[caption caption="Ngobrol Proses Kreatif di Bundaran HI |Foto: teroka.org"][/caption]
Ada saja, yang ini istimewa.
Apakah itu? Kesempatan untuk ngobrolin seluk beluk proses kreatif, bersama cerpenis dan novelis Ni Komang Ariani.
Kapan? Minggu, tanggal 8 November 2015, pukul 07.30 wib – 10.00 wib di Bundaran HI.
Syarat ikutan? Langsung datang saja, pakai baju atau kaus putih. (infonya ad di gambar berikut ini).
Anda Panitia? Bukan! Ini hanya membagi kabar baik, kebetulan pembicaranya itu teman sendiri *nyengir*
Tumben? Kata Ni Komang Ariani, ini untuk berbagi kepada masyarakat yang berminat mengetahui proses kreatif penulisan langsung dari praktisinya. Di sana akan ada kesempatan tanya jawab tentang proses kreatif dalam menulis – cerpen, novel, yah cek saja sendiri besok.
Siapa yang mengadakan? Teroka.org --- Nah, pembicaranya itu juga pendirinya Lembaga ini. Selain itu, acara ini akan dimoderatori oleh Mustafa Ismail, pendiri Indo Sastra, sebuah website sastra.
[caption caption="Ni Komang Ariani, Cerpenis/ Novelis |Foto: teroka.org"]
Mau tahu lebih banyak tentang Ni Komang Ariani?
Bicara soal nara sumber Ngobrol Proses Kreatif, saya mengenal Ni Komang Ariani dari novelnya lebih dulu, berjudul “Senjakala” (terbitan tahun 2010), baru secara kebetulan dipertemukan dengannya di sebuah acara peluncuran komunitas penulis fiksi. Sejak itu saya berteman baik dengan novelis yang bukunya membuat saya sangat terkesan karena tulisannya yang sangat hidup dan memikat.
Ni Komang Ariani, dari namanya bisa kita kenali bahwa dia asli Bali. Jebolan Ilmu Komunikasi Universitas Airlangga ini, pernah menjadi penyiar (tahun 2003-2006) maupun jurnalis di radio di Global FM Bali dan KBR 68h Jakarta.
Ia adalah Pemenang Pertama Lomba Menulis Cerita Bersambung Femina melalui noveletnya ”Nyanyi Sunyi Celah Tebing” (2008). Dua cerpennya yaitu ”Senja di Pelupuk Mata” dan “Sepasang Mata Dinaya yang Terpenjara” masuk dalam Cerpen Kompas Pilihan 2008 dan 2010. Bukunya yang telah terbit adalah kumpulan cerpen Lidah (2008), novel Senjakala (2010) dan Kumpulan Cerpen Bukan Permaisuri (2012). Karyanya juga terhimpun dalam buku antologi cerpen yaitu Lobakan (2009) dan Si Murai dan Orang Gila (2010).