Mohon tunggu...
Indri Rahmawati
Indri Rahmawati Mohon Tunggu... Mahasiswa - Seorang Mahasiswi Pascasarjana Ilmu Politik Universitas Padjadjaran

Jangan tabu belajar Politik!

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

Hubungan Sipil dan Militer di Indonesia: Sebuah Diskursus

16 Oktober 2023   14:02 Diperbarui: 16 Oktober 2023   14:09 265
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Guna menetralisir pemahaman konseptual hubungan antara sipil dan militer yang dinilai sensitif, terutama pada negara-negara yang dinilai sedang menjalani fase awal demokrasi seperti Indonesia. 

Kontrol terhadap pihak sipil pasca reformasi perlu dilakukan agar sistem keamanan demokrasi tetap berjalan dengan baik, maka Prihatono dkk (dalam Yusa Djuyandi, 2019) menyebutkan upremasi sipil harus ada perwakilan yang dipilih melalui proses pemilihan umum yang demokratis dan ada akuntabilitas politiknya, serta harus ada pula aturan hukum yang wajib dijunjung tinggi oleh semua stakeholder. Kemudian pendapat ini dipertegas oleh Kohn (dalam Yusa Djuyandi, 2019) sebagai bentuk kepatuhan dan ketundukan militer pada pemerintahan yang dipilih dan ditunjuk secara demokratis melalui Pemilu atau yang sering dimaknai sebagai supremasi sipil

Dari berbagai pandangan yang telah dikemukakan Dr. Yusa Djuyandi menyatakan bahwa ada sebuah titik temu atau pertemuan antara konsep demokrasi dengan keamanan dan hubungan sipil-militer, yaitu bahwa demokrasi menuntut adanya keamanan manusia dari berbagai macam ancaman dan tekanan, disamping itu jalannya sistem politik demokrasi juga menuntun pada adanya pola baru hubungan sipil-militer yang mendorong pada terwujudnya pengawasan atau kontrol.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun