[caption caption="Pesonamu Warna Sejatimu | Foto: Indria Salim"][/caption]
Apa kabarmu?
Sedang menulis apa?
Aku menunggumu selalu, dalam hening dan gempitanya jagad Kompasiana.
Ingat soal koruptor yang konon bukan apa-apa, belum apa-apa?
Itu sungguh memalukan, bila mengolok hukum menjadi cara berbangga.
Malu bagi yang mau mengakuinya, telah membela mati-matian,
mengatakan bahwa yang mencurigainya sebagai yang tercela hanyalah para pecundang.
Â
Ah! Persoalan lebih pelik sudah menunggu penyelesaian serius.
Namun yang lebih serius justru mengatasi penyakit dalam diri, dan kau tahu itu sahabatku.
Kau tahu itu.
Tidak usahlah kita berbuih-buih menyusun kata, tak perlulah kita melawan masa --- masa yang penuh ontran-ontran, bukan oleh siapa, namun semata karena nestapa mengelak fakta.
Â
[caption caption="Pesona Sejuta Bunga | Foto: Indria Salim"]
Â
Mike, cantiknya dirimu yang kulihat dari kecerdasanmu.
Cantikmu bukan wajahmu semata.
Mike, siapa pahlawan hatimu, bolehkah kutahu itu? Bisikkan saja jawabmu untukku sendiri.
Aku akan selalu berdoa agar kau, selalu bahagia dan memesona.
Pesonamu, bukan soal wajah beningmu.
Pesonamu karena kau punya nyali, mengungkapkan jati dirimu dalam keseharian candamu.
Â
Â
Mike, aku tak ingat berapa lama kita bersahabat.
Namun hati yang bertaut, pikiran saling menyambut, dan kata berbalas pantun.
Tak kan lekang didera kabut.
Mike Reyssent, teruslah berkarya selagi bisa.
Dalam diam kutetap ada bagimu, berbagi rasa dan makna.
Tetaplah menjadi inspirasi jiwa terbuka.
Berikan warna ‘tuk insan Kompasiana.
Â
Salam hangatku, selalu. | Indria Salim
 Ikuti Event Surat-menyurat di  Sini
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H