Mohon tunggu...
Indria Salim
Indria Salim Mohon Tunggu... Freelancer - Freelance Writer

Freelance Writer, Praktisi PR di berbagai organisasi internasional (1990-2011) Twitter: @IndriaSalim IG: @myworkingphotos fb @indriasalim

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Teori Konspirasi Bom Sarinah Layak Uji

15 Januari 2016   18:50 Diperbarui: 16 Januari 2016   22:42 5567
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sehari setelah peristiwa menghebohkan di Sarinah, Thamrin di Jakarta (14/1/2016), pemberitaan di media massa – media elektronik, penyiaran, situs berita online dan berita cetak masih simpang siur adanya. Daripada bingung, Limbuk membaca dan mendengarkan pendapat tetangga-tetangganya yang keren beken, dan mencerahkan kekusutan pikirannya yang sering ketlisut.

“Rupanya para tetangga bisa memikirkan banyak gagasan teori konspirasi,” batin Limbuk terperangah. Saat mendengarkan dan membaca semuanya. Limbuk terkesima dan malah tambah bingung kira-kira teori mana yang paling mendekati fakta kejadian di Sarinah kemarin. Begitu makin dibaca dengan penuh rasa kagum dan jantung berdebar, dia mendapati banyak orang mendukung anggapan, asumsi, dan mereka yang punya kesan bahwa insiden Sarinah itu:

1) Rekayasa pengalihan isu tertangkapnya politisi PDIP yang korupsi;

2) Rekayasa pengalihan isu terkait divestasi Freeport;

3) Serangan peringatan pihak yang berkepentingan dengan Freeport, agar Amerika bisa menekan Indonesia dalam negosiasi konsesinya;

4) Shooting film yang kurang rapi, karena terduga teroris yang ceritanya tertembak itu diperankan oleh cowok yang terlalu ganteng, berwajah "kllimis" tampak tersenyum damai meski sudah jadi mayat, dan waktu in action dia tidak berjenggot, melainkan malah pakai topi Nike keren dan jeans model terkeren, sepatunya pun kayaknya mahal.

Selain itu polisinya juga ganteng puoll, nyaris mitip pemeran film Superman -- entah Brandon Routh atau Christopher Reeve . Kalau yang lagi peran melumpuhkan pelaku, wajahnya juga tersenyum, tak ada ketegangan seperti yang seharusnya;
[caption caption="#BeraniDanWaspada | Sumber: Judith Lubis (fb) "][/caption]

5) Kayaknya polisi yang tampak bawa-bawa senapan itu akting saja, karena andaikata kejadiannya terorisme, yang berjasa sebenarnya satpam;

6) Anggapan yang memandang kemustahilan bahwa orang Indonesia melakukan pemboman di negerinya sendiri. Apalagi salah satunya ganteng, masa sih? Selain itu, apa hubungannya ISIS dengan Indonesia? 

7) Kalau tujuannya terorisme, sungguh aneh bahwa jam pagelarannya kok jam sepi pengunjung. Lalu TKP-nya kenapa bukan di tempat yang lebih padat populasinya. Memang target aksi itu sebenarnya apa?

Limbuk limbung, mondar-mandir dari pintu depan menuju dapur seperti orang gemblung.
“Benar-benar jenius para tetanggaku ini,” Limbuk menyimpulkan otak-atik pemahamannya sendiri. Kalau si Sarnijeli anaknya Cepot main ke sini, akan kuceritakan hal ini. Siapa tahu dia tertarik menjadikan salah satu teori konspirasi menjadi bahan tesis program doktoralnya.
Yes, aku enggak takut,” Limbuk merasa percaya diri.

“Soal foto wajah terduga teroris yang tertembak, memang kuakui 'nggak serem' sama sekali, dan kayaknya nggak berjerawat, tuh. Kalau itu dia, ya. Apalagi di TV, fotonya waktu SD ganteng. Ah, kegantengan memang memabukkan.
Imam Samudra yang sudah tervonis dalam kasus bom Bali juga banyak yang nge-fans, ganteng sih. Ganteng, nyoooh,” lagi-lagi Limbuk menggemblung.
Tiba-tiba dia ingat Kang Baladewozo pernah menyebutkan satu nama, “Kalau terorisme, baca-baca saja pendapat Sidney Jones. Dia itu Direktur Institute for Policy Analysis of Conflict (IPAC).” 

“Buat apa baca pendapat ini dan itu dari ahli sana-sini, tetanggaku sendiri banyak yang ahli merangkai teori, ahli nujum juga ada hihihi,” Limbuk makin menggemblung.

*Catatan: Mohon maaf, ini bukan persoalan siapa yang menyelamatkan orang dari serangan bom dan granat, dan bukan maksud meremehkan dan tidak menghormati satpam. Saya sangat menghormati dan menghargai mereka dan keluarga, juga keluarga para korban. Semoga keluarga korban terluka diberi kesabaran, dan yang terluka diberi kesembuhan. Semoga keluarga yang ditinggalkan alm. korban meninggal tawakal, dan mendapat penguatan dari Tuhan YME. | Indria Salim

Salam Damai!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun