Mohon tunggu...
Indria Salim
Indria Salim Mohon Tunggu... Freelancer - Freelance Writer

Freelance Writer, Praktisi PR di berbagai organisasi internasional (1990-2011) Twitter: @IndriaSalim IG: @myworkingphotos fb @indriasalim

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih

Akun Siluman, Oh Tidak!

6 Oktober 2015   14:00 Diperbarui: 6 Oktober 2015   14:44 149
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Akun siluman |dokpri"][/caption]

 

Kak Admin dan sobat Kompasianer berbahagia, ada hal menarik terjadi beberapa saat ini, hari ini.
Foto tangkapan layar di atas, berasal dari tampilan di kolom komentar pada artikel saya di sini: http://www.kompasiana.com/indriasalim/secangkir-kopi-dan-imajinasi_561323647597739e048b4569

Takjub dengan caranya menampilkan daftar panjang tautan yang disarankannya agar kita buka, lalu saya cek profil akun tersebut.

Ini hasilnya:
[caption caption="akun siluman |dokpri"]

[/caption]

Lho, kok bisa ada akun dengan data statistik semua indikasi angkanya nol, tapi mengundang pembaca agar mengunjungi segambreng daftar judul tulisan?
Saat mouse laptop saya arahkan ke judul tersebut, memang tampaknya tautannya bisa dibuka. Ih seram. Ih horor. Ih virus. Oh-oh, apakah komentator itu hanya kirim tautan?

Ternyata dia menyapa saya, lho. Dan "voice"nya yang pakai gaya "..., yah", mengingatkan saya pada gaya menjawab PK pada artikel terakhirmya, yang sempat saya baca --- mengundang beberapa Kompasianer mengatakan "PK sedang sentimentil atau semacamnya. Ada pula yang mengomentari bahwa nada PK seperti "cewek". Waduh!

Kemarin seharian penuh saya tidak bisa mengakses K, ternyata hari ini saya membaca beberapa tulisan yang mengeluhkan hal itu, antara lain tulisan Mbak Mike Reyssent berjudul "Kompasiana Error atau Komputer Saya Yang Ga Bener"   dan mBak Indira Revi "Kompasiana Mati Blasss Piye Iki..."

Ada juga Kompasianer Leonart Marulli yang mengeluhkan lemotnya K saat diakses. Dia mengeluhkan hal ini sebagai komentarnya pada tulisan saya "Secangkir Kopi dan Imajinasi".

Kalau ini kesalahan teknis, ya mudah-mudahan Tim IT Kompasiana bisa mengatasinya dan mencegah kejadian di masa datang. Yang lebih serius dan bisa sangat menyebalkan, jangan sampai akun siluman seperti yang tampilan profilnya ada di foto di atas, merupakan "tanda-tanda" kebangkitan zombie, zombie yang bergentayangan di dunia cerita, maupun di dunia maya termasuk jagad Kompasiana.Namanya juga zombie, yang menurut kisah fantasi dunia paralel, termasuk sejenis siluman (juga). 

Bisa saja kalau pemilik akun hanya bertujuan menjadi silent reader dan meninggalkan komentar di sana-sini demi memeriahkan kehidupan warga Kompasiana. Namun herannya, kenapa juga yang bersangkutan menampilkan segambreng tautan yang "tidak terdata" di profil akunnya? Bisa juga, saya paranoid dengan menuliskan laporan ini. Namun bisa juga saya menulis sebagai pemenuhan rasa kepo sekaligus iseng. Ya, mumpung ada bahan tulisan, kenapa tidak iseng?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun