Pada suatu ketika Ki Amat Tariman sangat rindu kepada Pangeran Prabu, ia kemudian berjalan-jalan di hutan, tetapi ia tersesat dan kebingungan, karena bingungnya Ki Amat Tariman memukul bendhe Kyai Bicak 7 kali, suara Kyai Bicak menimbulkan keajaiban ketika itu yang datang bukan rombongan Pangeran Prabu tetapi malah harimau besar-besar dan anehnya mereka tidak menyerang atau mengganggu tetapi justru menjaga keberadaan Ki Amat Tariman, dan sejak itu bendhe Kyai Bicak diberi nama Gong Kyai Pradah yang artinya adalah harimau.
Tradisi siraman Gong Kyai Pradah ini mengandung nilai-nilai tradisional, gotong royong, dan sangat sesuai dengan kearifan lokal Indonesia. Sesuai juga sebagai identitas nasional Indonesia yang tentunya tak jauh-jauh dari sifat tersebut.Â
Sebagai warga negara, sudah sepatutnya kita mengenali dan menjaga Identitas Nasional kita yang sangat kaya ini, nasionalisme dapat dilihat salah satunya dengan melihat cara kalian memperlakukan budaya khas bangsa kalian.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H