Mohon tunggu...
Indria Salim
Indria Salim Mohon Tunggu... Freelancer - Freelance Writer

Freelance Writer, Praktisi PR di berbagai organisasi internasional (1990-2011) Twitter: @IndriaSalim IG: @myworkingphotos fb @indriasalim

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Niko si Balita dan Sandal Mama

9 Januari 2016   09:47 Diperbarui: 9 Januari 2016   11:52 188
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Sandal Gemerlap |Image Credit: www.alieexpress.com"][/caption]

 

“All grown-ups were once children... but only few of them remember it.” 
― Antoine de Saint-ExupéryThe Little Prince

"Mpok Atik, lihat sandal buat ke kondangan nggak? Kemarin sudah saya siapkan di depan pintu, kok sekarang dicari-cari nggak ada."

"Juragan, saya juga lihat, tapi sekarang nggak lihat lagi. Saya enggak mindahin."

Si Mama panik karena sudah pede mau ke undangan pakai sandal bling bling yang baru. Acara ini istimewa karena sekalian reunian dengan teman-teman SMA.

Sambil ngedumel, si Mama membongkar rak sepatu, lalu mengambil salah satu sandal yang sudah agak somplak.

Si balita (Niko, 3 tahun) muncul dari halaman depan habis bermain dengan tetangga. Begitu melihat Mama mau pergi pakai sandal somplak, Niko terbahak haahaa Mama enggak imul-imul ... ( = imut-imut)

Mama nyengir kecut, sambil lalu bertanya ke Niko, "Lihat sandal Mama yang di depan pintu, Sayang?"

Niko, "Hahaha Niko lihat, Ma. Niko umpetin."

Mpok Atik dan Mama serempak berseru, "Hah?! Di mana, Niko?"

Niko meraih tangan Mama, terus menyeret-nyeret Mama dan berlari-lari kecil menuju ke halaman. Mpok Atik dan Mama bingung. "Niko mau ke mana?"

Sambil berjingkrakan dan tertawa-tawa, Niko menuju got di pinggir jalan depan rumah. Telunjuk jari kecilnya mengarah ke bawah .. ke parit. "Kemarin Niko umpetin sandal Mama di situ."

Mpok Atik berlari mengambil tongkat buat mencari sandal. Tadaaa .. sepasang sandal bling-bling "tampak bersandar cantik" di atas ranting kayu di dalam parit. Rupanya sandal baru Mama bobo cantik semalaman akibat ulah Niko.

[caption caption="Dunia Anak, Dunia Bermain | Image credit: http:mujerde.10.com"]

[/caption]

Begitulah rupanya, bagi kanak-kanak, semua adalah dunia bermain, bercanda, dan bergembira. Kalau orang tua tampak marah, itu marah pura-pura – dan karenanya anak-anak malah terpingkal-pingkal melihat orang tua memarahi mereka. | Indria Salim

*) Berdasarkan kisah nyata

Salam Kompasiana!

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun