Mohon tunggu...
Indria Salim
Indria Salim Mohon Tunggu... Freelancer - Freelance Writer

Freelance Writer, Praktisi PR di berbagai organisasi internasional (1990-2011) Twitter: @IndriaSalim IG: @myworkingphotos fb @indriasalim

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Mengabadikan Hari Raya Imlek: Jangan Kalap

8 Februari 2016   21:24 Diperbarui: 10 Februari 2016   12:31 853
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Selain umat Budha yang ingin beribadah, di wihara Lusie melihat beberapa jurnalis, juru kamera, dan fotografer; juga sejumlah orang yang datang untuk sekedar mengabadikan momen tahunan ini. Tampak duduk-duduk di luar wihara, beberapa orang yang bukan umat, berniat mengalap berkah atau “berburu” rezeki atau angpau Imlek dari umat yang merayakannya.

[caption caption="Terlalu bersemangat motret | Foto: Lusie Herwahyu"]

[/caption]

[caption caption="Terhanyut dalam semangat memotret | Foto: Lusie Herwahyu"]

[/caption]
Lusie memakai lensa tele untuk membidik orang yang sedang berdoa. Menurutnya, itu lebih untuk menghormati mereka yang sedang beribadah.

“Meskipun orang diizinkan memotret di dalam, disayangkan melihat ada sebagian pengunjung yang mungkin saking antusiasnya, malah tampak kurang menghormati saudara-saudara kita yang sedang sembahyang. Itu bila pemotret mengambil bidikan persis dari jarak dekat, dan di depan orang yang sedang berdoa/ beribadah.” 

Penulis teringat bagaimana hebohnya orang pada selfie saat peristiwa bom Sarinah yang super serius itu. Penulis sendiri juga suka memotret, jadinya catatan Lusie menjadi pengingat Penulis sendiri agar bijaksana saat memotret, atau berburu obyek foto. 

“Jaga etiket. Jangan karena "terhanyut" atau bahkan "kalap" ingin mendapatkan foto terbaik semaksimal mungkin, terus  merasa boleh jeprat jepret seenaknya, begitukah? Menurut saya hal ini juga berlaku dalam berbagai kesempatan lainnya, bukan hanya memotret orang berdoa di wihara.” Penulis menggarisbawahi.

 [caption caption="Dupa yang bergantungan | Foto: Lusie Herwahyu"]

[/caption]

Di dalam wihara berjajar ratusan lilin-lilin kecil yang menyemarakkan hari istimewa Imlek. Ada juga lilin-lilin setinggi manusia dewasa, yang tampak seperti pilar besar, menyambut umat menuju meja doa dan persembahan.

Para jemaat tak hanya datang untuk sembayang, tetapi juga melakukan tradisi membagikan angpau kepada peminta-minta. Hal ini dimaksudkan sebagai bentuk kepedulian sosial kepada warga yang kurang mampu.

[caption caption="Menawar bunga penghias suasana Imlek | Foto: Lusie Herwahyu"]

[/caption]

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun