Bingung Karena Kurang Informasi
Pernah galau karena merasakan ada gangguan tubuh, misalnya mengalami ngilu-ngilu di sekujur tubuh, atau mendapati banyak daging tumbuh di leher atau wajah. Pikiran berkecamuk nggak keruan. Mau cerita ke orang lain, jatuhnya malah semakin ciut atau disalahin karena ini dan itu. Maklum, kadang pas kita ada persoalan, dalam hal ini soal kesehatan, belum tentu kita bertanya pada orang yang tepat, yang celakanya malah lebih sok tahu dari ahlinya. Nah!
Saya pernah menuliskan pengalaman terkait kesehatan di Kompasiana. Ini lebih untuk berbagi dan mengekspresikan rasa lega setelah mengetahui seluk beluk (meskipun secara garis besar) tentang gejala yang saya alami, misalnya ketika saya terkena gejala bahu beku (frozen shoulder), juga skin tags di leher. Apa yang terjadi setelah menuliskan pengalaman saya itu? Saya mendapatkan cukup banyak inboks di facebook dan juga pesan di google plus. Ada remaja, bapak-bapak, ibu-ibu, juga beberapa teman di lingkaran profesi atau komunitas saya.
Tentu sebagai orang non-medis, saya hanya menceritakan pengalaman pribadi, juga pengetahuan atau informasi yang saya dapat dari berbagai sumber informasi kesehatan. Penanya saya rujuk ke beberapa tautan (link) kesehatan yang saya pertimbangkan sebagai sumber valid dan terpercaya.
Tampaknya ini sedikit membantu para penanya itu. Maklumlah, seperti saya juga waktu sebelum mendapatkan informasi dari website, juga belum berkunjung ke dokter, saya bahkan untuk menetapkan hati mau ke rumah sakit mana, ke dokter spesialis atau dokter umum, walah -- saya lumayan kepikiran. Lalu saya bertanya di beranda media sosial tentang gejala penyakit saya, lah yang ada malah banyak komentar curcol, mereka juga sedang mencari dokter yang tepat.
Beberapa teman dekat mengirim pesan dan memberikan rekomendasi dokter yang mungkin relevan dengan keluhan saya. Saya mempertimbangkan, mencari rujukan lagi, dan akhirnya hanya satu dua yang saya ikuti. Pertama karena faktor lokasi, kedua faktor biaya, ketiga faktor sugesti, dan seterusnya.
Dalam keluarga pun, ketika anggota keluarga ada yang sakit, kecuali kita sudah punya dokter langganan, dokter keluarga, atau rumah sakit langganan, maka untuk ke dokter atau cukup membeli obat di apotik pun ada proses perundingan lebih dulu. Ada pihak yang memberi saran, ada pihak yang menampung saran dan mengikutinya, begitulah.
Untuk kasus bahu beku, setelah beberapa kali ke fisio terapi tidak menunjukkan hasil, saya ke rumah sakit besar dekat rumah, lalu bertanya ke reseposionis, lalu saya memilih dokter spesialis tertentu, dan akhirnya juga di rujuk ke dokter spesialis lainnya di rumah sakit yang sama. Tidak sesederhana apa yang kita harapkan untuk merasa tenteram telah mengunjungi dokter yang menjadi tumpuan harapan penyembuhan atas penyakit kita.
Selama proses terapi oleh dokter pun, saya terus menerus melakukan pencarian informasi agar derita bisa segera berakhir. Sependek pengalaman saya, bahu beku membutuhkan upaya penyembuhan lebih dari satu tahun, kebetulan. Di tengan proses medikasi, saya mencari tahu di kalangan teman, mencari rekomendasi tentang dokter yang tepat.
Akhirnya setelah teratur melakukan rehabilitasi di rumah sakit itu, saya mengikuti saran teman ke dokter akupuntur. Dokter itu telah menyembuhkannya dari penyakit lain, tapi dia rasa akan cocok buat penyakit saya juga. Entah sudah waktunya sembuh, atau memang dokter tersebut adalah orang yang tepat buat saya, hanya dalam empat kali kunjungan saya merasa semakin baik, dan akhirnya benar-benar bisa beraktivitas normal kembali. Bandingkan dengan jangka waktu berbulan-bulan yang saya dedikasikan buat datang ke rumah sakit dan menjalani treatment rehab itu.
Rekomendasi terpercaya! Itu kata kuncinya.
Berangkat dari filosofi bahwa saya membutuhkan banyak hal untuk menjadi sehat atau tetap sehat itulah, maka baru-baru ini GueSehat melakukan soft launching oleh pendirinya, yaitu Tiffany Robyn Soetikno (Robyn).
Tentang GueSehat.com
Berawal dari minat yang sama soal menulis dan kesehatan, delapan (8) orang teman termasuk Robyn menjadikan GueSehat sebagai komunitas yang menyajikan informasi secara terbuka dengan bahasan topik seputar medis, wanita, sex & relationship dan gaya hidup.
Saat itu bulan Juli 2016, Robyn dan kawan-kawan menulis bersama di Wordpress. Pada tahun 2017, diluncurkanlah website-nya secara resmi. Konten awalnya adalah artikel, lalu berkembang dengan direktori yang berafiliasi dengan sejumlah 4000 dokter yang diliput, juga beberapa vendor, bekerjasama dengan pihak-pihak yang melek dunia kedokteran, antara lain dokter umum, dokter spesialis, dan apoteker.
Informasi dan Pengetahuan tentang Kesehatan Yang Anda Butuhkan
Banyak orang butuh pengetahuan dan informasi mendasar tentang penyakit tertentu atau gejala penyakit yang dialaminya. Pertanyaan mereka umumnya pertanyaan mendasar, selain memerlukan penjelasan juga membutuhkan informasi tentang dokternya, hal-hal terkait yang mudah dipahami.
GueSehat menyediakan fitur Buku kesehatan -- makanan kesehatan, kalori berapa, dan itu penerapannya adalah yang cocok dengan situasi di tanah air.
Ada juga fitur Sakit Apa, bagi mereka yang ingin mengetahu tahap awal mengetahu jenis penyakit berdasarkan gejalanya. Walau begitu, tentu orang tetap harus ke dokter, dan info di GueSehat itu membantu sebagai langkah awal. Misalnya, soal gejala demam, cari gejalanya, scrollingopsi yang ada, pilih gejala, lalu akan ada hasilnya, dan hasilnya bisa lebih dari satu gejala. Tentu ada proses keputusan, juga pemahaman terkait regulasi sistem pengobatan. Setidaknya seperti kasus saya di atas, platform ini membantu dalam tahap dini menuju solusi kesehatan.
Konten aplikasi kesehatan ini juga ada informasi soal obat-obatan, yang berdasarkan database obat yang meliputi sebanyak 15.000 jenis. Meski begitu, karena istilahnya sangat medis, maka GueSehat sedang berupaya menjadikan istilah dan bahasanya agar lebih dipahami mayarakat awam.
Keunggulan Aplikasi kesehatan ini adalah infonya yang disajikan dengan cara kasual. Gaya bahasanya disajikan tidak terlalu medis. Apalagi bila mengingat bahwa sebagian kontennya menyangkut lifestyle, misalnya  topik-topik menjaga kesehatan, kebugaran tubuh, perawatan non-medis, dan lain-lain.
Fase pertama interaksi di aplikasi ini berupa forum. Tujuannya adalah agar setiap satu pertanyaan yang diajukan, orang lainnya bisa mengikuti. Sedangkan untuk video call dan chat, hal ini akan ada setelah peluncuran penuh di bulan November 2017. Sampai tiga meinggu pertama ini sudah ada sekitar 700 orang yang mengunduh aplikasi menarik ini.
Berbagi Cerita Dapat Memberikan Pengayaan dan Manfaat Buat Diri sendiri dan Orang Lain
Kita bisa menjadi kontributor, artinya menulis ataupun berinteraksi di platform ini. Tampaknya perlu dicoba, nih. Menulis cerita kesehatan, atau hal terkait itu, pengalaman, dan tidak selalu hal yang langsung terkait dengan kesehatan, namun juga hal-hal sampingan seperti soal cafetaria rumah sakit, dsb. Kesehatan itu cakupannya luas banget.
Bagaimana Menulis Artikel Kita?
Daftar untuk bikin akun, lengkapi data buat profil akun kita, menerima verifikasi, lalu menulis selazimnya menulis di platfrom website, dengan konten minimal 500 kata, berbahasa Indonesia. Lalu kita submit, menunggu cek dari tim editorial, lalu tampillah tulisan kita.
Benefit menulis adalan bisa berbagi informasi dan pengalaman, mengumpulkan poin (berupa vocer belanja di Carrefour, sampai hadiah lebih besar lagi termasuk tas, gadget, dan lainnya). Hadiah yang didapat tergantung jumlah poin. Menulis artikel atau interaksi, kita akan mendapat poin.
Konten atau Fitur Lainnya di GueSehat
Ada informasi medis serta jasa layanan konsultasi dengan dokter terpercaya secara gratis yang dapat diakses kapan pun dan di mana pun. Ada juga Buku Kesehatan yang dapat menghitung kalori dan IMT, kehamilan, tumbuh kembang dan imunisasi anak, serta siklus haid.
Maka bukan hal yang mustahil bila rintisan GueSehat pada perkembangannya akan menjadi platform dan aplikasi kesehatan terlengkap dan terbaik di Indonesia. November nanti pada saat peluncuran penuh, GueSehat menggandeng 11,000 dokter. Lalu rencananya, aplikasi kesehatan ini akan mencakup sebelas (11) kota besar di Indonesia, seperti Semarang, Surabaya, dan lain-lain.
Menarik dicatat bahwa GueSehat melibatkan banyak orang termasuk para kontributor termasuk Anda para pembaca. Ada banyak vendor yang tidak hanya yang bersifat medis, namun juga sampai pada kebutuhan perawatan dan kecantikan termasuk tempat sulam alis yang kini semakin banyak dibutuhkan masyarakat. Juga tentang pusat kebugaran bagi yang suka nge-gym, dan sebagainya.
Informasi lebih lengkap seputar GueSehat dapat langsung diakses melalui aplikasi yang bisa didownload dari Google Play Store (Android) atau App Store (Apple).
Oh ya, hari ini saya serasa diingatkan oleh GueSehat tentang pentingnya tidur efektif agar tidak mengalami sosial jet lag, yakni kondisi yang membuat penderitanya mengalami penurunan kesehatan, mood, dan stamina yang buruk.
Itulah mengapa Guesehat semakin relevan buat kita dan siapa pun yang memerlukan informasi di genggaman. Serba cepat, lengkap, dan tepat guna. Ini bukan semata kesehatan sebagai pengobatan dan hal yang terkait langsung, kesehatan itu kan pendidikan yg perlu didapatkan semua orang. Yang ada belum tentu lengkap. Platform kesehatan baru ini dimaksudkan menjadi informasi seobyektif mungkin melalui pengalaman banyak orang, dengan latar belakang keahlian masing-masing kontributornya, dari digital marketing dan mereka yang punya minat dan basis pengetahuan kesehatan. Kesehatan melalui digital kan lebih mudah diakses.
Saya bersemangat memakai aplikasi yang menghimpun informasi kesehatan secara lengkap ini. :: @IndriaSalim ::
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H