Mohon tunggu...
Indria
Indria Mohon Tunggu... Freelancer - Tukang ketik

Sama seperti orang kebanyakan. menulis karena ingin berbagi.

Selanjutnya

Tutup

Money

Indonesia, Selangkah Menuju Negara Bangkrut ?

2 Juli 2015   07:42 Diperbarui: 2 Juli 2015   07:57 75455
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

    Penulis Confessions of an Economic Hit Man, John Perkin, mengatakan Yunani merupakan korban "economic hit man" atau yang diplesetkan ekonomi tangan kotor. Lembaga ekonomi dunia IMF dan Bank Dunia yang kelihatannya "baik" malah menjadikan negara pengutang sebagai korban. Utang melumpuhkan negara itu sendiri.

     John Perkin disebut-sebut sebagai economic hit man. Pekerjaannya mengidentifikasi negara yang memiliki sumber daya, bisa minyak atau lainnya, kemudian pihaknya mengatur pinjaman kepada negara itu, tapi uang yang dipinjamkan tidak pernah sampai ke negara itu, melainkan kembali ke perusahaannya dalam bentuk pembangunan jalan, pembangkit listrik yang malah menguntungkan para orang kaya maupun korporasinya sendiri. Akhirnya negara tersebut memiliki utang besar.


     "Negara yang berutang menjadi hamba untuk apa yang saya sebut korporatokrasi ... hari ini kita memiliki kerajaan global, dan itu bukan sebuah kerajaan Amerika. Ini tidak kerajaan nasional ... Ini kerajaan perusahaan, dan perusahaan-perusahaan besar yang memerintah," kata Perkin dalam wawancaranya dengan Michael Nevradakis.

     Setelah negara itu terlilit utang, ia akan kembali lagi ke negara itu dengan topeng lain yakni IMF. IMF membuat tuntutan agar negara berutang itu meningkatkan pajak, mengurangi pengeluaran, menjual utilitas sektor publik kepada perusahaan swasta, privatisasi aset negara dan pada dasarnya menjadi budak. Bank Dunia, IMF maupun Uni Eropa hanyalah alat dari perusahaan-perusahaan besar, apa yang saya sebut "korporatokrasi". Setelah tak mampu bayar, akhirnya angkat bendera putih, menyerah. bye bye.

  
    Liciknya, dalam beroperasi IMF dan kawan-kawannya membuat kamuflase dengan menyebut perekonomian negara target tumbuh baik. Hal itu yang dijual ke politisi-politisi negara target, namun yang sebenarnya terjadi yang kaya semakin kaya dan kesenjangan makin luas.

    Negara-negara yang menjadi targetnya adalah negara -negara yang memiliki sumber kekayaan alam mumpuni. kaya minyak, mineral dan sebagainya ataupun pasar bebas hingga tenaga kerja murah. Negara yang berutang akan mengadopsi kebijakan IMF cs, seperti perusahaan utilitas milik publik, air, transportasi, kepada perusahaan-perusahaan besar.

   Selanjutnya yang akan terjadi adalah privatisasi-privatisasi. Memungkinkan mereka untuk membangun pangkalan militer di negara itu. Negara berhutang akan menjadi hamba korporatokrasi. Di dunia ini, sesungguhnya yang memerintah adalah kekaisaran global. Perusahaan itu mengendalikan politik Amerika Serikat, dan untuk tingkat besar mereka mengontrol banyak kebijakan negara-negara seperti China maupun seluruh dunia.

    Korporatokrasi merujuk kepada sebuah kekaisaran global yang dibangun oleh tiga pilar yaitu korporasi, perbankan dan pemerintahan. Berbagai korporasi besar, bank dan pemerintahan bergabung menyatukan kekuatan finansial dan politiknya untuk memaksakan masyarakat dunia mengikuti kehendak mereka.

   Mari berharap upaya pemerintah menyelamatkan ekonomi kita, dapat berjalan baik. Aamiin

 

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun