Oh, paling mengesankan, saat cerita saya dimuat 19 minggu berturut-turut di majalah Bobo. Selain itu, ada 1 edisi yang dibuat 2 cerita. jadi total 22 cerita.
Bagus buat memotivasi penulis lain ya? Kok bisa terbit berturut-turut?
Dengan terus semangat menulis dan terus semangat kirim, begitulah yang saya lakukan. Nulis-kirim, nulis-kirim, tahu-tahu di catatan pengiriman, naskah saya jumlahnya cukup banyak.
Bagus buat "iming-iming" orang agar semangat nulis kan ya. Itu sambil nulis sudah mengelola kelas Kurcaci Pos juga?
Betul, dan siapa yang semangat, dia yang akan tersenyum senang.
Berapa lama waktu yang diperlukan buat menulis satu cerpen (dengan panjang rata-rata sekitar 3-7 halaman) dari ide sampai siap kirim?
Kalau semua elemen cerita sudah lengkap, maka setengah jam juga jadi cerita. Tapi tentu saja saya tidak langsung mengirimkannya ke media. Cerita tersebut harus diendapkan dulu sehari. Besoknya dibaca lagi, diedit lagi, barulah naskah siap dikirim ke media
Kalau dipikir, unik juga ya. Mas Baim belajarnya secara otodidak, tapi banyak yang sudah nulis buku yg diterbitkan, belajar menulis (khusus cerita anak) dari Mas Baim.
Hehehe... iya, Karena sebenarnya, banyak teman yang lebih hebat dari saya hehe. Pengalaman saya juga "seuprit". Karena memang banyak teman yang awalnya nulis buku. Tapi ternyata saat menulis cerita anak, mereka perlu sedikit beradaptsi.
Tidak mengapa, yang inspiratif itu kalau pengalaman "seuprit" tapi bermanfaat bagi banyak orang. Daripada punya pengalaman banyak, tapi disimpan di lemari buat kenang-kenangan dan kebanggan diri sendiri. Apa suka duka yang dialami selama mengelola kelas Kurcaci Pos?
Tidak ada dukanya, Mbak Karena suka terus Suka kalau semua yang ikut semangat. Suka kalau semua tugasnya bagus. Bahagia kalau ada tugas yang dimuat