Mohon tunggu...
Indriana Anggita P
Indriana Anggita P Mohon Tunggu... Lainnya - PMM UMM Kel 23 Gel 3

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Pengolahan Teh Hitam Dengan Proses CTC PTPN XII Kebun Teh Wonosari (PKL UNIVERISTAS Muhammadiyah Malang)

24 November 2022   10:43 Diperbarui: 24 November 2022   10:58 2467
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

PT. Perkebunan Nusantara XII Kebun Teh Wonosari Neeko merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak dalam bidang pengolahan teh CTC. Bahan baku (pucuk teh) untuk pengolahan teh CTC didapatkan dari Afdeling Wonosari, Afdeling Gebug Utara, sebagian dari Afdeling Wonokerto dan Afdeling Bantaran. Jurusan Agribisnis Universitas Muhammadiyah Malang menyelenggarakan Praktek Kerja Lapang (PKL) dengan upaya membentuk pribadi mahasiswa yang berkompeten di bidangnya serta sebagai persiapan dalam memasuki dunia kerja. Alasan khusus memilih Melakukan Praktek Kerja Lapang (PKL) di PT. Perkebunan Nusantara XII kebun wonosari karena PT. Perkebunan Nusantara XII kebun wonosari merupakan salah satu perusahaan pengolahan teh yang cukup berkualitas dan berdedikasi.

PT Perkebunan Nusantara XII (PTPN) Kebun Wonosari Kabupaten malang mempunyai jam kerja 24 jam yang di setiap bagian bebeda. PT. Perkebunan Nusantara XII Kebun Wonosari terdapat 6 penggal proses dalam pengolahan Teh CTC.

  • Penerimaan Pucuk

                Proses awal yang dilakukan dalam pengolahan teh yaitu penerimaan pucuk yakni awal masuknya pucuk daun teh yang telah dipetik dari kebun ke pabrik. Kemudian pucuk daun teh di angkut dari kebun Menuju pabrik menggunakan Truk lalu Pucuk daun teh diturunkan satu persatu dari truk ke los pucuk atau bak penimbangan. Pada penggal proses penerimaan pucuk ini terdapat beberapa tahapan yaitu Penimbangan : Kegiatan ini dilakukan untuk mengetahui selisih penimbangan pucuk segar saat dikebun dan dipabrik, dan juga untuk mengetahui isi dari masing masing Whitering Through (WT). Tujuan lain dari penimbangan yaitu Mengetahui bahan baku basah setiap harinya, Menghitung rendemen akhir, dan Mengetahui pencapaian target produksi; Pengangkutan Pucuk : Pucuk yang telah ditimbang kemudian dilakukan pengangkutan menggunakan monorail dengan isi maksimal 2 rajut kemudian diturunkan ke Withering Trough dan langsung di hamparkan; Pembeberan : pembeberan berfungsi agar pucuk tidak menumpuk di satu titik supaya hembusan udara merata keseluruh permukaan pucuk saat mengalami proses pelayuan sehingga proses pelayuan terjadi secara merata; Analisa Pucuk : Analisa pucuk adalah pemisahan pucuk berdasarkan pada bagian muda dan tua dinyatakan dalam persen, disamping itu pemisahan pucuk juga didasarkan pada kerusakan dan dinyatakan dalam persen.

  • Pelayuan Pucuk

Pelayuan merupakan proses menguap atau menurunkan kadar air yang terkandung dalam pucuk daun teh, proses ini merupakan titik kritis pengolahan teh karena dalam proses inilah yang akan menentukan keberhasilan dalam proses pengolahan. Suhu dan kelembapan pada saat pelayuan harus selalu dipantau. Suhu yang baik digunakan untuk proses pelayuan adalah 27oC dan kelembaban udara diatas 70-80%. Suhu dan kelembapan pada saat pelayuan harus selalu dipantau. Suhu yang baik digunakan untuk proses pelayuan adalah 27oC dan kelembaban udara diatas 70-80%. Hasil prosentase layu yang ada pada yang baik memiliki kadar air 68-72%, dengan kreteria pelayuan yang baik, yaitu pucuk layu tetap berwarna hijau dan bila diremas menggumpal, pucuk tidak mudah dipatahkan, lemas, dan lentur, pucuk memiliki aroma segar dan tidak berbau asap.

  • Pengolahan Teh CTC

Pengolahan Teh Hitam dengan menggunakan metode Crushing, Tearing dan Curling (CTC) terdapat 4  tahap kegiatan, tahap proses pengolahan. Turun layu merupakan tahap pertama pada proses pengolahan Teh Hitam CTC setelah pelayuan. Turun layu merupakan proses pemindahan pucuk dari ruang pelayuan ke ruang penggilingan. Proses pertama sebelum turun layu dilakukan yaitu pengambilan sampel untuk memastikan kadar air pada pucuk sebelum digiling. Penggilingan merupakan proses utama dalam pucuk daun teh yang nantinya akan menghasilkan partikel (butiran teh). Tahap ini juga bisa mempengaruhi mutu teh secara fisik dan kimiawi. Ruangan penggilingan harus dijaga suhu dan kelembaban ruangannya sebelum pucuk memasuki proses penggilingan yang bertujuan untuk mempertahankan kualitas pucuk daun teh yang akan diolah. Penggilingan daun teh bertujuan untuk memecahkan sel-sel daun segar agar cairan sel dapat dibebaskan sehingga terjadi reaksi antara cairan sel dengan oksigen yang ada diudara Peristiwa ini dikenal dengan nama oksidasi enzimatis (fermentasi). Pemecahan daun perlu dilakukan dengan intensif agar fermentasi dapat berjalan baik.  Proses penggilingan pada pengolahan teh hitam dipabrik teh Wonosari menggunakan sistem Crushing Tearing and Curling (CTC) akan terjadi pada mesin Rotor Vane dan CTC Triplek.

Oksidasi enzimatis adalah proses reaksi oksidasi substansi senyawa-senyawa kimia yang ada dalam cairan daun dengan oksigen dari udara melalui bantuan enzim. Reaksi oksidasi enzimatis atau fermentasi sebenarnya sudah dimulai sejak pucuk mengalami proses penggilingan yaitu ketika dinding sel daun pecah dan cairan sel keluar sehingga terjadi kontak dengan udara dan enzim-enzim. Tujuan dari oksidasi enzimatis adalah untuk memperoleh sifat-sifat karakteristik teh yang dikehendaki yaitu warna air seduhan, rasa dan aroma air seduhan dan warna ampas seduhan. Proses oksidasi enzimatis sangat ditentukan oleh suhu, kelembaban dan waktu proses fermentasi. Suhu terbaik yaitu 18oC-26oC serta kelembaban diatas 90%, yang diatur dengan pengkabutan air oleh humidifier. Sedangkan suhu ruangan tidak  boleh dari 26oC. Pengeringan merupakan proses menghilangkan air yang terkandung   pada   bahan   dengan   cara   menguapkan   air dengan menggunakan energi panas yang berasal dari tungku pembakaran. Proses pengeringan dilakukan setelah proses oksidasi enzimatis dengan tujuan menurunkan kadar air hingga 3-4%. Dan bertujuan untuk menghentikan  oksidasi  enzimatis

  • Sortasi 

Sortasi merupakan suatu proses pengelompokan teh berdasarkan ukuran mesh/ grade tertentu sehingga diperoleh partikel teh yang seragam. Tujuan dari sortasi adalah Memisahkan  teh  kering  menjadi  beberapa  grade  yang sesuai dengan standar, Menyeragamkan bentuk, ukuran dan warna pada masing-masing grade, Membersihkan teh dari serat dan debu teh. Tujuan utama dari proses sortasi yang dilakukan pada pabrik teh  hitam  CTC  Wonosari  adalah  memisahkan  teh berdasarkan mutunya. 

  • Pengemasan

Pengemasan merupakan suatu cara untuk menjaga dan mempertahankan kualitas suatu produk. Pengemasan bubuk teh bertujuan untuk memudahkan dalam proses penyimpanan, pengangkutan, dan pendistribusian. Proses pengemasan dimulai dari bubuk teh yang telah disortasi akan dibawa menuju penampungan yaitu Tea Bin yang sesuai masing-masing jenis mutu. Pengemasan dilakukan dalam skala besar dan disesuaikan dengan mutu yang dihasilkan paling banyak.

  • Pengendalian Mutu Akhir

Pengujian ini digunakan untuk memastikan kualitas produk  teh  dan  untuk  evaluasi  terhadap proses  pengolahan yang berjalan. Pengujian tersebut meliputi uji inderawi (organoleptik), uji kadar air dan uji density. Uji Indrawi (CupTest)  Pengujian dilakukan pada partikel teh hasil dari pengeringan, hasil sortasi dan siap kemas. Pengujian ini meliputi pengujian terhadap cairan teh (rasa dan warna), ampas sisa seduhan dan kenampakan (ukuran) partikel teh.  Uji Kadar Air : Pengujian kadar air dilakukan terhadap partikel teh hasil sortasi dan partikel siap kemas. Sampel yang digunakan pada uji kadar air sebanyak 5 gram dengan menggunakan alat Infrared Moisture Meter. Pemeriksaan kadar air ini dilakukan sesuai dengan prosedur yang telah ditentukan guna menghasilkan teh kualitas baik. Uji Density dilakukan pada partikel teh hasil sortasi dan siap dikemas untuk mengendalikan mutu produk akhir sebelum didistribusikan.  Uji  density  bertujuan untuk mengetahui dan memastikan bahwa partikel teh jenis tertentu telah sesuai dengan kandungan atau ukuran partikel dengan standar   density   partikel   teh   pada   masing-masing   jenis mutunya.

dokpri
dokpri

dokpri
dokpri

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun