Mohon tunggu...
Indriana Putri
Indriana Putri Mohon Tunggu... Mahasiswa - haloo saya saat ini semester 5

saya suka pacar saya

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Sekedar mimpi

26 Desember 2024   16:56 Diperbarui: 26 Desember 2024   20:04 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

“Haha iya sih. Ya gitu deh”

Setelah sesi poto bersama didepan ruang kepala sekolah. Aku segera ke laboratorium untuk melakukan tes urin. Karena, itu untuk memenuhi peraturan kampus ku nanti. Selang beberapa minggu. Akhirnya pesantren kilat diadakan. Aku jatuh sakit saat puasa ramadhan. Saat itu tak mudah bagi ku untuk menyelesaikan beberapa berkas. 

Keesokan harinya aku akan pergi berobat bersamaan dengan ibu yang akan mengambil beras jatah bulanan. Saat itu dompet ibu jatuh dijalan. Dan rencana berobatku serta kupon pengambilan beras akhirnya kacau. Untuk mengatasi hal ini. Kami memutuskan untuk kembali ke rumah lagi. Lalu mengulang perjalanan. Semua rasanya sia-sia. 

Terlihat raut wajah kecewa yang terukir pada wajah ibu. Aku merasa sangat iba dan bersalah. Karena ini semua karena aku sakit. Lalu, kami melanjutkan perjalanan untuk ke puskesmas pembantu karena telah diarahkan karena kartu berobat itu hilang. Sakit kepala ku benar- benar payau. Kepala ku terasa seperti di hujam paku-paku  menembus kulit kepala ku. Membutuhkan waktu seminggu untuk benar-benar pulih dari kondisi drop ku.

“Udah atuh, jangan di inget-inget” kata ibu yang menyadarkan lamunanku.

“Maafkan aku bu. Karena aku jadi jatah beras bulanan kita kemarin membuat ibu kecewa. Sekali lagi maafkan aku bu hikss” kata ku sambil menangis payau

“Udah ibu maafkan sayang. Anggap saja itu ujian dari allah ya nak”

“I-iya bu”

Waktu berlalu begitu cepat. Aku benar-benar sudah sah menjadi seorang mahasiswa. Kadang aku bangga, kadang aku menyesal. Karena, aku tidak bisa membantu ibuku saat ini karena aku telah memilih melanjutkan kuliah. Dan itu pasti menjadi beban tambahan lagi bagi ibu. Ditambah dengan usia ibu yang hampir setengah abad. Aku hanya bisa berdoa untuk kedepannya supaya ibu masih ada disisiku untuk melihat kesuksesan anaknya kelak.

Bulan ini aku akan mengikuti kegiatan PKKMB. Hari itu adalah besok. Jatuh pada hari senin. Aku belum mendapatkan dasi. Bodohnya aku hanya mengandalkan satu tempat yang menurutku ada. Nyatanya nihil. Barang itu laris karena harganya yang murah. Terpaksa aku merogoh kocek ku lebih dalam untuk membeli di swalayan lain yang harganya sedikit mahal. Aku merasakan lelah yang luar biasa pada hari ini. Karena aku menyiapkan beberapa keperluan kampus secara mendadak. Akhirnya aku tertidur begitu saja diatas ranjangku.

Sepertinya aku kesiangan. Aku terlambat. Mati dalam batinku. Aku merasa akan dipermalukan satu kampus jika kesalahan ini terjadi pada hari ini. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun