Mohon tunggu...
Indria
Indria Mohon Tunggu... Freelancer - Tukang ketik

Sama seperti orang kebanyakan. menulis karena ingin berbagi.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Sekolah Mahal Belum Tentu Aman Bagi Anak

12 Juli 2015   23:49 Diperbarui: 12 Juli 2015   23:49 77
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

1. Punya anak, jangan buru-buru dimasukin ke sekolah mahal apalagi dengan keamanan maksimum.

2. Memang sih, pendidikan itu penting apalagi zaman sekarang, era globalisasi. cas-cis-cus ga cuma pake bahasa ibu, kudu bilingual kadang-kadang malah trilingiual, hehe.

3. Tapi harus lihat-lihat lah, kalau mau masukin anak ke sekolah mahal, yang harus diingat mahal dan aman.

4. Banyak sekolah mahal mensyaratkan, ortu hanya boleh mengantar sampai pintu pagar agar anak bisa mandiri. Begitu ortu antar anak ke sekolah, maka tanggung jawab anak diambil sekolah.

5. Bagus sih konsepnya. Tapi kalau hal seperti itu diterapkan untuk anak TK, ya belum cocok. Apalagi jika penjagaan sekolah supermaksimum.

6. Sebagian ortu yakin, sekolah mahal itu aman karena ada satpam dan kamera pengawas di setiap sudut. emang ngejamin? hehe.

7. Kasus pelecehan seksual di J*S menunjukkan kalau semua itu tidak beguna. Pelecehan seksual terjadi di tempat yang tidak ada cctv, ya toilet. Pintu toiletnya, sebelum diubah, sangat tertutup dari atas sampai bawah. Kalau sekarang separuh doank.

8. Sekolah mahal belum tentu aman, kenapa? karena bisa jadi, sekolah itu jadi tempat yang aman dan nyaman bagi para pedofil. Masih ingat kasus J*S, ortu sudah bayar Rp20 juta per bulan, padahal cuma TK, tapi anaknya malah jadi korban kejahatan seksual.

9. Aman bagi pedofil, karena kalau ortu melaporkan kasus pelecehan seksual di sekolah itu, otomatis mencoreng reputasi sekolah itu. Ga mau dunk, reputasi sekolah rusak karena perbuatan guru itu, makanya sekolah melakukan berbagai upaya agar pelaku tidak terbukti.

10. Sekolah-sekolah mahal juga punya "kekuatan" besar dibaliknya, bisa negara, yayasan, legislator, parpol atau apapun. Sulit menang kalau korban hanya orang biasa, kecuali negara ikut campur kaya kasus J*S.

11. Kembali ke soal guru yang terindikasi pedofil, bisa dengan mudah bisa dikenali rekam jejaknya. Salah satu ciri-cirinya, sering berpindah-pindah untuk mencari mangsa entah sekolah atau negara.

12. Selain itu, kalau ada guru-guru yang terindikasi orientasi seksnya menyimpang, sebaiknya pilih sekolah lain.

13. Biasanya juga bisa diketahui dengan gaya dandanannya, bagi cowok, yang rada-rada gimana gitcu...hehe

14. Mengapa anak, jadi target utama? ya karena mudah ditaklukan. Psikolog forensik, Reza Indragiri Amriel, mengatakan anak adalah korban sempurna, mudah ditaklukkan dan mudah diancam.

15. Buat para ortu, lindungi anak anda. Selektif dalam memilih sekolah dan ajarkan underwear rule.

16. Underwear rule merupakan bentuk komunikasi antara ortu dan anak tentang semua hal yang ditutupi pakaian dalam tidak boleh disentuh atau dilihat orang lain kecuali ortu dan pengasuh.

17. Oia, satu lagi sebaiknya jangan terlalu dini muda memasukkan anak ke sekolah. anak sulit bercerita mengenai apa yang terjadi pada dirinya jika masih kecil. better late than early

18. Sekian dulu, lindungi anak Indonesia dari kasus kejahatan seksual.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun