Demikian, maka laporan pandangan mata dan pengalaman hari ini saya dokumentasikan dalam tulisan pendek ini. Semoga menjadikan perhatian yang berwenang, *eh* -- yang berwajib.
Oh, hampir lupa! Saya menemukan komentar dari akun (siluman) yang sama, di tulisan mBak Indira Revi. Bedanya, komentar di sana sudah dihapus, entah siapa yang menghapusnya. Saya tentu akan mengabaikannya, dan tidak menghapusnya agar ada yang melihat adanya  something wrong menyelundup di artikel saya. Namun, kali ini ada sedikitnya 50 persen rasa kepo saya, yang mendorong untuk menuliskan catatan ini, di sini.
Salam KompasianaÂ
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H