Mohon tunggu...
Indria Salim
Indria Salim Mohon Tunggu... Freelancer - Freelance Writer

Freelance Writer, Praktisi PR di berbagai organisasi internasional (1990-2011) Twitter: @IndriaSalim IG: @myworkingphotos fb @indriasalim

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Satu Rahasia Saya

1 November 2015   05:10 Diperbarui: 1 November 2015   12:35 551
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Satu Rahasia Saya, di Dalam Sana | Foto: Indria Salim"][/caption]

Anda ingin menulis sebuah cerita fiksi namun bingung mencari ide? Seorang sastrawan yang saya kenal, menyarankan keajaiban strategi tiga kata. Ini adalah salah satu cara mendapatkan ide kreatif, yang terbukti mengatasi kebuntuan otak saat diperlukan. Saya pernah mencobanya, dan sekarang mencoba lagi. Terlintas mendadak ada tiga kata, seperti ini, Menulis apa itu?”
Berikut adalah hasil jejak tangan menuliskan kelanjutan tiga kata tersebut di atas.

 

Menulis apa itu?

“Menulis apa itu?”

Aku diam dan tidak mengacuhkannya.

Hey, menulis apa?

Aku bergeming.

Aku sudah muak dengan keberisikannya. ‘Kecoak yang menjijikkan,’ batinku.

Perempuan ini tak beringsut dari tempatnya berdiri. Dia memandangiku nanar. Aku tahu dia cemburu dengan apa yang aku tulis meski tanpa tahu apa yang kucurahkan di kertas bekas ini.

“Kau tahu aku sedang butuh konsentrasi?” aku mendongakkan kepalaku sepintas, dan tak berminat untuk membuatnya ada di dekatku lebih lama lagi.

Kutahu dia sudah beranjak menjauh dari tempatku duduk.

Aku akan pergi dari rumah ini, rumah kecoak berambut panjang itu. Ya, perempuan ini bangga dengan rambut panjangnya yang lebat dan bergelombang. Sudah banyak laki-laki terjerat dalam belitan rambut palsunya, sepalsu kecantikannya.

Aku bodoh telah membiarkannya terperangkap dalam rayuan mata sendunya. Perempuan ini membuatku menjadi kerbau yang sulit keluar dari kubangan lumpur. Kini aku tidak peduli lagi, aku akan pergi dengan kereta terpagi menuju tempat tersembunyi, dan kecoak bersuara kuda meringkik ini akan enyah dari hidupku selamanya.

Seseorang yang mencintaiku dengan seluruh jiwanya telah membebaskanku dari racun busuk keringat kecoak berambut lebat ini, yang baru saja hilang dari pandangan mataku --- dan besok dengan kereta terpagi yang kutumpangi, kecoak betina ini akan terlupa dari ingatanku. Surat yang baru saja kutulis buat perempuan pemasung itu akan menjelaskan semuanya.

"Kalau sampai waktuku
'Ku mau tak seorang, 'kan merayu
Tidak juga kau

Tak perlu sedu sedan itu

Aku ini binatang jalang
Dari kumpulannya terbuang

Biar peluru menembus kulitku
Aku tetap meradang menerjang

- - - - " ("Aku" -- karya Chairil Anwar)

                       * Cerpen pendek di atas saya tulis tidak lebih dari lima menit saja. Mudah bukan? Cobalah dan buktikan sendiri. Oh, jangan lupa --- tulislah cepat-cepat, jangan dipikirkan soal ejaan atau salah ketik. Nanti ada waktu khusus untuk menyunting tulisan pertama Anda. Selamat menulis. Demikian satu rahasia (menulis) saya.*

 

Salam Kompasiana |Indria Salim

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun