Mohon tunggu...
Indri Fatmayanti
Indri Fatmayanti Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa STEI SEBI

Never Late To Say Sorry

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Dekati Dulu Sang Penciptanya Baru Makhluknya

24 Februari 2021   18:27 Diperbarui: 24 Februari 2021   18:31 3004
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Meskipun kamu selalu baik kepada orang lain, pernahkah kamu merasa hampa? Kenapa masih frustasi? Mengapa kita masih memikirkankan apa yang dikatakan orang lain? Mengapa? Karena kita tidak mengenal-Nya. Ketika kita mulai sering merasa gelisah, resah bahkan hampa, itu berarti hubungan kita dengan-Nya semakin jauh. Ketika kita menemui masalah, perbaiki hubungan kita dengan-Nya dan dekati dia, Allah pasti akan meningkatkan hubungan kita dengan makhluknya.

Kita sering mempertanyakan hubungan kita dengan orang lain, tapi tidak pernah memikirkan hubungan kita dengan Tuhan? Kita sering mempertanyakan hubungan kita dengan seseorang setiap hari. Kita sering berpikir mengapa setiap kali kita berbicara selalu mendapat sedikit tanggapan, bahkan tidak ada yang menanggapi. Mengapa setiap kali kita bercerita, hanya sedikit orang yang mau mendengarkan, padahal ketika orang lain bercerita, kita selalu berusaha menjadi pendengar yang baik. Mengapa ketika ingin meminta bantuan, jarang yang ingin membantu, padahal ketika orang lain meminta bantuan, kita akan mencoba membantu mereka. Mengapa jika ada yang dia inginkan baru datang kepada kita. Mengapa dan mengapa, inilah yang selalu kita pikirkan.

Namun pernahkah kita bertanya-tanya mengapa kita tidak shalat tahajud, mengapa tilawah Alquran hari ini belum mencapai target, dan mengapa amalan harian saat ini menurun? Kita jarang berpikir demikian. jika amalan harian mulai menurun, kita jarang memikirkan bagaimana meningkatkan hubungan kita dengan Allah. Rata-rata, kita selalu ingat bagaimana meningkatkan hubungan kita dengan orang lain sehingga mereka bisa menerima dan menganggap keberadaan kita.

Jika hubungan kita dengan Allah tidak baik, bagaimana dengan hubungan kita dengan siapapun? Ketika hubungan kita dengan Allah tidak baik, bagaimana hati kita bisa ditenangkan, dan hidup kita akan menjadi tenang dan bahagia. Karena pada dasarnya, jika hubungan kita dengan yang berpengaruh terhadap kita baik, maka ketika menjalani haripun pasti akan senang. Hal yang sama berlaku untuk pengaruh Allah kepada kita. Hubungan kita dengan-Nya akan mempengaruhi hubungan kita dengan orang lain.

Salah satu cara memperbaiki hubungan kita dengan Allah adalah dengan memperbaiki shalat kita. Kita sudah shalat, tapi sudah benar belum selama ini shalat kita? Sudah sempurna belum wudhu dan shalat kita. Kita sudah shalat tapi kenapa masih hampa? Mungkin dzikir harian kita kepada Allah masih kurang. Jadi jika kita merasa tidak nyaman sepanjang hari, mengapa kita semua dalam kesulitan, mengapa kita masih belum tenang, mengapa, mengapa dan mengapa. Artinya hubungan kita dengan-Nya sedang bermasalah.

"sungguh, manusia diciptakan suka mengeluh. Apabila dia ditimpa kesusahan dia berkeluh kesah. Dan apabila mendapat kebaikan kebaikan (harta) dia jadi kikir. (QS Al-Ma'arij : 19-21)

Terkadang kita mengira bahwa kita telah memperbaiki hubungan kita dengan-Nya, tetapi mengapa kita masih sering diuji oleh berbagai masalah? Kita harus mengerti bahwa ini artinya Allah mencintai kita. Dia tidak ingin kita terlalu berpuas diri tentang kehidupan di dunia ini sehingga kita melupakan-Nya, jangan samapai kita merasa betah hidup di dunia dan lupa lupa kalua kita hanya sementara di dunia ini. Supaya kita mengerti kalau tempat kenikmatan itu bukan didunia melainkan di akhirat kelak.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun