“AKUNTASI” .. Pasti yang terbayangkan itu adalah kumpulan angka-angka yang seperti menari-nari di buku kamu. Jadi mahasiswa Akuntansi itu ternyata tidak selalu menyenangkan seperti apa yang kita bayangkan. Siapa bilang jadi anak jurusan Akuntansi itu semudah membalikkan telapak tangan? Jadi anak Akuntansi itu butuh kerja keras. Ya, semua jurusan juga pasti butuh kerja keras, tetapi jangan menganggap remeh akuntansi itu mudah.
Akuntansi itu sobat kita, ibarat seperti kita lagi jualan, dituntut untuk pakai logika, apalagi mengenai perusahaan dagang, pasti kamu akan menemui pengalaman yang tidak akan terpikirkan sebelumnya. Ada retur, buku besar pembantu, persediaan, metode-metode yang digunakan untuk menghitung persediaan dan berbagai kegiatan Akuntansi.
Penasaran kan, Apa saja sih plus dan minus jadi mahasiswa Akuntansi? Yuk, simak lebih lanjut!
Anak Akuntansi itu : Kreatif dan tekun
Percaya atau tidak, anak Akuntansi itu dijamin kreatif. Kreatif dalam meneliti maksudnya. Gimana nggak mau kreatif, kita dituntut untuk selalu memahami efek pasar modal yang ada diluar sana. Kita juga dituntut untuk memahami bagaimana seluk beluk dunia perekonomian. Keren kan? Banyak orang menilai anak Akuntansi itu hanya berkutat pada debit-kredit. Akuntansi itu tidak hanya berisi debet kredit, banyak hal lain yang lebih menarik dan lebih menantang yang dipelajari di Akuntansi selain debet kredit. .
Ketika kamu masuk di Jurusan Akuntansi saat perkuliahan, keteraturan dan ketertiban akan menjadi penonggak keberhasilan kamu dalam menjalankan fungsi-fungsi akuntansi, sehingga kamu akan diarahkan untuk menyajikan laporan keuangan sesuai dengan ketentuannya, kamu pun akan selalu diingatkan agar dapat menyimpan bukti-bukti seleruh transaksi secara lengkap, rapi dan berurutan sesuai aturan. Dari situlah kemudian kamu bisa belajar menjadi orang-orang yang tertib dan teratur dalam menjalankan aktivitas keseharian.
Jadi Akuntan yang handal
Semua itu butuh proses dan perjuangan, setelah lulus kuliah kamu bisa bekerja diberbagai perusahaan, baik swasta maupun milik pemerintah seperti BPKP, BPK, dan Dirjen Pajak. Kamu juga bisa berkerja sebagai Auditor di Kantor Akuntan Publik (KAP), kerenkan!
Jika setelah lulus kamu ingin menjadi akuntan publik, maka harus mengikuti pendidikan profesi akuntansi dulu selama satu tahun, setelah itu berhak mendapat register negara dan boleh mengikuti Ujian Sertifikasi Akuntan Publik (USAP). Gelar kamu nanti akan bertambah menjadi S.E., Ak. Dan setelah itu kamu bisa membuka praktek atau membuka kantor sendiri sebagai seorang akuntan publik.
Apa yang dikerjakan oleh seorang akuntan publik apabila dia sudah bisa membuka praktek sendiri? Kamu itu ibarat seorang pengusaha yang bisa memberikan jasa pemeriksaan(audit), jasa perpajakan, jasa konsultasi manajemen dan jasa akuntansi kepada perusahaan-perusahaan.Tapi ingat, apapun pilihan pekerjaan kamu, akan selalu diikat dengan aturan etika profesi akuntan.
Bisa bergabung sama komunitas Himpunan Mahasiswa Program Studi Akuntansi
Di Program Studi Akuntansi, kamu akan bergabung dengan komunitas yang semuanya merupakan mahasiswa akuntansi. Kalau di Kampus saya nama himpunannya itu HMAK (Himpunanan Mahasiswa Akuntansi) ini merupakan wadah untuk menuangkan ide kreatif kamu dalam kegiatan yang berhubungan dengan akuntansi. Berbagai kegiatan akademik maupun non akademik akan kamu rasakan di dalamnya. Contoh, kamu bisa mengadakan bakti sosial, tapi kalau di Himpunan saya namanya PKM (Pelayanan Kepada Masyarakat) yang diadakan HMAK.
Tapi, nggak selamanya jadi mahasiswa akuntansi itu menyenangkan, nih cek dari sisi susahnya
Hilang satu angka saja kalang kabut
Pengalaman, Anak akuntansi itu kehilangan 1 angka saja, bingungnya kalang kabut. Buat mencari satu angka tersebut, bahkan tak jarang anak akuntansi bela-belain begadang cuma demi mencari 1 angka. Bahkan, ada mahasiswa yang begadang sampai subuh karena hitungannyang gak balance hanya karena keselip 1 angka, dan pada akhirnya harus dihitung satu persatu dari awal lagi.
Kuliah di jurusan Akuntansi sebenarnya tidak perlu mahir di bidang matematika untuk menguasai materi akuntansi. Memiliki dasar matematika yang kuat memang baik untuk membantu proses logika, karena akuntansi menuntut banyak logika. Namun, kepandaian di bidang matematika tidak akan berkembang di jurusan ini. Kuliah di jurusan Akuntansi hanya membutuhkan penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian. Dan untuk menguasai alur dan konsep akuntansi, tidak perlu mahir matematika, cukup memahami saja konsepnya.
Buku tebal yang full berbahasa Inggris
Bisa dibayangkan betapa susahnya memahai buku setebal kamus yang isinya bahasa Inggris semua. Kamu akan bingung dan akan sulit memahami semua mata pelajaran Akuntansi yang akan dijawab. Apalagi ketika kamu menemukan kata-kata yang sulit dalam kalimat tersebut. Siap-siap kamu akan mabok kosakata. Tapi, dengan adanya buku tersebut, kamu akan bisa mempelajari bahasa Inggris dengan lancar dan mendapatkan ilmu yang dobel.
Kalkulator dan buku besar
Sebagai mahasiswa Akuntansi, memiliki kalkulator menjadi sebuah keharusan yang harus kita bawa setiap saat, WAJIB! Kalkulator itu seperti alat ajaib yang akan selalu membantu kamu ketika dalam hitung menghitung. Kalkulator itu bagai senjata perang anak akuntansi. Bakal bingung hitung menghitung angka yang sebenarnya fiktif itu kalau nggak ada kalkulator. Jadi intinya, selain buat menunjang perkuliahan, kalkulator bisa kamu jadikan identitas bahwa kamu anak Akuntansi, hehe.
Mengerjakan laporan keuangan setebal kitab
Akuntansi itu, laporannya segunung. Begitu dosen memberikan tugas, pasti akan langsung menyusun rancangan yang akan dibuat di buku besar. Angka-angka akan menari indah dalam buku besar kamu. Belum lagi berbagai macam transaksi yang entah dari mana asalnya harus kamu ikut dengan cermat dan teliti. Semua butuh proses panjang dalam hitung menghitung, hingga akhirnya tugas yang kamu buat layaknya laporan yang sudah beberapa bulan nggak dikerjakan. Dari laporan-laporan itu, jika dikumpulkan pasti akan tebal. Ya, nggak salah apabila tugas anak Akuntansi tebal-tebal seperti kitab.
[Indri Afriyanti]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H