Mohon tunggu...
Indria Salim
Indria Salim Mohon Tunggu... Freelancer - Freelance Writer

Freelance Writer, Praktisi PR di berbagai organisasi internasional (1990-2011) Twitter: @IndriaSalim IG: @myworkingphotos fb @indriasalim

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Car Free Day: Ada Apa?

7 November 2015   19:51 Diperbarui: 7 November 2015   20:07 112
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Ngobrol Proses Kreatif di Bundaran HI |Foto: teroka.org"][/caption]

Ada saja, yang ini istimewa.

Apakah itu? Kesempatan untuk ngobrolin seluk beluk proses kreatif, bersama cerpenis dan novelis Ni Komang Ariani.
Kapan? Minggu, tanggal 8 November 2015, pukul 07.30 wib – 10.00 wib di Bundaran HI.

Syarat ikutan? Langsung datang saja, pakai baju atau kaus putih. (infonya ad di gambar berikut ini).

Anda Panitia? Bukan! Ini hanya membagi kabar baik, kebetulan pembicaranya itu teman sendiri *nyengir*
Tumben? Kata Ni Komang Ariani, ini untuk berbagi kepada masyarakat yang berminat mengetahui proses kreatif penulisan langsung dari praktisinya. Di sana akan ada kesempatan tanya jawab tentang proses kreatif dalam menulis – cerpen, novel, yah cek saja sendiri besok.

Siapa yang mengadakan? Teroka.org --- Nah, pembicaranya itu juga pendirinya Lembaga ini. Selain itu, acara ini akan dimoderatori oleh Mustafa Ismail, pendiri Indo Sastra, sebuah website sastra.

[caption caption="Ni Komang Ariani, Cerpenis/ Novelis |Foto: teroka.org"]

[/caption]

Mau tahu lebih banyak tentang Ni Komang Ariani?

Bicara soal nara sumber Ngobrol Proses Kreatif, saya mengenal Ni Komang Ariani dari novelnya lebih dulu, berjudul “Senjakala” (terbitan tahun 2010), baru secara kebetulan dipertemukan dengannya di sebuah acara peluncuran komunitas penulis fiksi. Sejak itu saya berteman baik dengan novelis yang bukunya membuat saya sangat terkesan karena tulisannya yang sangat hidup dan memikat.

Ni Komang Ariani, dari namanya bisa kita kenali bahwa dia asli Bali. Jebolan Ilmu Komunikasi Universitas Airlangga ini, pernah menjadi penyiar (tahun 2003-2006) maupun jurnalis di radio di Global FM Bali dan KBR 68h Jakarta. 

Ia adalah Pemenang Pertama Lomba Menulis Cerita Bersambung Femina melalui noveletnya ”Nyanyi Sunyi Celah Tebing” (2008). Dua cerpennya yaitu ”Senja di Pelupuk Mata” dan “Sepasang Mata Dinaya yang Terpenjara” masuk dalam Cerpen Kompas Pilihan 2008 dan 2010. Bukunya yang telah terbit adalah kumpulan cerpen Lidah (2008), novel Senjakala (2010) dan Kumpulan Cerpen Bukan Permaisuri (2012). Karyanya juga terhimpun dalam buku antologi cerpen yaitu Lobakan (2009) dan Si Murai dan Orang Gila (2010). 

[caption caption="Buku karya Ni Komang Ariani |Foto: dokpri Ni Komang Ariani"]

[/caption]

Penghargaan lainnya yaitu menjadi pemenang berbakat dalam Lomba Cerpen bertema Lingkungan Hidup yang diadakan oleh Tabloid Parle melalui cerpennya ”Kemana Iyah Sewaktu Banjir dan pada tahun 2011 diundang sebagai pembicara di Ubud Writers and Readers Festival.

Karya-karya cerpen lainnya dimuat di sejumlah harian nasional dan majalah terkemuka Indonesia. Keren, kan?

Jadi kalau ada kesempatan dan waktu luang, mampir di acara Ngobrol Proses Kreatif. Ini bakal menjadi acara seru, bermanfaat, dan gratis. | Indria Salim, 151107

 

Referensi:

http://teroka.org/

http://infosastra.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun