Soal permintaan maaf itu,
Tak puas kau menyesah, menyampah, memamerkan sepah.
Hati yang membusuk, menandai roh kematian. Biarkan saja.
Ini aromanya.
"Enak aja minta maaf."
"Apakah permintaan maafnya tulus?"
"Itu minta maaf kan karena desakan kawan."
"Sontoloyo maafmu itu palsu!"
***
Kunyalakan lilin aromaterapi inspirasi para bijak,
Biarkan aroma busuk berlalu,
Menghilang seiring derak api,
Melahap rumput lalang dan kayu mati.
***
Bila kau memang sempurna, mengampuni itu jawabnya
Mungkin kau memang sempurna, bersyukurlah kepada-Nya
Namun ingat saja,
Jiwa penyesah, melihat semua debu dan kuman
Menafikan cahaya, menggenggam angkara.
***
Biarkan saja.
***
Hati berakal, seluas samudra – berjuta maafnya
Maafkan saya, maafkan saya
Manusia mana sungguh sempurna
Ampuni saya. | @IndriaSalim |
Selasa hangat, 11 Oktober 2016
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H