Festival Kuliner Serpong (FKS) 2017 adalah penyelenggaraan yang ke-7. Tujuan festival ini adalah melestarikan kecintaan bangsa pada berbagai warisan kuliner tanah air. FKS 2017 mengusung tema kuliner khas Tanah Pasundan, Jawa Barat. Terinspirasi oleh rumah adat Sunda, maka gerai kuliner ditampilkan dengan model replika Saung Julang Ngapak dan juga Saung Adat Kampung Ciamis.
Bagai gayung bersambut, sejak mengetahui adanya FKS 2017 saya sudah berniat memanfaatkan kesempatan menarik ini, mengeksplorasi kuliner Nusantara, dan khususnya makanan khas Bumi Parahyangan.
Jauh-jauh hari, sebenarnya penasaran sekali rasanya begitu membaca informasi yang saya lihat di Summarecon Mal Serpong (SMS), tepatnya di pojok pemesanan tiket Shuttle Bus di pelataran SMS. Ternyata niat saya terwujud dalam kesempatan mendapatkan undangan KPK-Kompasiana. Cap cus deh saya ke SMS pada hari Minggu, 27 Agustus 2017. Pukul 12.30 wib saya sampai di lokasi, karena masih awal dari "jam temu" yang adalah pukul 13 wib, saya berjalan lambat sambil memotret suasana Broadway-downtown Walk, yang lokasinya di luar gedung Mal Serpong.
Di tempat yang sudah disediakan sebagai area VIP oleh pengundang, kami tim KPK-Kompasiana mendapat briefing dari PR Summarecon Mal Serpong yang sabar dan ramah. Ada tugas on the spot yang harus kami lakukan, yaitu ikut dalam lomba live dari salah satu platform berikut ini: facebook, instagram, atau twitter. Postingan yang dinilai adalah yang terunggah sebelum pukul 15.30 wib, memenuhi kriteria isi dan foto. Isi postingan memuat aspek makanan, suasana sekitar, dan dekorasi.
Karena salah mengerti bahwa seperti halnya platform yang hanya boleh memilih salah satu, pun saya kira demikian untuk konten lomba, semua postingan live yang saya lakukan hanya berisi foto makanan. Mungkin saya agak kurang fokus karena ini pertama kali pengalaman sambil makan, sambil posting foto buat lomba IG live.
Padahal saya sudah punya beberapa foto suasana dan dekorasi sebelum berkumpul dengan panitia. Kalau mengingat itu, saya jadi geli sendiri. Hasil lomba live tweet dan instagram diumumkan sebelum kami berfoto bersama tuan rumah, yaitu Public Relations dari SMS. Ada tiga pemenang yang masing-masing mendapatkan hadiah kupon (voucer) makan di FKS senilai Rp. 150.000,-
Meskipun begitu, saya sangat menikmati suasananya. Makan di tengah semilir angin musim panas khas negara tropis, mewah kan ya haha. Itu belum apa-apa. Ada lagi, yaitu alunan Degung Sunda yang menggelayut hati, tiat-tiut seruling yang lembut, dan gamelan ritmis yang bikin kaki bergoyang kecil -- ya begitulah "orkestra tradisional", membuat saya enggan beranjak, meskipun akhirnya harus meninggalkan tempat itu karena ada keperluan lain.
Ternyata Sate Kelinci di FKS bercita rasa cukup otentik. Pedas gurih dan kentalnya bumbu kacang berpadu kecap manis dan tingkat kepedasannya, pas di lidah. Acung jempol buat yang jualan. Dagingnya berukuran sedikit lebih besar dari yang saya coba di Tawangmangu, namun rasanya sama lezatnya. Dua jempol untuk menu ini.