyaAda makanan khas Indonesia atau daerah, ada pula yang jenis "anak zaman now", ada kopi enak, pun juga beragam minuman, berbagai macam menu ayam dan bebek dari gerai berbeda yang semua punya ciri khas keunggulan, pramusaji yang ramah dan antusias melayani pengunjung, dan sensasi scan barcode dari HP kita dengan barcode yang ada di gerai makanan, lalu pencet tombol pay yang cethar. Praktis sekali jajan di situ.
Aming Coffee yang Laris |Foto: Indria Salim
Soal banyaknya pengunjung dan risiko banyak bungkus atau bekas makanan yang harus dibuang dan dibereskan dari meja, saya sudah berkeliling dari ujung ke ujung, dan lega sekali melihat adanya tong sampah yang ada di setiap beberapa meja yang ada. Hanya saja mungkin perlu ada semacam papan himbauan agar setiap pengunjung bersukarela membuang sampah masing-masing ke tong sampah terdekat. Atau setidaknya himbauan agar pengunjung tidak meninggalkan meja dalam keadaan berserakan bekas tempat makanan. Kalau ini diterapkan, makin asyik tuh.
Cireng Crispy-nya enak |Dokpri
Sejauh ini saya terkesan dengan beberapa makanan dan minuman yang pernah saya coba, Ayam geprek, Ayam Bengkulu, Yeow Tea, Kopi Aming, Papi Orange Float, Bola Ubi Kopong (Bollo), Cireng Kering, dan banyak lagi.
Pramusaji dan Pramuniaga yang ramah-ramah |Foto: Dokpri
Banyak hadiah atau cashback saat transaksi dengan GO-PAY |Foto: Dokpri
Harga makanan di situ variatif meskipun dari satu gerai dengan lainnya tidak berbeda jauh. Harga per porsi mulai dari Rp 12.500 sampai sekitar Rp 45.000-an tergantung dari menunya. Saya suka Ayam Parape yang lezat-nikmat, dengan "harga miring". Sambelnya, ayamnya, semua deh pas di lidah dan tidak pasaran.
Papi Orange Float-nya cocok buat yang kehausan, segar dan harum khas jeruk peras asli yang dibubuhi es krim. Itu baru beberapa yang ingin Penulis sebutkan.
Saya masih berhutang janji temu di GO-FOOD dengan dua adik saya beserta keluarga masing-masing yang sudah menjelang ABG. Pasti keponakan saya menyukai suasana dan makanan Nusantara ini.
Gedung Pencakar Langit di Latar Belakang |Foto: Indria Salim
Lokasi Strategis  GBK itu lokasinya strategis banget. GO-FOOD Festival berada di Jl. Pintu Satu GBK Senayan. Dari semua penjuru Jabodetabek, aksesnya mudah. Mau bermobil, naik motor, atau naik angkutan umum, lokasinya mudah ditemukan.
GO-FOOD merupakan layanan pesan-antar makanan dalam aplikasi GO-JEK. GO-FOOD menegaskan komitmennya dalam mendukung usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) kuliner yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia agar bisa meningkatkan skala bisnisnya.
Scan Barcode saat transaksi di gerai makanan |Foto: Indria Salim
Mantapnya transaksi dengan GO-Pay |Foto: Indria Salim
Mudah-mudahan dengan adanya GO-FOOD Festival dan tujuannya untuk mendukung kemajuan dan berkembangnya usaha UMKM ini, semua diuntungkan -- termasuk pengunjung dan penikmat kuliner.
Lihat Money Selengkapnya