Mohon tunggu...
Indria
Indria Mohon Tunggu... Freelancer - Tukang ketik

Sama seperti orang kebanyakan. menulis karena ingin berbagi.

Selanjutnya

Tutup

Hukum Pilihan

Waspada Penipuan Digital Merebak, Lindungi Data Pribadi Anda

29 Juli 2023   19:46 Diperbarui: 29 Juli 2023   20:11 160
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Oknum penipu yang menggunakan seragam polisi saat video call dengan teman saya/Dokumentasi Pribadi

Berhati-hatilah... 

Mungkin itu yang harus kita lakukan saat ini, baik saat menerima telepon, video call maupun menerima pesan di ponsel kita. Apalagi yang meminta data pribadi. Bagaimana tidak, seorang teman dalam sebuah grup WA mengaku sangat panik. 

Pasalnya, dia menerima video call dari seorang yang mengatasnamakan polisi dan menyebut jika KTP nya disalahgunakan untuk pembelian narkoba. Teman tersebut mengaku panik, pasalnya dia pernah kehilangan dompet di Bandung pada 2019.

Penipu yang mengatasnamakan polisi itu dengan sangat meyakinkan, meminta untuk dilakukan Berita Acara Pemeriksaan (BAP) secara online dan bersikeras meminta Nomor Induk Kependudukan (NIK) teman tersebut. Teman yang panik pun menyebutkannya.  Belakangan baru ia sadar, jika pihak kepolisian tak mungkin melakukan pemeriksaan secara online. 

Ia pun bergegas memblokir ATM. Ia khawatir data yang ia berikan disalahgunakan. Ia juga melaporkan kejadian tersebut ke pihak kepolisian. 

Rasanya wajar, saat ini kita perlu berhati-hati dalam memberikan data pribadi. Data-data pribadi maupun alamat lengkap, jangan mudah diumbar di media sosial maupun diberikan ke sembarang pihak. 

Ingat kejadian di Garut, yang mana ratusan ibu rumah tangga menjadi korban pinjaman fiktif.  Padahal para ibu tersebut tak pernah mengajukan pinjaman. Dugaan saya, data pribadi para ibu tersebut disalahgunakan pihak yang tidak bertanggung jawab. 

Bukan tidak mungkin, jika hal itu bisa menimpa kita juga. Untuk itu, perlu berhati-hati dalam memberikan data pribadi di media sosial. Data kependudukan, data biometrik haruslah disimpan rapat-rapat tak perlu diumbar. 

Selain itu, kita juga perlu mengamankan akun media sosial kita dengan verifikasi dua langkah. Mungkin kita sering menemukan akun WhatsApp yang diretas, itu karena yang bersangkutan tidak menggunakan verifikasi dua langkah. 

Waspada saat terima file

Penipuan kini semakin canggih dengan adanya kecerdasan buatan atau AI. Para penipu dengan mudah mengkloning suara kita maupun video kita yang bertujuan untuk menipu.

Beberapa waktu lalu ada pakar IPB Prof Hardinsyah, yang digunakan videonya untuk mempromosikan obat pelangsing. Padahal itu video lamanya dalam  sebuah seminar dan dengan bantuan AI, suaranya dikloning dan digunakan untuk promosi obat pelangsing. 

Kini kita juga perlu waspada saat menerima file yang mencurigakan. Misalnya file undangan dengan akhiran .apk, atau resi pengiriman dengan akhiran .apk, atau informasi mendapatkan hadiah atau bansos. Jika anda mrngklik dan mengikuti apa yang diinginkan penipu bukan tak mungkin uang anda di rekening akan raib. 

Memang terkadang sulit menolak godaan, apalagi jika disebutkan kita mendapatkan hadiah atau sesuatu yang menggoda. Percayalah, tak ada gratis di dunia. 

Lalu apa yang harus kita lakukan? 

Selain meningkatkan keamanan data dan kemampuan literasi kita, kita juga perlu meningkatkan kemampuan berpikir kritis. Mempertanyakan informasi yang kita dapatkan, tak mudah percaya. Bahkan kalau mau aman lagi, kita perlu membuat password bersama di keluarga kita. 

Kita perlu waspada sesuatu yang "too good to be true" atau terlalu indah untuk menjadi nyata, bisa jadi hal itu hanya tipu-tipu saja. Seperti kata Bang Napi, Waspada.. Waspadalah! 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun