Mohon tunggu...
Indria Salim
Indria Salim Mohon Tunggu... Freelancer - Freelance Writer

Freelance Writer, Praktisi PR di berbagai organisasi internasional (1990-2011) Twitter: @IndriaSalim IG: @myworkingphotos fb @indriasalim

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Logo & Slogan Baru Kompasiana - Harapan, Tantangan, dan Terwujudnya Impian

9 Maret 2017   10:02 Diperbarui: 9 Maret 2017   10:25 668
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bukan Sekadar BlogingBeyond Blogging adalah slogan Kompasiana yang baru, beriringan dengan diluncurkannya logo baru di usia platform blog yang ke-8. Menurut Penulis, slogan ini tidak terlalu asing di telinga, namun bila itu dikaitkan dengan Kompasiana tentu ada keistimewaan tersendiri.

Pertama, karena Penulis adalah pengguna platform blog “jurnalisme warga” ini, sekaligus netizen yang membaca konten Kompasiana.  Kedua, karena slogan ini menggantikan “Sharing and Connecting”, yang sudah menjadi warna dan budaya Kompasiana, warga, maupun pembacanya.  Maka Bukan Sekadar Bloging lebih memantapkan eksistensi Kompasiana di kancah persaingan platform digital dan blog, terlebih era sekarang sungguh menuntut siapa pun yang terlibat dalam dunia informasi dan teknologi untuk mampu bergerak lebih cepat, memiliki daya adaptasi tinggi, menarik perhatian publik secara luas, menjadi ikon sumber informasi maupun etalase banyak pihak yang relevan dengan hal ini.

Sebagai netizen maupun pengguna Kompasiana, Penulis mendapat kesan bahwa peristiwa peluncuran logo baru dan slogannya itu adalah wujud peningkatan posisi Kompasiana dalam perjalanan prosesnya. Slogan baru pada khususnya, tentu diharapkan akan memantapkan branding platfrom blog yang menurut COO Iskandar Zulkarnaen (Isjet) diproyeksikan akan menjadi yang terbesar di Asia, dan pada akhirnya terbesar sedunia.

Serunya menyambut Logo Baru Kompasiana |Foto: Indria Salim
Serunya menyambut Logo Baru Kompasiana |Foto: Indria Salim
Tantangan dan Kesempatan

Lantas apakah Kompasiana melupakan ciri khas “Sharing & Connecting” yang sejak tahun 2008 sampai pada tanggal 23 Februari 2017 yang lalu digantikan dengan yang baru?

Terlepas dari penjelasan COO Isjet, Penulis punya interpretasi sendiri bahwa slogan yang baru itu mencakup lebih banyak lagi elemen dan kualitas platform blog “ideal” – harapannya terwujud sejak peluncurannya, dan itu termasuk elemen sharing & connecting. Hal ini bisa dilihat dari adanya tujuh indikator penilaian konten tulisan para Kompasianer – blogger pengguna Kompasiana, yaitu Aktual, Bermanfaat, Inspiratif, Menarik, Menghibur, Tidak Menarik dan Unik. Luar biasa, bukan? Pembaca bisa memberikan penilaian sesuai dengan kebutuhan persisnya.

Antusiasme Kompasianer menanggapi peluncuran logo baru K |Foto: Indria Salim
Antusiasme Kompasianer menanggapi peluncuran logo baru K |Foto: Indria Salim
Fitur-Fitur Baru

Kompasiana menyediakan fitur-fitur yang tentunya mengakomodasikan kebutuhan para penggunanya. Sebagai netizen, Penulis punya kebanggaan tersendiri bila melihat teman dan rekan non-Kompasianer mengagih dan mengomentari tulisan Kompasianer. Itu adalah apresiasi dan pengakuan masyarakat pada umumnya dan netizen pada khususnya terhadap tulisan-tulisan bersumber dari Kompasiana – yang jelas bukan media berita, juga bukan media arus utama. Begitulah era digital saat ini, semua saja dan ditulis oleh siapa saja bisa menyebar luas dan viral dengan cepat. Sejauh ini, Kompasiana menjadi rujukan positif di antara banyak sumber informasi lainnya – setidaknya itu menurut pengamatan Penulis di dunia maya.

Di Indonesia, Kompasiana adalah satu di antara platform blog terbesar, kalau tidak bisa dikatakan yang terbesar.

Para blogger Kompasiana (Kompasianer) yang jumlahnya sudah mencapai 30.000 orang ini meramaikan dunia Kompasiana dengan tulisan mereka yang berupa reportase sebuah peristiwa atau event, artikel sesuai minat masing-masing, opini, dan juga karya-karya fiksi (cerpen, cerbung, puisi, bahkan kisah humor kreatif).

Dalam mengunggah tulisannya, Kompasianer memiliki kebebasan karena tulisan langsung bisa ditayangkan, kecuali kontennya tidak sesuai dengan aturan dan persyaratan yang ditetapkan oleh Kompasiana. Dalam hal ini, Kompasiana tetap melakukan moderasi isi ataupun sumber foto Kompasianer.

Pemenang lomba ngetwit dan instagram |Foto: Indria Salim
Pemenang lomba ngetwit dan instagram |Foto: Indria Salim
Beyond Blogging “Ideal”

Dari berbagai sumber dan pengamatan, Penulis punya kesan bahwa platform yang tidak sekadar bloging itu idealnya memiliki beberapa kriteria sebagai berikut:

· Menampilkan konten video berdurasi pendek

Era terkini memungkinkan unggahan vlog (video blog) dilakukan dengan mudah. Vlog menjadi konten yang punya daya tarik lebih. Khususnya bila Kompasiana diharapkan menjadi platform blog yang memberikan ruang optimal bagi para pengguna dan pihak lain mengkinikan informasi dan hal lain yang bisa diakses dengan mudah dan cepat serta padat daya guna. Meskipun Penulis sendiri awam dalam hal ini, namun mengakui bahwa Vlog adalah tren yang bisa dimanfaatkan dan dilatihkan kepada para blogger yang berminat.

· Infografis

Selain Vlog, tren akses informasi terkini ditandai dengan semakin banyaknya tampilan infografis yang menarik dan hemat ruang dan waktu. Ya, ini kesan sekilas saja, sih. Kalau literasi dan dunia penerbitan saja sudah semakin beralih ke penyajian informasi berwujud infografis, maka demikian pula konten kekinian sebagai bagian dari konsep Bukan Sekadar Bloging.

· Mobile Apps

Semakin pesat perkembangan aplikasi telepon pintar, maka semakin mudah akses dan semakin terjangkau biayanya. Kompasiana, sudah cukup lama menembus dunia informasi dengan keberadaannya melalui aplikasi terpadu di gawai pintar. Tentunya hal ini menguatkan posisi Kompasiana sebagai platform Beyond Blogging. Penetrasi bagi target lebih luas dan sinkron dengan waktu tayang – itu harapannya.

· Peningkatan Jumlah Angka di Mesin Pencarian

Hal ini bisa diartikan bahwa Kompasiana semakin dikenal, dibutuhkan sebagai sumber rujukan terpercaya, sebagai sumber informasi yang kaya dan beragam topiknya, dan menuju ke peringkat semakin tinggi di tataran nasional, regional, dan global.

Harapan Menuju Kenyataan

Andy Budiman (Direktur Kompas Gramedia Group of Digital) memberikan gambaran bahwa tidak lama lagi, kalau boleh lebih spesifik – itu akan terwujud pada pertengahan tahun 2017, Kompasiana akan ditopang oleh mesin yang stabil, melancarkan akses pengguna dan pembaca, tampil semakin istimewa, dan semakin eksis setiap harinya. Dalam hal ini, Andy mengakui bahwa “kita semua” perlu memaklumi periode “bersakit dan bersabar hati lebih dulu” sebelum masa itu tiba. Persisnya, sebelum proses pembenahan mesin server tuntas, akan ada masa-masa error, kecepatan akses yang terganggu, dan sebagainya. Hal ini sudah Penulis rasakan beberapa saat ini – saat posting artikel tidak bisa melakukan revisi, deg-degan saat mengunggah foto dan menuliskan kepsyennya, dan mengalami kekecewaan ketika membuka artikel yang diminati namun layar malah bergeming. Membuka artikel tulisan X, malah kembali ke halaman utama (halaman depan), lagi dan lagi; meng-klik profil penulis pun lebih sering mendapati halaman kosong.

Bagaimanapun, dari “Sharing dan Connecting” lalu melebut dan bermetamorfosa menjadi Bukan Sekadar Bloging itu adalah tahapan yang menantang, membawa harapan sekaligus janji yang perlu bisa dipenuhi, dan mungkin juga penyesuaian serta peningkatan pengetahuan dan keterampilan para Kompasianer agar mampu berpartisipasi aktif, produktif, dan berkualitas – selain semakin berdaya guna bagi diri sendiri sebagai pengguna maupun bagi pihak lain termasuk pembaca dan partner Kompasiana.

 Singkat kata, semoga Kompasiana berhasil menjadi platform blog terpadu, kolaboratif, semakin menjual, semakin menginspirasi, dan unggul di bidangnya, dan bermanfaat bagi semua.

Salam Kompasiana! @IndriaSalim

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun