“Haha iya sih. Ya gitu deh”
Setelah sesi poto bersama didepan ruang kepala sekolah. Aku segera ke laboratorium untuk melakukan tes urin. Karena, itu untuk memenuhi peraturan kampus ku nanti. Selang beberapa minggu. Akhirnya pesantren kilat diadakan. Aku jatuh sakit saat puasa ramadhan. Saat itu tak mudah bagi ku untuk menyelesaikan beberapa berkas.
Keesokan harinya aku akan pergi berobat bersamaan dengan ibu yang akan mengambil beras jatah bulanan. Saat itu dompet ibu jatuh dijalan. Dan rencana berobatku serta kupon pengambilan beras akhirnya kacau. Untuk mengatasi hal ini. Kami memutuskan untuk kembali ke rumah lagi. Lalu mengulang perjalanan. Semua rasanya sia-sia.
Terlihat raut wajah kecewa yang terukir pada wajah ibu. Aku merasa sangat iba dan bersalah. Karena ini semua karena aku sakit. Lalu, kami melanjutkan perjalanan untuk ke puskesmas pembantu karena telah diarahkan karena kartu berobat itu hilang. Sakit kepala ku benar- benar payau. Kepala ku terasa seperti di hujam paku-paku menembus kulit kepala ku. Membutuhkan waktu seminggu untuk benar-benar pulih dari kondisi drop ku.
“Udah atuh, jangan di inget-inget” kata ibu yang menyadarkan lamunanku.
“Maafkan aku bu. Karena aku jadi jatah beras bulanan kita kemarin membuat ibu kecewa. Sekali lagi maafkan aku bu hikss” kata ku sambil menangis payau
“Udah ibu maafkan sayang. Anggap saja itu ujian dari allah ya nak”
“I-iya bu”
Waktu berlalu begitu cepat. Aku benar-benar sudah sah menjadi seorang mahasiswa. Kadang aku bangga, kadang aku menyesal. Karena, aku tidak bisa membantu ibuku saat ini karena aku telah memilih melanjutkan kuliah. Dan itu pasti menjadi beban tambahan lagi bagi ibu. Ditambah dengan usia ibu yang hampir setengah abad. Aku hanya bisa berdoa untuk kedepannya supaya ibu masih ada disisiku untuk melihat kesuksesan anaknya kelak.
Bulan ini aku akan mengikuti kegiatan PKKMB. Hari itu adalah besok. Jatuh pada hari senin. Aku belum mendapatkan dasi. Bodohnya aku hanya mengandalkan satu tempat yang menurutku ada. Nyatanya nihil. Barang itu laris karena harganya yang murah. Terpaksa aku merogoh kocek ku lebih dalam untuk membeli di swalayan lain yang harganya sedikit mahal. Aku merasakan lelah yang luar biasa pada hari ini. Karena aku menyiapkan beberapa keperluan kampus secara mendadak. Akhirnya aku tertidur begitu saja diatas ranjangku.
Sepertinya aku kesiangan. Aku terlambat. Mati dalam batinku. Aku merasa akan dipermalukan satu kampus jika kesalahan ini terjadi pada hari ini.