Intelektual sejati adalah kelompok manusia tertentu yang diberi keistimewaan oleh Allah SWT. Allah SWT menyebut mereka yang menggunakan kecerdasan dan kapabilitas intelektualnya untuk mengambil pelajaran sebagai Ulul Albab [(QS.3:7) (QS.12:111)].
Mereka adalah intelektual muslim yang berakidah tauhid (bukan sekuler/komunis). Keistimewaan Ulul Albab adalah mereka diberi hikmah, kebijaksanaan, dan pengetahuan, disamping pengetahuan yang diperoleh mereka secara empiris (QS.2:269). Oleh karena itu, karakter pemikiran mereka holistik, tidak parsial-kebidangan. Mereka mendengarkan perkataan, kritis dan pandai menimbang ucapan, teori, preposisi atau dalil, lalu mengikuti apa yang paling baik di antaranya berdasarkan sandaran yang benar, yakni al-Qur’an (QS.39:18). Mereka mampu mengharmonisasikan kekuatan intelektual dan spiritualnya, karena ciri utama Ulul Albab adalah senantiasa mengingat Allah dalam setiap keadaan dan dalam segala aktivitas (QS.3:190-191)
Maka, seorang intelektual muslim sejati, semakin tinggi keilmuannya ia semakin takut kepada Rabb-nya, semakin tinggi keilmuannya, semakin tinggi kepeduliannya terhadap berbagai persoalan masyarakat dan umat, semakin tinggi keilmuannya semakin tinggi pula semangat juangnya untuk melawan ketidak adilan dan menegakkan kebenaran. Kebenaran hanya ada pada Diin (Ideologi) Islam, dan atas landasan ideologi Islam inilah kebangkitan hakiki akan umat Islam raih sehingga kembali tampil menjadi khayru ummah (umat terbaik).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H