Mohon tunggu...
Indria Salim
Indria Salim Mohon Tunggu... Freelancer - Freelance Writer

Freelance Writer, Praktisi PR di berbagai organisasi internasional (1990-2011) Twitter: @IndriaSalim IG: @myworkingphotos fb @indriasalim

Selanjutnya

Tutup

Politik

Uneg-uneg Obat Eneg

28 Juni 2014   19:53 Diperbarui: 18 Juni 2015   08:24 18
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menulis itu, kadang ibarat pedang bermata dua. Satu sisi mengarah pada orang lain, pada saat yang bersamaan itu juga mengarah pada diri sendiri. Pedang bisa tajam, atau tumpul. Salah satu atau kedua sisi mata pedang, bisa mengenai salah satu pihak, atau juga keduanya. Tulisan ini, saya maksudkan lebih untuk introspeksi diri, agar bisa menyikapi hingar bingar Pilpres 9 Juli 2014, di negeri ini, dengan dewasa, saksama, bijaksana, dan mawas diri.

Menuliskan kegeraman, atau kegusaran itu sekali-sekali saja. Ibaratnya orang sakit karena alergi cuaca, jenis obatnya bukan antibiotik, cukup "diminum BILA PERLU".

"Santai saja," begitu kata seorang teman yang tidak mau melihat tulisan saya nggak sengaja membuat Capres dukungannya tersindir. Sebaliknya, "Santai saja", itu saran sahabat yang peduli dengan saya, namun melihat "kegilaan hulubalang perang Badar" yang melancarkan serangan peluru overdosis . Saya "Sersan" kok (baca: bukan jenis pangkat militer). Serius (sedikit dan kadang-kadang akting), tapi sejatinya santai dalam "merayakan kegembiraan" Pilpres 2014. Semua ada waktunya, jadi mengapa rasa eneg melihat orang gila muntah dan meracau barang kotor --- harus saya pelihara sampai mengendap jadi penyakit? Kalaupun kesannya saya pernah menulis tanggapan bernada serius, itu ekspresi "sesekali, dan hanya bila perlu".

Ngomong-ngomong, saya baik-baik saja. Dan saya merasa sangat baik, ketika membaca tanggapan dan reaksi teman-teman terkait artikel atau komentar penuh hasutan dari akun-akun tertentu, yang lalu HANYA ditanggapi dalam sikap santai, kadang bernada humor dan sindiran lucu, dan tidak terpancing atau terbawa pada umpatan, hujatan dan tuduhan tak logis dari penulis yang kurang jelas motivasinya “merusuh” di Kompasiana, atau media sosial lainnya.

Saya kagum dengan orang-orang yang berpikir jernih, menunjukkan senyuman manis di hati seperti terungkap dari cara mereka menjawab provokasi panas atau argumen agitatif. Saya punya harapan besar, di tengah orang-orang "yang menghalalkan segala cara, masih saya lihat, dengar, dan jumpai orang-orang yang tidak saja BAIK, berbudi, namun juga cerdas dan berwawasan.

[caption id="" align="aligncenter" width="640" caption="Kampanye Sejuk Capres Jokowi (Sumber: Komunitas Fb "][/caption] Sikap ini tentu sejalan dengan anjuran salah seorang Capres, yaitu Joko Widodo (Jokowi), yang meminta para pendukungnya tidak terhasut oleh fitnah yang dilancarkan ke pihaknya. Seperti dilansir dalam berita Kompas online (12/6) INI, Capres Jokowi mengatakan mendapatkan sedikitnya serangan 23 isu dan fitnah, termasuk yang bernuansa SARA. Dampak negatif hal ini “semakin serius karena banyak menimbulkan keresahan dan menggoyahkan pilihan masyarakat di sejumlah daerah.“ Namun begitu, “Jokowi Effect” bagi para relawan dan simpatisan Capres ini tampak memberi tanda adanya harapan yang cukup optimis untuk tetap unggul dalam pelaksanaan Pilpres sekitar sepuluh hari mendatang. Mudah-mudahan. [caption id="attachment_345292" align="aligncenter" width="338" caption="Live streaming Koplak Yo Ben "][/caption]

14039342111828948648
14039342111828948648

Suatu harapan yang relevan dengan perbincangan di atas, diungkapkan oleh seorang Netizen yang hadir dalam acara “Jokowi Ngobrol Bareng Netizen” (Hotel Lumire, 26/6), yang menginginkan pemanfaatan internet yang menunjang tujuan pendidikan, perilaku penggunaan internet yang sehat, santun, ramah, seru, dan bebas dari kampanye hitam. Aspirasi ini saya dengar saat mengikuti live streaming http://live.koplakyoband.com/ dari rumah.

[caption id="attachment_345297" align="aligncenter" width="275" caption="Mengimani Harapan Terbaik & Cinta |Dokpri"]

140393452897358446
140393452897358446
[/caption]

Stay cool, have fun, be productive in all positive ways. Tak lupa, pegang (kata) kunci ini: LOVE, FAITH and HOPE. Yang pertama dan terutama adalah CINTA. Ini berlaku universal, dalam jalan Tuhan YME.

Kepada para teman dan pembaca sekalian, saya ucapkan selamat mempersiapkan diri, dan menunaikan ibadah puasa Ramadhan bagi yang menjalankannya. Semoga ibadah puasa di bulan suci ini menjadi berkah, berjalan dengan lancar, dan memberi makna.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun