Mohon tunggu...
Indria
Indria Mohon Tunggu... Freelancer - Tukang ketik

Sama seperti orang kebanyakan. menulis karena ingin berbagi.

Selanjutnya

Tutup

Film

Doraemon The Movie: Nobita's Sky Utopia, Petualangan Nobita Mencari Kesempurnaan

30 Juli 2023   12:11 Diperbarui: 30 Juli 2023   12:19 488
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Bagaimana jika Nobita, yang payah dalam akademis maupun olahraga dan menjadi bahan olok-olok teman-temannya, tiba-tiba menjadi sosok yang sempurna? Pandai dalam segala hal. Mungkinkah itu terjadi? Doraemon The Movie :Nobita's Sky Utopia  jawabnya.

Petualangan Nobita dan Doraemon dan teman-temannya  kembali lagi. Kali ini dalam bentuk film yang berjudul Doraemon The Movie :Nobita's Sky Utopia yang resmi tayang di bioskop Tanah Air pada 19 Juli 2023.  Petualangan kali ini bermula dari teman sekelasnya, Hidetoshi Dekisugi, yang bercerita tentang sebuah pulau yang bernama Utopia. 

Utopia merupakan sebuah pulau berbentuk bulan sabit yang indah, penduduknya bahagia, tak pernah kelaparan, tidak ada yang bodoh, tidak ada kemiskinan. Utopia layaknya gambaran surga yang ada di dunia.  Mendengar kisah tersebut, Nobita langsung terinspirasi untuk mencari pulau tersebut. Walaupun Dekisugi sudah mengingatkan bahwa tak ada pulau seperti karena itu merupakan cerita fiksi karya Thomas More.

Namun bukan Nobita namanya jika tidak penasaran. Ia juga putus asa dengan ketidakmampuannya dalam bidang akademis dan juga olahraga. Seperti biasa, ia menjadi bahan olok-olok saat bermain bisbol bersama teman-temannya. Saat sendiri meratapi ketidakmampuannya, di bukit samping sekolah, ia melihat pulau berbentuk bulan sabit di langit yang tak lama kemudian menghilang.  

Nobita ingin sekali ke Pulau Utopia yang di film tersebut diberi nama Paradapia. Ia ingin menjadi sosok yang pandai dalam segala hal baik secara akademis maupun olahraga. Dengan demikian,  Nobita berharap bisa bahagia.  Dengan bujuk rayunya, ia pun merengek pada Doraemon dan mengajak Shizuka Minamoto, Suneo Honekawa dan Takeshi Gouda atau Giant untuk ikut menjelajah mencari sebuah pulau bernama Utopia. Dengan mengendarai kapal udara penjelajah waktu bernama Zeppelin, petualangan pun dimulai.

Meski pada awalnya informasi terkait Paradapia tersebut amat samar, Doraemon tetap membantu sahabatnya itu. Dengan alat-alat canggih dari masa depan, kucing robot abad 22 tersebut membantu sahabatnya mencari Paradapia. Dalam petualangan tersebut, Nobita dan kawan-kawan bertemu dengan robot kucing yang juga dari abad 22 bernama Sonya. Karakter lainnya pun dihadirkan dalam film tersebut tiga Sage atau pendiri Paradapia, dan Hana 

Dalam pencarian, mereka bertemu dengan robot kucing dari abad ke-22 bernama Sonya. Penjelajahan Paradapia pun dimulai, termasuk menemui tiga pendiri negeri itu dan karakter baru lainnya yaitu Hana dan Marimba. Di Paradapia, Nobita menjadi pandai dalam segala hal. Namun apakah dia bahagia dengan kesempurnaan yang dimilikinya? 

Berbeda dengan dua film terdahulu Stand By Me dan Stand By Me 2. Film doraemon yang disutradarai Takumi Doyama bersama Ryouta Kosawa sebagai penulis naskah itu menyuguhkan grafik penggambaran layaknya menonton serial televisi Doraemon. Para orang tua yang menemani anak-anaknya menonton petualangan tersebut, dapat bernostalgia mengenang masa kecil. Generasi yang besar pada tahun 90-an, mungkin tak akan lupa rutinitas setiap Ahad pagi menonton Doraemon dan kawan-kawan.

Film Doraemon ini bersaing dengan sejumlah film unggulan lainnya diantaranya Oppenheimer, Barbie, Mission Impossible, Suzanna Malam Jumat Kliwon, Ketika Berhenti Di sini, hingga Detective Conan. Tak heran, tak semua bioskop menayangkan petualangan Doraemon tersebut. 

Film Doraemon The Movie: Nobita's Sky Utopia dengan durasi 107 menit ini, dapat menjadi pilihan menghabiskan akhir pekan bersama keluarga. Hal yang terpenting yang bisa dipetik dalam film ini, menurut anak saya, kita harus bersyukur dengan apapun kondisi kita. Setiap orang memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Kesempurnaan hanya milik Tuhan YME dan mungkin saja Rizky Febrian dengan "Kesempurnaan Cinta". hehe. Selamat menonton

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun