Mohon tunggu...
Indria Salim
Indria Salim Mohon Tunggu... Freelancer - Freelance Writer

Freelance Writer, Praktisi PR di berbagai organisasi internasional (1990-2011) Twitter: @IndriaSalim IG: @myworkingphotos fb @indriasalim

Selanjutnya

Tutup

Catatan Pilihan

Kue Tradisional untuk Sarapan Pagi

17 Juni 2014   13:57 Diperbarui: 20 Juni 2015   03:24 3125
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saya bukan orang yang konsisten untuk soal makanan. Kadang saya menghindari makanan serba gorengan. Kali lain saya sangat doyan makanan serba manis dan gurih, entah itu kue-kue basah, kue kering, atau serba roti. Ada yang bilang, selera makan kadang-kadang timbul dan berhubungan dengan keadaan emosi, bersifat hormonal (misalnya pada wanita yang menjelang atau sedang mendapatkan menstruasi --- cenderung ingin makan yang segar-segar, pedas, atau sebaliknya yang serba manis).

Ada teman seruang di kantor dulu, yang dekat dengan saya. Kalau sedang stress, atau sedang galau karena diomelin boss, dia jadi panik luar biasa. Sebagai sahabatnya, saya mengajaknya untuk membuat obat penangkal stress akibat pekerjaan di kantor: jajan sehabis sesudah pulang kantor, makan ice cream "New Zealand" favorit-nya, atau makan bareng (saya) di restoran Pizza Hut.

Nah, karena saya menyebutkan makanan yang saya tahu memang kesukaannya (dan juga kesukaan saya waktu itu), teman saya langsung menyambut saran anti stress itu dengan riang gembira.

Baru mikir atau membuat rencana kencan bareng untuk makan pizza dan ice cream saja suasana hatinya sudah berubah cerah. Dia nyaris lupa kalau sebelumnya sempat bermuram durja dan nangis-nangis. Meskipun masih agak tertekan, namun ia bisa melewati hari buruknya dengan lebih bergiat menyelesaikan pekerjaan yang sempat bikin dia senewen.

Ah, itu kenangan manis tentang sahabat kantor, ini cerita sambil lalu saja.

Kembali ke pola makan saya yang kurang bisa ditebak dan tidak disiplin. Daripada nyerocos berkepanjangan, silakan tengok saja sebagian dari sarapan pagi yang saya nikmati selama ini. Tentu, ada juga episode lain, yaitu sarapan pagi dengan buah potong (semangka, tomat, nanas, apel) dan minuman kopi. Ini kombinasi yang aneh ya? Begitulah seni menikmati dan mensyukuri pagi cara saya.

[caption id="attachment_343160" align="aligncenter" width="379" caption="Combro & Pisang Coklat |Dokpri"][/caption]

Combro - Oncom di jero. Gurih dan pedas dengan isi oncom dan bumbu cabe tumbuk. Dihidangkan panas atau hangat, dengan secangkir minuman manis panas (teh, kopi, milo, susu jahe). Bisa pakai ceplusan cabe rawit untuk lebih menggugah mata ngantuk pagi hari.

Pisang Coklat -- buat ritual pagi. Krez krez di luar, meleleh di dalam karena coklat yang menyatu dengan pisang uli yang legit. Cocok dengan teh, kopi, atau milo panas.

[caption id="attachment_343161" align="aligncenter" width="331" caption="Onde-onde Gandum "]

1402962676169834500
1402962676169834500
[/caption]

Onde-onde gandum Notosuman -- oleh-oleh dari Solo. Kue tradisionil, lezat dan harumnya seperti marmer cake. Pas dinikmati dengan teh ginasthel (legi-panas-kenthel). Kalau aku suka teh ginaspet (legi-panas-agak sepet). Buat temen ngupi juga ciamik.

Bakwan alias bala-bala dengan ceplusan cabe rawit. Buat yang ngantuk, yang bosen, yang laper .

[caption id="attachment_343162" align="aligncenter" width="555" caption="Kue Lumpur (Banjar) & Tempe Mendoan |Dokpri"]

1402962738477561759
1402962738477561759
[/caption]

Kue lumpur (konon khas Banjar). Lembut, halus, manis dan gurih, sedikit 'creamy', harum, lengkap dengan kismis. Ini saya tinggal membeli di tukang kue langganan. Ada yang enak ada yang 'palsu'. Secangkir kopi atau teh hangat akan melengkapi sensasi nyamikan pagi.

Tempe mendoan, tempe dengan kedelai yang lembut dan digoreng agak basah. Sebagai selingan pengusir kantuk sore hari. Lebih heboh lagi kalau dinikmati dengan ceplusan cabe rawit, atau dicocolin ke sambel kecap. Ssshhhaah pedess, gurih, manis, asin dan kenyang. (NB: waspadai minyaknya yang cenderung melimpah)

[caption id="attachment_343163" align="aligncenter" width="358" caption="Martabak mini & Kopi "]

1402962820696626925
1402962820696626925
[/caption]

Martabak mini, bisa buat lauk nasi putih panas, tinggal nambah sayur (ca bayam/kangkung) dan sambal kecap pakai irisan tomat. Martabak mini bisa digado (dimakan tanpa nasi), meskipun gorengan tetapi kalau hanya sekali-sekali bolehlah, tambaning kangen (obat kangen).

[caption id="attachment_343164" align="aligncenter" width="160" caption="Risoles isi ayam |Dokpri"]

1402962907691717441
1402962907691717441
[/caption]

Risoles isi ragout dan ayam, teman minum teh. It's such an incentive for the day

[caption id="attachment_343165" align="aligncenter" width="314" caption="Bakpia Kemusuk |Dokpri"]

14029630052003493577
14029630052003493577
[/caption]

Bakpia Kemusuk, teksturnya lebih lembut dari merek bakpia jogya yang selama ini kutahu,di dalamnya berisi kacang ijo yang lebih banyak dan pyur .. sensasi kacang ijo yang baru ditumbuk Kue ini oleh-oleh dari tetangga sebelah yg baik hati.

Salam Kompasiana!

@IndriaSalim

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun